Aku baru saja membuka studio yoga, dan menerima beberapa murid baru. Di antara murid-murid baru itu, ada seorang murid yang punya tubuh paling lentur dan cantik menggemaskan. Aku pun lebih memerhatikannya daripada murid yang lain. Namun, siapa sangka kalau muridku itu bertingkah genit setelah bertemu suamiku, bahkan mulai menggodanya. Muridku itu juga mulai berani menyindirku. "Kudengar, ada banyak istri orang kaya yang dulunya orang biasa, sengaja ikut kelas pelatihan sosialita supaya terlihat seperti perempuan dari keluarga kaya. Mereka biasanya wajib ikut kelas yoga. Lalu sengaja menggoda pria, ini benar-benar penghinaan bagi yoga itu sendiri!" "Pak Nathan, sebagai investor studio yoga ini, sebaiknya Bapak amati baik-baik. Instruktur biasanya hanya membimbing murid laki-laki, bahkan kadang mereka berdua masuk ke ruang istirahat, dan baru keluar setengah jam kemudian ...." Suamiku jadi mencurigaiku karena fitnah tidak berdasar tersebut. Aku dan suamiku cekcok beberapa kali hingga pernikahan kami berada di ujung tanduk. Aku pun memutuskan untuk mengeluarkan muridku yang satu itu dari studio yoga, dan menyuruhnya mencari tempat lain. Tapi suamiku malah membelanya, dan memintaku yang pergi dari studio ini. Saat aku sedang marah besar karena masalah ini, muridku itu malah mendatangiku dengan perut yang sudah membesar, memintaku melepaskan suamiku. "Pak Nathan berasal dari keluarga kaya, mana mungkin dia nggak mau punya anak sebagai pewarisnya kelak? Bu Nada kan sudah berumur, jadi sebaiknya mundur dan lepaskan Pak Nathan." Aku tersenyum, "Baiklah, aku akan melepaskannya." Tapi siapa sangka? Kalau ternyata Nathan punya banyak hutang hingga puluhan juta, bahkan dinyatakan mandul.
View MoreSaat keluar dari hotel.Seorang perempuan dengan wajah babak belur berlari menghampiriku, tapi para pengawal langsung menghadangnya.Aku sontak kaget saat sadar bahwa perempuan itu adalah Rachel.Dia sebelumnya terlihat penuh cinta, tapi sekarang babak belur seperti habis dipukuli.Kejam juga Nathan.Rachel yang tidak bisa mengendalikan emosinya pun berteriak, "Dasar wanita kejam! Kenapa kamu harus menghancurkan hidupku?""Rachel, bukankah kamu baru saja menikah? Kenapa lagi sekarang?"Rachel membelalakkan mata sambil berteriak, "Beraninya kamu berkata sesinis itu padaku?""Kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Nathan itu mandul? Kamu cuma mau melihatku dipermalukan dan jadi lelucon, hah?"Orang-orang di sekitar kami langsung heboh usai mendengar ucapannya ini."Apa? CEO Grup Baskara mandul?""Bukankah pernah beredar gosip yang bilang kalau istrinya yang mandul?"Jadi, ternyata ada gosip semacam itu?Nathan luar biasa sekali."Dasar perempuan kejam! Aku susah payah mencari cara, bahkan
"Kalau memang Rachel hamil, gugurkan saja. Kamu yakin mau bercerai denganku hanya demi anak di luar nikah?" Aku menantang Nathan sambil menatapnya tajam.Rachel sendiri langsung menangis sedih."Bu Nada, aku tahu kamu nggak suka padaku, tapi aku benar-benar mencintai Nathan ... anak ini juga nggak bersalah ...."Nathan segera memeluknya dengan penuh kasih.Dia lalu menatapku marah, "Jangan buang-buang waktu, aku nggak akan pernah melepaskan anak ini."Aku mendengus, "Jadi, kamu lebih memilih untuk meninggalkanku?"Nathan sudah tidak tahan lagi."Jangan kira aku nggak tahu kalau kamu sengaja menjebakku dengan uang mahar untuk investasi itu. Orang tuamu yang pura-pura kaya itu mana punya uang sebanyak itu!""Kalau nggak, kenapa mereka selalu menunda kepulangan mereka ke sini?""Aku nggak peduli kamu ikut kelas latihan menjadi sosialita di mana, sampai bisa berhasil pura-pura jadi wanita dari kalangan atas begini. Apalagi bisa berhasil menipuku!""Mulai hari ini, pergi dari rumahku. Aku a
Demi menebus luka di hati Rachel, Nathan memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan studio yoga pada perempuan itu.Studio yoga mewah seluas lebih dari 500 meter persegi itu terletak di pusat kota.Selama dia tidak mengorbankan segalanya demi cinta sepertiku, dan fokus pada para pelanggan.Pendapatan tahunannya bisa mencapai miliaran.Dia tampak tersenyum puas saat melihatku datang untuk mengambil barang-barang."Tempat ini adalah milikku sekarang, dan kamu nggak diterima di sini."Aku menoleh kesal padanya, "Apa kamu sadar dengan ucapanmu barusan?"Rachel tidak lagi pura-pura, dan berterus terang."Jangan pura-pura bodoh, kamu kira aku nggak tahu kalau kamu dan Nathan sudah menandatangani surat perjanjian pranikah? Saham yang ada di tanganmu cuma bisa memberimu keuntungan dari dividen saja. Kamu sama sekali nggak bisa ikut campur dengan keputusan perusahaan!""Baiklah, kalau begitu, aku juga nggak akan ikut campur dengan urusan perusahaan. Semoga sukses."Aku melambaikan tangan, dan sek
