Kelahiranku, Kematian Ibuku, Dan Kebencian Ayahku

Kelahiranku, Kematian Ibuku, Dan Kebencian Ayahku

last updateLast Updated : 2024-12-12
By:   Nisa Ulfah  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
1views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Demi melindungi Ayah, aku disiksa oleh penculik selama sejam. Namun, Ayah malah sibuk merayakan ulang tahun putri adopsinya yang ke-18. Sebelum meninggal, aku menelepon Ayah. "Tapi, Ayah, hari ini juga ulang tahunku. Ini terakhir kalinya, Ayah. Bisa nggak Ayah mengucapkan selamat ulang tahun untukku?" "Kamu benar-benar nggak punya hati! Karena ulang tahun, kamu membunuh ibumu! Kamu masih mau merayakan ulang tahun? Kenapa kamu nggak mati saja?" Usai berbicara, dia langsung mematikan panggilan. Keesokan hari, jenazahku ditempatkan di pot bunga depan kantor polisi. Ayah bertanggung jawab atas otopsi. Dia bisa melihat bahwa pembunuhnya sangat kejam dan tidak takut pada polisi. Namun, dia sama sekali tidak tahu bahwa korban adalah putri yang paling dibencinya.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Setelah dibunuh dan dimutilasi, potongan tubuhku dimasukkan ke beberapa pot bunga. Malam harinya, penculik menaruh pot bunga di depan kantor polisi.Ketika seorang polisi muda mengambil pot pertama, dia langsung berlari ke samping untuk muntah, lalu berteriak histeris.Setelah dilakukan pengujian, dipastikan bahwa yang ada di dalam pot itu adalah potongan tubuh manusia. Tony segera menelepon ayahku, Dani.Dani adalah dokter forensik paling hebat di kota ini. Dia telah membantu polisi memecahkan banyak kasus sulit.Dani datang dengan terburu-buru. Wajahnya bahkan masih ada krim kue karena tidak sempat dibersihkan. Sambil memakai sarung tangan, dia bertatapan dengan Tony.Tony berkata, "CCTV sudah diperiksa. Sayangnya, cuaca buruk membuat CCTV rusak. Kita malah melewatkan petunjuk paling penting. Pelaku menaruh potongan tubuh di depan kantor polisi. Ini adalah penghinaan untuk para polisi!"Keangkuhan penjahat membuat para polisi gusar. Wajah mereka sangat murung sekarang."Aku tahu kamu

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Bab 1
Setelah dibunuh dan dimutilasi, potongan tubuhku dimasukkan ke beberapa pot bunga. Malam harinya, penculik menaruh pot bunga di depan kantor polisi.Ketika seorang polisi muda mengambil pot pertama, dia langsung berlari ke samping untuk muntah, lalu berteriak histeris.Setelah dilakukan pengujian, dipastikan bahwa yang ada di dalam pot itu adalah potongan tubuh manusia. Tony segera menelepon ayahku, Dani.Dani adalah dokter forensik paling hebat di kota ini. Dia telah membantu polisi memecahkan banyak kasus sulit.Dani datang dengan terburu-buru. Wajahnya bahkan masih ada krim kue karena tidak sempat dibersihkan. Sambil memakai sarung tangan, dia bertatapan dengan Tony.Tony berkata, "CCTV sudah diperiksa. Sayangnya, cuaca buruk membuat CCTV rusak. Kita malah melewatkan petunjuk paling penting. Pelaku menaruh potongan tubuh di depan kantor polisi. Ini adalah penghinaan untuk para polisi!"Keangkuhan penjahat membuat para polisi gusar. Wajah mereka sangat murung sekarang."Aku tahu kamu
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
Bab 2
Aku punya bekas luka besar di belakang telinga kiriku. Itu adalah bekas luka bakar saat kecil.Ayahku menyeka debu di telinga, berusaha untuk mencari sesuatu, tetapi tidak ada.Aku baru ingat, orang itu memotong semua bagian tubuhku yang punya bekas luka dan tahi lalat."DNA korban telah diekstraksi. Segera diperiksa dan pastikan identitas korban," instruksi ayahku kepada asistennya. Kemudian, dia kembali ke ruang kantor.Begitu ayahku duduk, seseorang tiba-tiba menyerbu masuk. Orang itu adalah bibiku. "Kak, kemarin aku menunggu Candice semalaman. Tapi, dia nggak menjawab teleponku. Kamu bisa telepon dia nggak?"Aku bisa melihat bibiku membawa kue. Itu adalah kue stroberi kesukaanku. Sayangnya, aku tidak berkesempatan untuk memakannya lagi.Ketika mendengar namaku, wajah ayahku langsung menjadi suram. "Mana aku tahu dia ke mana. Ngapain kamu beli kue kasih dia? Dia yang membunuh ibunya. Dia nggak pantas dibelikan kue."Sejak ibuku meninggal, hanya Bibi yang memperlakukanku dengan baik.
