Suamiku Mengawetkanku Jadi Spesimen

Suamiku Mengawetkanku Jadi Spesimen

Oleh:   Jalita Haira  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
11Bab
927Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Suamiku adalah seorang dokter dengan gelar profesor di bidang medis. Dia adalah orang yang jujur, adil dan baik hati. Hingga suatu hari, mantan kekasihnya mengalami kecelakaan dan menabrak seseorang hingga tewas. Untuk membantu mantan kekasihnya terlepas dari hukuman, dia menggunakan pengetahuannya di bidang medis. Dia membuat jasad korban menjadi spesimen dan menempatkannya di laboratorium. Saat dia menangani jasad itu, terlihat ada janin di dalam rongga perut. Dia yang biasanya begitu tenang, kali ini jantungnya berdetak kencang. Dia tidak tahu bahwa jasad itu adalah milikku. Dan janin itu adalah anaknya …

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1

Aku dalam wujud roh melayang di atas laboratorium, menyaksikan tubuhku terbaring telanjang bulat di hadapan Rendi Amir.Wajahku sudah hancur berantakan hingga tak bisa lagi dikenali.Kedua lenganku remuk menjadi daging cincang.Rendi berdiri di tempat, menghela napas panjang, lalu berbalik menatap Bella Berto yang berdiri di sebelahnya dengan wajah polos.“Kenapa kamu sekejam itu?”Mendengar perkataan Rendi, Bella menghela napas lega. Sepertinya Rendi tidak mengenali bahwa tubuh yang tergeletak di depannya adalah aku.“Rendi, kamu bisa membantuku, ‘kan?”Suara Bella terdengar begitu polos, membuat siapa pun ingin melindunginya.Tatapan Rendi menjadi tegas, seolah sedang mengambil keputusan besar. Dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Bella, aku akan melindungimu, akan melindungimu selamanya!”Usai bicara,Rendi mengenakan sarung tangan dan mulai membersihkan luka-luka di tubuhku.Kemudian memisahkan rambut dan lemak dari kulitkuAkhirnya, dia mengeluarkan pisau bedah, membedah pe...

