Share

Dunia yang Sempit

Hari minggu adalah waktu di mana Belle bisa puas tidur hingga siang. Namun, sebulanan ini weekend-nya terasa berbeda karena Belle harus melayani Zane. Meskipun suaminya itu sudah banyak kemajuan, Belle masih saja memperlakukannya seperti bocah.

Pagi ini, di meja makan, Zane sedang menyantap sarapannya dengan khusyuk. Belle duduk di hadapannya dengan segelas susu. Tak ada percakapan, Zane masih merasa kesal karena Belle sudah membohonginya.

"Masih belum mau bicara?" tanya Belle sembari menelisik ekspresi Zane yang mendadak masam.

Dengan tegas, Zane menggeleng. Ia tak sekalipun membalas tatapan Belle meskipun sejak tadi istrinya itu melayangkan sorot mematikan.

"Apa kamu marah sama aku?" tebak Belle cepat, dan Zane tak memberi respon apapun.

"Oke, bisa jelaskan salahku di mana?"

Hening. Zane masih bungkam seribu bahasa.

"Terus kalo kamu diem, aku mana tahu salahku di mana!?" lanjut Belle mulai hilang kesabaran.

Makanan di piring Zane sudah hampir habis, ia tak lagi berselera unt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status