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
Bab 3
Keesokan hari, Ayah pergi ke kantor polisi. Begitu masuk, dia langsung bertanya kepada asistennya, "Apa sudah ada keluarga yang datang untuk mengambil jenazah?"Ketika mendengar jawaban asisten, Ayah sontak murka. "Keluarga macam apa ini? Anaknya disiksa sampai mati, tapi mereka diam saja? Nggak bertanggung jawab sekali. Kalau mereka datang nanti, kamu harus membantuku memarahi mereka."Asisten hanya bisa mengangguk. Ayah bertanya lagi, "DNA sudah selesai diperiksa? Suruh mereka cepat sedikit."Tiba-tiba, ponselnya berdering. Setelah menjawab panggilan, wajahnya menjadi sangat masam. Tidak berselang lama, Bibi datang lagi.Bibi bertanya dengan cemas, apa aku sempat menghubungi Ayah atau tidak. Ayah menyahut dengan marah, "Ngapain kamu masih peduli pada anak nggak berguna itu? Kamu tahu wali kelasnya bilang apa?""Bilang dia bolos! Dia sudah nggak pergi sekolah selama tiga hari! Aku kerja keras supaya dia bisa belajar, tapi dia malah membalasku dengan cara seperti ini! Sebaiknya dia jan
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
Bab 4
Bibi seperti terpikir akan sesuatu. Tubuhnya terhuyung. Dia terjatuh. Ayahku pun kaget dan buru-buru memapahnya.Setelah menyuruh orang menjaga Bibi, Ayah tiba-tiba berlari ke mobil polisi. Di bawah tatapan kaget semua orang, dia menginjak pedal gas dan pergi."Nggak mungkin, ini nggak mungkin." Di dalam mobil, Ayah terus mengulangi kata ini dengan wajah pucat.Saat ini, terdengar suara cemas dari protofon di mobil. "Dani, apa ada masalah yang terjadi? Kamu mau ke mana ...."Sebelum polisi itu melanjutkan kalimatnya, Ayah sudah melempar protofon itu ke luar jendela. Saat berikutnya, dia mengeluarkan ponselnya dengan panik, mencoba untuk meneleponku.Dia menunggu dengan tidak sabar. Beberapa saat kemudian, ada yang menerima panggilan. Aku pun bisa melihat kelegaan pada ekspresi ayahku.Sebelum orang di ujung telepon bersuara, ayahku sudah memaki, "Candice, dasar anak kurang ajar! Kamu mau mati ya? Ngapain kamu ke lokasi pembunuhan? Sebenarnya kamu lagi di mana? Aku dan bibimu hampir mat
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
Bab 5
Ayah termenung dengan tatapan yang hampa dan duduk di lantai sangat lama.Tiba-tiba, seolah-olah teringat sesuatu, dia bangkit dengan langkah yang terhuyung dan berlari kembali ke ruang forensik. Dia mendekati tubuhku yang hancur dengan tangan gemetaran. "Candice, apa benar ini kamu, Candice?"Suaranya serak. Saat dia menyebut namaku, air matanya mengalir deras ke tubuhku dengan tak terkendali. Ayah menangis dan tangisannya begitu menyayat hati. Apakah itu karena rasa bersalahnya terhadapku? Aku tidak tahu."Candice, kenapa kamu nggak menjawab? Bicaralah, katakan sesuatu! Ini salah Ayah, Ayah yang salah."Akhirnya, Ayah mengucapkan permintaan maafnya. Tapi, Ayah, semuanya sudah terlambat.Ayah memeluk tubuhku sambil mengatakan begitu banyak hal. Kadang dia menangis, kadang dia tertawa. Dia terlihat seperti orang gila. Pada akhirnya, Ayah pingsan dan dibawa ke rumah sakit.Begitu sadar, dia mencabut selang infusnya dan berlari keluar seperti orang kesetanan. Dia menyetir dengan kecepata
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
