Share

Bab 89

Satu minggu berlalu setelah Arumy menjenguk Cantika dan memberinya restu sebagai kakak ipar. Cantika hampir tiap hari datang ke klinik Lian untuk mengajaknya makan siang. Lian juga mau tidak mau memasak porsi ekstra untuk dimakan bersama Cantika. Meski tugas memasakkan Cantika hanya dua hari sekali, sedangkan di selang hari akan diajak Cantika makan di luar. Seperti hari ini.

“Mau makan di mana, Yank?” tanya Cantika sambil fokus dengan jalanan. Lian yang duduk di sebelahnya coba berpikir. “Jangan yang jauh deh pokoknya. Istirahat siangku tinggal 50 menitan,” ucap Lian.

“Makanya kamu mau di mana?” desak Cantika. Dia juga bingung kalau Lian tidak memberinya saran.

“Warung Bu Endah aja,” ajak Lian. Cantika menelengkan kepala sambil mengernyit. “Deket kok, abis ini ada perempatan, kita belok kiri, lurus aja. Ntar nemu banner gede, warteg Bu Endah gitu hurufnya gede-gede,” terang Lian untuk menjawab

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status