Share

Bab 82

Cantika sudah dipindahkan di kamar rawat VIP. Sekeliling ruangan terlihat mewah dan dipenuhi dengan segala fasilitas yang memanjakan pasien seperti tv, kamar mandi pribadi, hingga penyaring udara di samping ranjang.

Terdengar suara derit pintu yang dibuka. Tak lama kemudian Lian masuk, lalu kembali menutup pintu dengan perlahan. Dengan langkah hati-hati Lian mendekat pada Cantika, lalu duduk di kursi yang ada di samping bed pasien. Lian terdiam sejenak, memerhatikan Cantika yang pucat dan penuh memar. Melihat itu, rasa ngilu kembali menyerang dadanya. Tak ada yang menyangka jika kejadian seperti ini bisa menimpa Cantika— namun Lian tetap merasa bersalah.

“Maafin aku, Can…” gumam Lian sambil meraih tangan kanan Cantika, lalu meremasnya dengan lembut. “Kalo aja aku datang lebih cepet, kamu pasti nggak akan sampe seperti ini.” Lian diserang rasa sesal hingga matanya terasa panas.

“Maafin aku yang gagal jagain kamu

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status