Bab 6
Lima hari kemudian, Tony menelepon. Kasus ini mendapatkan terobosan besar. Sampel darah di lokasi kejadian cocok dengan salah satu anggota keluarga kriminal Q.Tidak salah lagi, itu dia ... anak dari pembunuh berantai yang sadis lima tahun lalu. Ayah segera bergegas ke kantor polisi.Mereka mengadakan pertemuan untuk membahas kasus tersebut dan dengan cepat mengidentifikasi tersangka utama, dengan nama samaran "Bintang".Saat semua orang bersiap untuk operasi penangkapan, ponsel Ayah berbunyi, sebuah pesan MMS masuk. Di dalam pesan itu tertulis.[ Lalu kenapa kalau kalian tahu itu aku? Dasar polisi bodoh nggak berguna ]Disertai juga sebuah rekaman suara. Ayah menekan tombol play."Sialan, salah tangkap orang.""Hei, apa hubunganmu sama Dani? Kenapa keluar dari rumahnya?""Itu aku. Aku Dani." Itu adalah suaraku."Omong kosong! Baru saja kamu bilang bukan. Lagian, aku sudah selidiki. Dani itu laki-laki."Setelah itu, terdengar suara pukulan brutal yang diiringi jeritan dan tangisan kesa
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
Bab 7
Di ruang interogasi.Ayah duduk di satu sisi kaca, sementara "Bintang" di sisi lainnya."Bintang" mengangkat kepalanya dan memandang Ayah. Tiba-tiba dia menyeringai, lalu tertawa terbahak-bahak. Dia tahu bahwa hukuman mati tidak terhindarkan lagi. Namun, sebelum itu, dia ingin menyeret orang lain untuk merasakan penderitaannya.Di depan Ayah, dia mulai menceritakan detail kematianku dengan nada penuh ejekan, "Lucu sekali putrimu waktu menangis. Dia punya dua lesung pipi yang cantik seperti putriku.""Jadi, aku mengambil dua lesung pipi itu saat itu dia masih hidup, lho. Tahu nggak, dia kesakitan sampai nggak bisa menangis lagi, tapi dia masih memanggil 'Ayah'."Seorang polisi di sebelah langsung berteriak, "Diam! Jangan menyebutkan detail kasus yang dapat memicu trauma keluarga korban!Meski punggung Ayah terlihat semakin membungkuk, dia tetap meminta polisi membiarkannya berbicara."Awalnya, aku pikir wanita itu menipuku dengan memberiku orang yang salah. Aku hampir marah besar. Tapi
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
Bab 8
Setelah itu, Ayah kembali ke rumah seolah-olah tidak ada yang terjadi. Saat dia tiba, Monica baru saja selesai sarapan dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ayah memintanya untuk mengambil cuti sehari."Akhir-akhir ini Ayah bersikap dingin padamu dan mungkin melukai perasaanmu. Hari ini, Ayah ingin menebusnya."Monica sangat senang mendengar itu dan segera menghubungi gurunya untuk meminta izin. Ayah memasakkan sepiring nasi goreng telur yang lezat untuknya."Ayah, kenapa Ayah nggak makan?""Ayah nggak lapar. Kamu makan saja."Monica dengan senang hati melahap seluruh nasi goreng itu hingga tidak tersisa. Namun, begitu dia selesai makan, Ayah berkata dengan nada datar, "Nasi yang baru saja kamu makan itu mengandung racun mematikan. Kamu akan segera mati."Wajah Monica langsung berubah drastis. Dengan panik, dia menyapu semua peralatan makan dari meja dan menjatuhkannya ke lantai."Ayah! Kenapa Ayah melakukan ini padaku?""Karena kamu telah membunuh Candice. Selain itu, kamu sudah me
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
DMCA.com Protection Status