Share

Bab 6

Tetanggaku yang sebaya, Kak Linda, membuka pintu dan berkata dengan suara yang penuh semangat.

"Dasar kamu, enam puluh tahun itu sudah tua, tapi bukan berarti mati! Hidup dua puluh tahun lagi bukan masalah, tapi siapa yang mau hidup dengan orang seperti kamu? Bertahan satu tahun saja sudah sulit!"

"Beraninya berteriak di sini, aku malah merasa malu untukmu."

Kekuatan perlawanan Kak Linda begitu kuat.

Kata-kata anakku tercekat di tenggorokan. Melihat dia tidak bisa berdebat, dia pun pergi dengan lesu.

....

Tiga puluh hari berlalu begitu cepat. Aku dan Sandi pergi ke kantor catatan sipil untuk mengambil akta cerai.

Begitu menerima buku kecil itu, aku merasakan kebebasan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Beban hidupku selama ini bisa kulepaskan sepenuhnya sekarang.

Namun, Sandi tidak tampak seceria yang kubayangkan.

Wajahnya tampak muram, dan kelelahan tidak bisa disembunyikan dari wajahnya.

Akta cerai itu digenggamnya dengan erat, dia ingin bicara, tetapi ragu-ragu menatapku.

"Sand
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status