Share

94. Kepo

"Ais ngapain ngelamun toh?"

"Apa Bun?"

"Nah loh, ngelamun beneran ternyata."

"Maaf Bun."

"Yuk disendok nasinya. Makan dulu. Ngelamun juga butuh energi loh. Atau jangan jangan lagi ngelamunin Nak Reno ya? Orangnya ada di depan mata kok, ngapain dilamunin."

Kata kata Bunda otomatis membuat Aisha tersipu malu dan pipinya sedikit memerah.

"Nak Reni tunggu apalagi nih. Aisha beneran mikirin kamu nih," Goda Bunda.

"Bunda.. " Protes Aisha.

"Hahaha.." Tawa semua orang pecah.

***

Setelah makan bersama itu usai, Reno langsung pamit pulang. Ia masih harus menghadiri sebuah pertemuan.

"Aku pamit pulang dulu Ais. Makasih untuk makan malamnya."

"Sama sama. Hati hati di jalan. Nyetirnya jangan ngebut ngebut."

"Hemm.. Assalamu'alaikum," Reno melambaikan tangannya pada Aish. Sebenarnya dalam hati Reno ia ingin sekali memeluk Aisha, namun hal itu tentu tidak boleh dilakukan.

"Walaikumsalam," Jawab Aisha.

Reno pun segera pergi dan setelah itu barulah Aisha masuk ke dalam rumah.

"Aisha!" Panggil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status