Share

Kita Selesaikan Secara Baik-Baik

Tepat di saat Zane hendak berangkat untuk bertemu Zara, tiba-tiba gawai pipih di saku celananya bergetar dengan intens. Ada panggilan masuk, dari Ronald.

"Halo, Pa," sapa Zane ragu.

"Zane, dari mana saja kalian! Papa telepon Belle tapi nggak aktif."

"Eeh, kami ..." Zane mulai panik, ia menggaruk kepalanya yang tetiba gatal. "Kami sedang di bandara, Pa. Kami menuju ke Bali."

Karena tak sampai hati berkata yang sejujurnya, akhirnya terpaksa Zane berbohong. Bukan tanpa alasan ia berbuat demikian, Zane hanya tak ingin tingkah polah Belle membuat Ronald terkejut dan kembali sakit seperti dulu.

"Begitu? Baiklah, baik. Hati-hati! Segera kabari Papa kalo kalian sudah sampai!"

"Iya, Pa. Nanti saya telepon lagi kalo kami sudah sampai."

"Kenapa berbohong sama Tuan Besar?" tanya Bik Asih kepo, tiba-tiba saja ia sudah berdiri di samping tuan mudanya dan mengagetkan Zane.

Zane segera memasukkan ponselnya ke saku celana sambil tersenyum kelu.

"Tidak apa, Bik. Tolong Bibik juga bantu saya menja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status