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
fatysa
cerpen yang sangat menyayat hati.. Kristin yang malang
2024-11-03 01:45:34
1
11 Bab
Bab 1
Aku dalam wujud roh melayang di atas laboratorium, menyaksikan tubuhku terbaring telanjang bulat di hadapan Rendi Amir.Wajahku sudah hancur berantakan hingga tak bisa lagi dikenali.Kedua lenganku remuk menjadi daging cincang.Rendi berdiri di tempat, menghela napas panjang, lalu berbalik menatap Bella Berto yang berdiri di sebelahnya dengan wajah polos.“Kenapa kamu sekejam itu?”Mendengar perkataan Rendi, Bella menghela napas lega. Sepertinya Rendi tidak mengenali bahwa tubuh yang tergeletak di depannya adalah aku.“Rendi, kamu bisa membantuku, ‘kan?”Suara Bella terdengar begitu polos, membuat siapa pun ingin melindunginya.Tatapan Rendi menjadi tegas, seolah sedang mengambil keputusan besar. Dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Bella, aku akan melindungimu, akan melindungimu selamanya!”Usai bicara,Rendi mengenakan sarung tangan dan mulai membersihkan luka-luka di tubuhku.Kemudian memisahkan rambut dan lemak dari kulitkuAkhirnya, dia mengeluarkan pisau bedah, membedah pe
Baca selengkapnya
Bab 2
Ketika melihat Rendi melakukan hal itu, tatapan Bella langsung berubah, dia berpura-pura sedih dan berkata, “Rendi, aku tahu kamu suka anak-anak, tapi … “Bella memegang perutnya, seolah larut dalam kenangan yang menyedihkan.“Aku nggak masalah kalau Kristin melahirkan anakmu, selama itu anakmu, aku pasti akan menyukainya!”Saat Bella mengatakan ini, matanya mulai berkaca-kaca dan memandang Rendi dengan penuh perasaan.Rendi melirik Bella, lalu menundukkan kepalanya, menatap jasad di hadapannya dan menjawab, “Aku nggak akan membiarkan dia melahirkan anakku, dia nggak pantas.”“Tapi kalian berdua … ““Aku sudah lama mengganti vitamin yang dia minum dengan pil KB, jadi dia nggak akan bisa mengandung anakku!”Mendengar perkataan Rendi, rasanya seperti ada petir yang menyambar di kepalaku.Aku sudah menikah dengan Rendi selama lima tahun, tetapi aku belum juga hamil.Kami berdua sudah pergi ke rumah sakit untuk memeriksa dan semuanya normal, tetapi tetap saja aku tidak bisa hamil.Ternyat
Baca selengkapnya
Bab 3
Setelah Rendi meninggalkan laboratorium, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam lewat.Baru saja tiba di rumah, ibunya langsung menyambutnya dengan serangan pertanyaan,“Rendi, kamu bertengkar dengan Kristin?”Mendengar pertanyaan itu, Rendi langsung berasumsi bahwa aku mengadu pada ibunya. Dengan nada kesal, dia menjawab tidak ada.Namun, ibunya tidak percaya dan terus melanjutkan, “Kamu pasti membuat Kristin marah. Kalau nggak, kenapa sudah tiga hari dia nggak meneleponku? Setiap tahun di hari ini, Kristin selalu mengajakku dan mertuamu pergi untuk pemeriksaan di rumah sakit. Tapi hari ini, kami berdua sama sekali nggak bisa menghubunginya.”Saat itulah Rendi baru tahu bahwa aku selalu membawa kedua ibu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan setiap tahun.“Nggak peduli apapun yang telah kamu lakukan pada Kristin, cepat pergi dan bujuk dia kembali. Kalau nggak, aku akan memutuskan hubunganku denganmu!”Mendengar ancaman ibunya, Rendi hanya bisa mengiyakannya.Dia kemudian berbalik
Baca selengkapnya
Bab 4
Setelah semalaman tidak bisa tidur nyenyak, Rendi pergi ke kantor dengan kantong mata hitamnya.Di meja resepsionis, seorang karyawan magang yang masih muda menyerahkan sebuah kantong hadiah kepada Rendi.Rendi memandang bingung hadiah yang dibungkus dengan kertas berwarna biru muda itu.“Ini bukan untukmu, tapi untuk istrimu. Waktu itu aku melihat istrimu ingin membeli botol susu dari merek ini di mal, tapi waktu itu stoknya habis. Kemarin aku lihat ada barangnya, jadi aku beli saja sebagai hadiah untuk menyambut kelahiran bayi kalian!”Mendengar penjelasan karyawan magang itu, aku langsung teringat minggu lalu ketika berbelanja di mal dan mencari perlengkapan bayi, aku bertemu dengan karyawan magang itu.Dia sedang memilih hadiah untuk keponakannya yang baru lahir.Karena melihatku sedang memilih perlengkapan bayi, dia membagikan daftar barang yang dibuat kakak iparnya untukku.Aku tidak berharap Rendi akan membantuku membeli barang-barang ini, jadi aku memutuskan untuk mempersiapkan
Baca selengkapnya
Bab 5
Rendi pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kehilanganku.Polisi bertanya sudah berapa lama aku menghilang.Rendi teringat seragam kerja yang tertata di meja rias, lalu menjawab, “Mungkin sejak hari minggu dia sudah menghilang.”“Mungkin? Hari minggu? Sekarang sudah hari rabu, berarti sudah beberapa hari dia hilang. Kenapa baru melapor sekarang?”Pertanyaan polisi seperti peluru yang menembak langsung ke hati Rendi, kata demi kata menghantamnya.“Apa pakaian terakhir yang dia kenakan? Ke mana dia pergi?”Setiap kali polisi bertanya, Rendi hanya bisa menggelengkan kepala dan mengatakan bahwa dirinya tidak tahu.Tentu saja Rendi tidak tahu.Karena sejak aku pergi dari rumah setelah bertengkar, Rendi tidak pernah mencariku.Setelah mengetahui aku menghilang, ibuku dan ibu Rendi segera datang ke kantor polisi juga.Berbeda dengan Rendi, mereka bisa memberikan lebih banyak informasi tentangku.“Terakhir aku melihat Kristin adalah hari sabtu. Aku terjatuh saat bangun tidur hari itu dan Kri
