Share

Bab 88

“Kalian mau langsung pergi sekarang?” tanya Syabila berusaha terlihat biasa saja— meski sesuatu di balik dadanya saat ini terasa campur aduk setelah mendengar ucapan Arumy sebelumnya.

Lian, Arumy, dan Kuncoro menoleh pada Syabila. Arumy mendekat pada gadis itu. “Maaf ya, Bila. Aku nggak bisa duduk ngobrol sama kamu lagi soalnya aku buru-buru, habis ini aku mesti balik kampung.”

Syabila mengangguk pelan. “Yaudah, gapapa kok.”

Selama menunggu kepulangan Lian tadi, Syabila dan Arumy memang sempat berkenalan singkat. Keduanya bahkan tampak langsung akrab ketika bertukar cerita tentang Lian. Terlebih mereka seumuran, dan Syabila langsung mencoba menarik hati Arumy supaya bisa akrab dengan adik angkat dari pemuda yang disukainya itu.

“Kita berangkat sekarang?” tanya Kuncoro. Lian dan Arumy mengangguk. Syabila menenangkan diri dan buru-buru menyerahkan kantong plastik berisi teh botol dan beberapa cemilan yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status