Share

Bab 9

Wajahnya seketika pucat, dan dia terdiam tanpa bisa berkata apa-apa. Rasa sakit di matanya terlihat begitu jelas.

Anakku yang tidak tega melihat Sandi begitu linglung, memanggilku pelan, "Bu."

Aku tidak menjawab, hanya diam menutup pintu dan memisahkan mereka dari duniaku.

Berita tentang Sandi kembali kudengar tiga bulan kemudian.

Saat itu, aku sudah cukup menguasai dasar-dasar bahasa asing, setidaknya bisa bercakap-cakap sedikit.

Anakku tiba-tiba menelepon, memberi tahu kalau Sandi dirawat di rumah sakit.

Dia keracunan gas.

Katanya, Wanda sedang memasak, lalu tiba-tiba mereka bertengkar hebat hingga lupa mematikan gas.

Untungnya, petugas pemeliharaan datang untuk memperbaiki listrik dan berhasil menyelamatkan keduanya tepat waktu.

Wanda tidak terlalu parah dan segera pulih setelah dirawat.

Namun begitu sadar, dia tampaknya sudah menyerah pada Sandi. Tanpa banyak bicara, dia langsung pulang, membereskan barang-barangnya, dan pergi.

Sebelum pergi, dia meminta nomor kontakku dan mengirim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status