Baca selengkapnya
Bab 6
Penyelidikan polisi terhenti di sana.Hari demi hari, Rendi semakin gelisah.Namun, tiga hari kemudian, dia menemukan surat perjanjian cerai yang aku tinggalkan di laci nakas rumah.Aku sudah menandatangani bagian akhir surat perjanjian surat cerai itu.Dan aku juga meninggalkan sebuah catatan, di atasnya tertulis: Rendi, aku telah merelakanmu bersama Bella. Kita bercerai saja.Setelah melihat catatan itu, ibu Rendi langsung menamparnya dengan keras.Dengan tubuh yang gemetaran karena marah, ibu Rendi berkata, “Sudah kuduga, kamu pasti telah melakukan sesuatu yang menyakiti hati Kristin. Kalau nggak, dia nggak mungkin pergi begitu saja bersama anaknya dan sengaja menyembunyikan keberadaannya, hingga kami nggak bisa menemukannya!”Rendi meraba pipinya yang bengkak akibat tamparan itu dan menjawab, “Ibu, aku pasti akan menemukan Kristin. Dia sedang mengandung, ngga akan bisa pergi jauh.”Mungkin perjanjian cerai dariku membuat Rendi berpikir bahwa aku sengaja meninggalkannya agar dia tid
Baca selengkapnya
Bab 7
Rendi ada firasat bahwa polisi akan segera mencarinya.Jadi, dia harus segera menemukanku sebelum polisi menemuinya.Hari ini,Rendi bertemu dengan asistennya di laboratorium.Melihat Rendi, tiba-tiba asisten teringat sesuatu dan berkata, “Pak Rendi, beberapa waktu lalu, istrimu datang mengantarkan sup ayam untukmu. Tapi entah apa yang dia lihat, dia kemudian memberikan supnya padaku dan pergi.”“Aku meminum sup itu dan rasanya enak sekali,” lanjut asisten sambil menggaruk kepalanya. “Aku bahkan ingin menanyakan resepnya. Aku mau belajar memasaknya untuk pacarku.”Mendengar ucapan asisten itu.Rendi teringat kembali.Setelah pertengkaran hebat itu, aku sempat datang lagi ke laboratoriumnya. Hanya saja, saat itu dirinya sedang sibuk berbicara dengan Bella dan tidak memperdulikanku.Rendi segera membuka rekaman CCTV di laboratorium.Rekaman menunjukkan bahwa pada hari minggu malam, aku datang ke laboratorium untuk mencarinya.Pagi itu, dirinya sedang mengadakan rapat online.Setelah rapa
Baca selengkapnya
Bab 8
Rendi dibawa ke kantor polisi.Mungkin karena dia sudah mempersiapkan diri, ketika diinterogasi oleh polisi, Rendi tidak gugup dalam menjawab.Namun, ketenangan Rendi tidak berarti Bella bisa bersikap setenang itu.Sehari setelah penangkapan Rendi, Bella juga ditangkap.Bella berusaha terlihat tidak bersalah dan mengatakan bahwa dirinya tidak tahu apa-apa.Lucu sekali, apakah dia benar-benar berpikir dengan berpura-pura tidak bersalah, dirinya bisa lolos dari hukuman di negara hukum seperti ini?Aku berada dalam keadaan roh.Jadi, aku dengan mudah mengetahui bagaimana polisi menginterogasi mereka berdua.Polisi terlebih dulu menekan Bella yang lebih lemah secara mental. Mereka memberitahunya bahwa Rendi sudah mengakui segalanya.Awalnya Bella tidak percaya, tetapi setelah polisi terus mendesaknya, tidak lama kemudian pertahanannya hancur.Sambil menangis, Bella berkata, “Tanya saja pada Rendi, dia tahu di mana jasadnya! Bukan aku, semuanya perbuatan Rendi! Dia yang membunuhnya! Aku ngg
Baca selengkapnya
Bab 9
Kasus spesimen segera dibawa ke pengadilan.Rendi dijatuhi hukuman mati. Dia sangat terkejut dengan hasil seperti ini.Namun, dia ingin menemui Bella sekali lagi sebelum akhir hayatnya.Sayangnya, Bella yang dia cintai menolak untuk bertemu dengannya.Setelah mengetahui keinginannya, ibu Rendi marah dan bahkan menamparnya, memarahinya, “Sadarlah kamu, apa yang membuat wanita itu layak untuk kamu rindukan? Kristin begitu baik padamu, tapi kamu bahkan nggak menghargainya. Kamu malah terus memikirkan wanita licik itu … ““Selama kamu dipenjara, apakah Bella pernah datang menjengukmu?”“Dia bahkan nggak sudi dekat denganmu!”“Ketika kamu miskin dulu, apapun kondisimu, Kristin selalu setia padamu. Kalau Kristin masih ada di sini, dia pasti akan datang melihatmu. Sayang sekali, dia pergi karena dirimu! Dia nggak akan kembali lagi!” Mendengar kata-kata ibunya.Tatapan mata Rendi menjadi lesu.Dia bergumam namaku, “Kristin, Kristin … kamu di mana … aku sangat merindukanmu … “Akhirnya, Rendi
Baca selengkapnya
Bab 10
Butuh satu hari satu malam,bagi Rendi untuk menerima kenyataan bahwa dirinya sendiri yang telah membunuh istri dan anaknya.Namun, begitu dirinya sadar, dirinya langsung melaporkan kepada polisi bahwa semua ini adalah ulah Bella.Bella adalah pelaku sebenarnya.Dirinya tidak bisa mati begitu saja tanpa kejelasan, dia harus membalaskan dendamku!Polisi bergerak cepat dan ketika Bella hendak melarikan diri ke luar negeri dengan pesawat, mereka menangkapnya di bandara.Kali ini, Rendi akhirnya bertemu dengan Bella.Tatapan mata Rendi sangat dalam dan merah, dia menatap tajam ke arah Bella.Jika tidak ada dinding kaca yang memisahkan mereka, Rendi mungkin sudah langsung menerkam dan menghabisi Bella.“Kenapa? Apa yang telah Kristin lakukan padamu? Dia bahkan sedang mengandung anakku, kenapa kamu tega membunuhnya? Kenapa?”Bella tahu bahwa dirinya tidak bisa lagi menutupi kebenarannya.Akhirnya dia mengakui semuanya dengan gamblang.Bella menjawab, “Kenapa? Tentu saja karena Kristin hamil!
Baca selengkapnya
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status