Nathan menyewa banyak orang untuk membela Rachel, makanya opini publik langsung berubah."Ternyata benar-benar di luar dugaan! Orang-orang harus tetap pakai logika dalam mencerna berita.""Jadi, sebenarnya nyonya kaya itu malu mau membeli barang-barang semacam itu, makanya menyuruh gadis muda yang nggak tahu apa-apa untuk membelinya?""Istri Pak Nathan itu licik sekali. Dia langsung menjadikan gadis itu sebagai kambing hitam dalam masalah ini!""Studio yoga kok punya barang-barang begitu? Mencurigakan! Aku nggak mau ke tempat itu!"Aku diam-diam melirik sehelai rambut asing di piyama Nathan. Itu jelas bukan rambutku.Aku meletakkan ponsel di depannya, lalu berkata dengan tenang."Kamu membayar orang demi menjatuhkanku dan membela perempuan lain? Nathan, di mana hati nuranimu?"Dia menyangkal dengan wajah tanpa dosa, "Itu semua ulah warganet, apa hubungannya denganku?""Baiklah, biar aku saja yang pergi kalau memang kamu sudah nggak tahan lagi denganku. Tapi ingat, jangan pernah memohon
Nathan menyuruh para pengawalnya untuk mengusir para wartawan.Sementara Rachel, melihat ada orang yang akan membelanya.Dia pun makin menangis keras, "Pak Nathan, untung saja aku berhasil melindungi nama baikmu.""Entah apa yang akan terjadi padamu kalau sampai rekaman itu ditunjukkan ke para wartawan ...."Rachel benar-benar licik, dan ini bukan kali pertama aku melihatnya begini.Tapi aku tetap akan mengungkapkan rekaman itu ke publik.Aku mengirimkan pesan pada asistenku dengan santai."Serahkan rekaman itu ke media, biarkan jadi topik panas selama seminggu."Setelah itu, aku menatap sosok Rachel dengan tenang."Kamu nggak di terima di sini. Pergi dari sini sekarang, jangan pernah kembali lagi."Rachel terisak, "Bu Nada, aku sudah bayar biaya kelasnya, bagaimana bisa kamu mengusirku hanya karena masalah pribadimu?"Aku belum sempat angkat bicara lagi, tapi dia sudah sembunyi di belakang Nathan."Bu Nada, para wartawan itu sedang menunggu selebriti di sekitar sini, mereka cuma kebet
Saat aku pergi ke studio yoga lagi.Tidak kusangka Rachel masih berani datang juga.Bukan hanya itu, dia juga dengan santainya bertanya, "Bu Nada hari ini mau mengajarkan apa?"Dia menanyakannya sambil tersenyum.Senyum menantang.Aku tersenyum dan menjawab, "Mengajar apa, ya? Aku masih memikirkannya.""Apa sebaiknya aku mengajarkan cara agar menjadi manusia yang baik, yang bisa menghargai pernikahan orang lain, dan bukannya datang ke sini pura-pura mau belajar yoga?"Raut wajahnya tampak berubah.Tidak lama kemudian, kedua matanya mulai berkaca-kaca.Lalu menangis terisak."Bu Nada, maafkan aku. Aku tahu kamu pasti marah padaku, tapi aku siap menerima segala konsekuensinya karena sudah berkata jujur."Begitu dia selesai berkata demikian, sekelompok wartawan datang seperti hiu yang mencium bau darah.Kilatan lampu kamera terus berkedip.Para murid yang tidak mau tertangkap kamera pun langsung kabur menghindar.Wartawan kemudian berebut melontarkan pertanyaan."Bu Nada, suamimu kan meru
Nathan baru pulang siang hari besoknya, usai malam yang kacau.Aku berada di ruang tamu saat melihatnya melepaskan dasi sambil menjelaskan, "Ada urusan mendesak di perusahaan kemarin, makanya aku harus pergi mengurusnya."Aku meletakkan cangkir kopi dengan keras.Suara bantingan yang cukup keras barusan, jelas membuat suasana langsung tegang."Kamu ada hubungan apa dengan muridku di studio yoga, si Rachel itu? Sudah sejauh mana hubungan kalian?"Semua pria akan mengelak dari tuduhan selingkuh kalau belum tertangkap basah.Nathan pun sama saja."Bisa nggak jangan cari masalah lagi? Kami baru ketemu kemarin, memang bisa sejauh apa hubungan kami?"Dia mengatakannya sambil berusaha mengganti topik pembicaraan, "Lagipula, kenapa kamu bertanya begitu? Kalau bukan karena dia, aku mana tahu apa yang kamu lakukan di studio yogamu itu? Kamu yang seharusnya memberiku penjelasan!""Nathan, aku sudah pernah mengatakan semuanya. Lebih baik kita berpisah saja kalau sudah nggak saling percaya begini."
Nathan menghela napas panjang sambil memijat pelipisnya dengan kesal."Apa kamu masih pantas disebut guru setelah menakuti gadis muda ini?"Dia lalu membantu Rachel untuk berdiri.Rachel menangis pilu, "Pak Nathan memang baik, tapi Bu Nada ... dia ...."Rachel melirikku ragu-ragu, seolah takut mau melanjutkan ucapannya.Melihatku tertegun, Rachel tiba-tiba berkata seolah sudah tidak tahan menutupi kebohongan, "Pak Nathan, aku nggak bisa menyembunyikan hal ini darimu lagi."Aku hanya ingin dia diam, tapi sudah terlambat.Dia kembali mendramatisir suasana dengan ucapannya."Setiap kali Bu Nada mengajar, dia selalu masuk ke ruang istirahat bersama murid laki-laki, lalu mengunci pintu dari dalam. Mereka baru keluar dua puluh sampai tiga puluh menit kemudian.""Kadang, aku mendengar suara-suara aneh saat mendekati ruangan itu. Bu Nada seperti sedang menangis, tapi sambil tertawa. Aku nggak tahu apa maksudnya ....""Maaf, Bu Nada. Pak Nathan terlalu baik, aku nggak mau dia terus-terusan dibo
Selama ini, aku selalu menjadi seorang instruktur yoga yang sabar.Tapi ucapan barusan benar-benar membuatku tersinggung.Aku jadi tidak bisa mengendalikan nada bicaraku yang menjadi lebih ketus."Rachel, kamu jangan asal bicara, ya. Kelas hari ini sudah selesai, silakan pulang."Aku sebenarnya ingin memberikan jalan keluar agar kami bertiga tidak terlibat pertikaian.Tapi Rachel malah tidak terima, dan makin menjadi-jadi.Dia mengangkat alis dan mulai berlagak di depanku.Dengan nada memelas dia berkata padaku, "Bu Nada, tolong jangan usir aku, ya?""Aku sudah salah karena lancang bicara. Seharusnya aku tahu kalau Bu Nada kan sukanya bercanda dengan murid laki-laki daripada membimbingku.""Kalau Bu Nada tidak mau mengajariku yoga lagi, aku harus belajar yoga ke mana ...."Rachel mengatakannya dengan tubuh yang terlihat lemah, seolah bisa jatuh kapan saja ke tubuh Nathan.Perempuan ini terus saja menguji kesabaranku."Pak Nathan, biarkan saja Bu Nada pakai pakaian terbuka di sini, ya?"
Aku baru saja membuka studio yoga, dan menerima beberapa murid baru.Di antara murid-murid baru itu, ada seorang murid yang punya tubuh paling lentur dan cantik menggemaskan. Aku pun lebih memerhatikannya daripada murid yang lain.Namun, siapa sangka kalau muridku itu bertingkah genit setelah bertemu suamiku, bahkan mulai menggodanya.Muridku itu juga mulai berani menyindirku."Kudengar, ada banyak istri orang kaya yang dulunya orang biasa, sengaja ikut kelas pelatihan sosialita supaya terlihat seperti perempuan dari keluarga kaya. Mereka biasanya wajib ikut kelas yoga. Lalu sengaja menggoda pria, ini benar-benar penghinaan bagi yoga itu sendiri!""Pak Nathan, sebagai investor studio yoga ini, sebaiknya Bapak amati baik-baik. Instruktur biasanya hanya membimbing murid laki-laki, bahkan kadang mereka berdua masuk ke ruang istirahat, dan baru keluar setengah jam kemudian ...."Suamiku jadi mencurigaiku karena fitnah tidak berdasar tersebut. Aku dan suamiku cekcok beberapa kali hingga per...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments