Beranda / CEO / Menikahi Mantan Suami Arogan / 21. Adnan bisa membuangnya

Share

21. Adnan bisa membuangnya

Penulis: Asyima Handayu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Bunda ingin menjemput Hara, kalian berdua lanjut saja mengobrol. Pastikan kalian tidak adu mulut seperti tadi lagi kalian bukan anak kecil lagi. Ingat itu!" Segera Bunda keluar dari rumah. Tinggallah Aisha dan Adnan.

"Kenapa Mas Adnan sangat angkuh Mas? Kenapa gak pernah mau mendengarkan orang lain. Setidaknya Mas Adnan harus mempertimbangkan kata kata Ais, Mas. Hara itu anak kita, bagaimana kita akan membesarkannya nantinya, seharusnya kita mendiskusikan itu."

"Hah?" Cemooh Adnan.

"Apa maksud kamu, Mas?"

"Kamu hanya istri sementara Aisha. Aku tidak berencana menjadikanmu istriku untuk waktu yang lama. Hanya sampai aku puas membalaskan dendammu padamu. Hanya sebatas itu. Aku akan membesarkan Hara dengan baik dan menemukan Ibu yang lebih dari kamu."

"Maaf Mas, aku lupa. Semoga kamu menemukan perempuan lain yang lebih baik dari Ais. Tapi seorang Ibu pengganti yang lebih baik dari Ibu kandung? Itu tidak akan mudah Mas!" Aisha sangat percaya diri mengatakan itu. Perseteruan mereka belum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   23.

    "Adnan tahu apa yang harus Adnan lakukan Bu. Ibu seharusnya tidak perlu mencemaskan Adnan. Ibu seharusnya mencemaskan Aisha, Adnan bisa membuangnya kapan saja, Bu!""Astahgfirullah," Bunda sedikit terkejut mendengar kata kata Adnan. Adnan tersenyum tipis karena reaksi Bunda yang terkejut. "Adnan, semoga Tuhan membukakan hatimu," Ucap Bunda. 'Mereka sekeluarga memang lua4 biasa, selalu mencampuri urusan orang lain. Aku pasti akan menjaga keluargaku dengan baik, apa ya perlu dicemaskan!' Batin Adnan. Adnan segera berjalan keluar meninggalkan Bunda. "Aisha ayo buruan! Kamu mau pulang bersama atau enggak?" Adnan memanggil dari luar rumah. "Bunda, Aisha pulang dulu ya. Do'akan Aisha ya Bun. Assalamualaikum," Aisha segera menyalami sang Bunda. "Walaikumsalam," Jawab Bunda. Aisha segera keluar rumah dan menyusul Adnan yang sudah berada di dalam mobil, sedangkan Bunda melihat kepergia mereka dari depan pintu rumahnya. "Semoga Tuhan menjaga kalian dan menjadikan kalian keluarga yang bahag

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   24. Ibu kenapa?

    "Ayah, Ibu gak bangun," Hara menunjuk ke arah Aisha. Adnan segera membangunkan Aisha. "Aisha! Aisha!" Panggil Adnan. Namun Aisha belum juga merespon. Adnan segera menurunkan Hara dari gendongannya dan memeriksa keadaan Aisha. Tubuh Aisha terasa sangat dingin. Adnan mencoba membangunkan Aisha lagi, "Aisha bangun! Jangan bercanda kelewatan deh." Adnan mengecek nadii Aisha. "Aisha! Hei.." Adnan menepuk-nepuk pelan pipi Aisha. 'Ada apa ini? Tadi dia baik baik saja,' batin Adnan. Adnan jadi sedikit panik. "Sayang, sepertinya Ibu sakit. Kamu ikuti Ayah ya, kita bawa Ibu ke rumah sakit.""Iya Ayah," jawab Hqra"Aisha!" Adnan mencoba membangunkan Aisha lagi. Tidak mendapatkan jawaban, Adnan segera menggendong Aisha dan membawanya ke mobil. "Sayang ayo ikuti Ayah!""Iya," Jawab Hara. Segera mereka berangkat ke rumah sakit. Adnan membaringkan Aisha di bangku bagian belakang, begitu juga Hara, sedangkan Adnan mengemudi. Adnan berusaha untuk tetap tenang, ia tidak ingin Hara khawatir. Sepa

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   25. Belum siuman

    "Iya Pak." Tenaga medis langsung menghampiri Aisha. Adnan membaringkan tubuh Aisha di atas ranjang. Tenaga medis langsung menangani Aisha, Adnan segera mundur dan menggengam tangan Hara. Adnan dan Hara memperhatikan Aisha yang sedang ditangani. "Ayah, kenapa Ibu dari tadi gak bangun bangun?""Ibu lagi sakit sayang, semuanya akan baik baik saja. Kamu jangan sedih ya."Hara mengangguk setelah mendengar penjelasan dari Adnan. Adnan dan Hara masih memandangi Hara yang sedang ditangani. Mereka melihat beberapa alat dipasangi ke tubuh Aisha. 'Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.' Adnan tidak tahu apaa yang menimpa Aisha, pikirannya dipenuhi oleh kegundahan. Tenaga medis yang menangani Aishah terlihat mondar mandir. "Istri Bapak perlu tindakan lebih lanjut Pak. Ada masalah pada jantungnya," Ucap seorang perawat menghampiri Adnan. "Tapi selama ini Aisha baik baik saja Suster.""Nanti Dokter akan menjelaskan apa yang terjadi Pak. Sekarang Bapak hanya perlu ke bagian administrasi unt

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   26. Berantem

    "Tenanglah Adnan, mungkin Aisha memang belum ingin bangun saja. Operasinya berhasilkan?""Iya Bu. Adnan harap Aisha segera sadar.""Ibu tahu kamu pasti sangat cemaskan. Tapi kamu harus tetap tenang, kasian Hara. Hara nanti bisa ikutan cemas.""Iya Bu," Jawab Adnan. "Hemm.. Adnan mau masuk ke dalam dulu ya Bu," Adnan menunjuk ke arah dalam ruangan ICU. "Iya," Jawab Bunda. Adnan segera menuju ruangan ICU dan memakai pakaian lengkap steril yang biasa digunakan di rumah sakit. Sesampainya di dalam, Adnan berdiri di sebelah ranjang Aisha. Dipandanginya Aisha dengan tatapan sendu. Mata Adnan pun terlihat satu. "Kamu sangat luar biasa Aisha. Setelah semua yang kamu ucapkan, kamu malah begini. Kamu bilang aku akan menangis jika kamu menghilang, ternyata ini rencana besarmu. Pantas saja kamu sangat berani. Aku tidak akan membiarkan kamu mati dengan mudah Aisha. Aku tidak akan pernah membiarkan kamu pergi meninggalkan aku, bahkan itu karena kematian. Rasa sakit yang dulu saja belum terbayar

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   27. Caring

    "Dokter hanya mengatakan hal yang sama sejak Aisha keluar dari rumah operasi, tapi kenyataannya sampai sekarang Aisha belum juga sadar. Apa Dokter di rumah sakit ini selalu mengatakan hal yang sama. Katanya tidsk ada yang salah dengan operasinya, tapi kenapa Aisha belum sadar juga.""Tenanglah Adnan, mungkin Aisha memang belum ingin bangun saja. Operasinya berhasilkan?""Iya Bu. Adnan harap Aisha segera sadar.""Ibu tahu kamu pasti sangat cemaskan. Tapi kamu harus tetap tenang, kasian Hara. Hara nanti bisa ikutan cemas.""Iya Bu," Jawab Adnan. "Hemm.. Adnan mau masuk ke dalam dulu ya Bu," Adnan menunjuk ke arah dalam ruangan ICU. "Iya," Jawab Bunda. Adnan segera menuju ruangan ICU dan memakai pakaian lengkap steril yang biasa digunakan di rumah sakit. Sesampainya di dalam, Adnan berdiri di sebelah ranjang Aisha. Dipandanginya Aisha dengan tatapan sendu. Mata Adnan pun terlihat satu. "Kamu sangat luar biasa Aisha. Setelah semua yang kamu ucapkan, kamu malah begini. Kamu bilang aku

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   28. Mimpi Bertemu Ibu

    "Mas, Aisha gak sanggup lagi.""Huekkk.. Huekkk.." Aisha kembali memuntahkan makanan yang tadi ia makan. "Apa karena ini kamu gak mau makan?" Tanya Adnan. Aisha segera menganggukk. "Udah bilang ke Dokter atau perawatnya?" Tanya Adnan. Aisha kembali mengangguk. "Huekkk""Terus, obatnya mana?" Tanya Adnan lagi. "Udah disuntikkan kesini tadi Mas.""Terus kenapa masih mual juga?""Masih mual Mas. Mau gimana lagi.""Sekarang masih mual banget?""Hemm.. Aisha mau rebahan lagi Mas. Bantuin ya Mas."Segera Adnan membantu Aisha berbaring. Aisha miring ke sebelah kanan dan mengarah ke Adnan. "Sekarang gimana? Udah nyaman?""Iya Mas. Makasih ya.""Hem," Jawab Adnan. "Tidur lagi aja kalau gitu," Suruh Adnan. "Iya Mas," Segera Aisha menutup matanya. ***Tiga hari berlalu, Aisha masih tetap harus tinggal di rumah sakit. Aisha masih belum pulih dan memerlukan beberapa pemeriksaan lebih lanjut. Penyakit yang diderita Aisha bukan hanya sekedar penyakit ringan biasa. "Bagaimana kondisi saya, D

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   29. Diam diam peduli

    29. "Bunda, boleh Aisha minta tolong satu hal lagi?""Apa itu sayang?""Bunda, bantu Aisha untuk menyalurkan bantuan ke panti Asuhan please.""Kamu masih sempat memikirkan orang lain disituasi seperti ini?""Iya Bunda. Ini kebiasaan yang selalu dilakukan Ibu. Bulan ini Aisha tidak bisa melakukannya, mungkin karena itu Ibu datang ke mimpi Aisha.""Baiklah sayang. Bunda akan membantu kamu melakukannya. Kamu jangan khawatir. Bunda akan melakukannya besok.""Terimakasih Bunda."***Malam harinya Aisha beneran menyuruh Bunda dan Hara pulang ke rumah. Ia terus memaksa walaupun Bunda ingin tinggal menemaninya. Aisha tidak ingin terus terusan merepotkan orang orang disekitarnya. Aisha berusaha untuk tidur walaupun sulit. Ia sudah mengganti posisinya berkali-kali, tapi belum menemukan posisi yang nyaman juga. Aisha kembali ke posisinya semula yaitu berbaring telentang. "Aku sedikit merindukan Mas Adnan, padahal baru dua hari aku tidak melihatnya," gumam Aisha. Aisha mengganti posisinya lagi

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   Jalan pagi

    "Aku tahu Mas, Terima kasih telah menyadarkan aku akan hal itu. Dan sekedar informasi, aku tidak akan menangis karena kamu lagi Mas. Kedepannya aku hanya akan menangis karena sangat bahagia.""I see. Baguslah kalau begitu."Aisha memilih diam agar pembicaraan itu tidak menyebar kemana-mana. Aisha juga punya banyak pekerjaan yang masih tetap ia kerjakan. Kehadirannya di kantor juga sangat dibutuhkan. Perusahaan akan berjalan normal dengan adanya snag pimpinan, apalagi kini perusahaan Aisha baru sedikit terbebas dari jurang kehancuran.Aisha dan Adnan sama sama sibuk dengan tab mereka. Mereka larut dalam pekerjaan mereka dan melupakan sejenak perdebatan mereka tadi. Baru setengah jam berlalu, baterai tab Aisha habis. "Mas Adnan, boleh minta tolong?""Minta tolong apa?" Sahut Adnan. Walaupun sibuk, Adnan masih mengawasi Aisha sambil mengerjakan pekerjaannya. "Charge tab Aisha ada di lemari sana Mas.""Terus?""Bantu ambilin Mas, please!" "Kamu bilang udah pulih tadi kan, terus kenapa

Bab terbaru

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   116. Last

    "Iya, iya. Kalau gitu sampai besok ya. Kita berangkat besok pagi pagi ya. Jangan datang siang, kita berangkat jam 9 pagi ya.""Iya iya, tenang aja. Jangan khawatir. Aku pasti tepat waktu kok. Aku juga semangat banget mau kita bisa pergi bertiga setelah sekian lama gak ngumpul.""Oke oke, assalamu'alaikum. Aku tutup dulu telponnya. Besok save drive ya.""Walaikumsalam." Adnan pun menutup teleponnya. ***Esok harinya, Adnan, Aisha dan Adnan baru saja tiba di kebun binatang. Layaknya anak kecil biasanya, Hara sangat bahagia diajak berwisata. Hara banyak bertanya pada Adnan maupun Aisha tentang hewan hewan yang ia lihat disana. Dengan senang hati, Adnan dan Aisha menjelaskan setiap pertanyaan Hara. Hingga siang hari, tibalah Hara mengajukan pernyataan yang serius. Mereka baru saja selesai makan siang dan bersiap siap untuk melanjutkan kunjungan mereka ke tempat lainnya. Adnan berencana mengajak Hara untuk pergi berenang. "Kita sudah setengah hari bersama-sama Ayah, Ibu. Apa Ibu dan Aya

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   115. ingin memperbaiki

    15. "Bukan gitu Ayah, Hara hanya merasa jika Ibu seharusnya bahagia dan memiliki pasangan seperti orang lain Yah. Hara juga ingin melihat Ayah bahagia. Kalau Ibu gak berencana mau punya pasangan baru, apa Ayah juga tidak?""Apa Ayah terlihat menyedihkan dengan kondisi Ayah sekarang sayang?""Bukan begitu Ayah, Hara sangat mencemaskan Ayah dan Ibu. Hara pasti akan bahagia jika Ayah dan Ibu bahagia.""Kamu masih sangat kecil dan sudah kepikiran sampai sejauh itu sayang, maafkan Ibu dan Ayah ya sayang membuat kamu khawatir.""Ayah kenapa minta maaf, Ayah kan gak ngelakuin hal yang salah.""Andai Ayah dan Ibu seharusnya bisa menahan ego lagi sedikit, agar kita semua bahagia sayang.""Hara tidak mengerti apa yang Ayah katakan. Yang jelas, Hara ingin Ayah dan Ibu bahagia lagi seperti dulu. Benar benar bahagia, bukan hanya tersenyum di depan Hara, tapi di setiap harinya.""Ayah akan berusaha untuk menjadi seperti yang Hara inginkan sayang, Ayah juga nanti bakal bilang ke Ibu ya. Kamu janga

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   114. Hall sensitif

    "Om hati hati nanti di jalan pulang. Sampai ketemu lagi ya Om," Hara juga menyalami Denis. Adnan dan Hara pun meninggalkan rumah itu, namun belum sampai ke mobilnya, Adnan mendengar Bunda. "Ini Bunda ada cemilan dan juga kopi. Ayo dinikmati Nak Denis," Ucap Bunda. Adnan pun menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke belakang. 'Aku tahu dimana posisi diriku, tapi 'Aku tahu dimana posisi diriku, tapi aku tidak menyangka jika aku akan kalah dengan Pria asing yang entah berasal dari mana. Aku harus menyerah berapa kali lagi dan harus menunggu berapa lama lagi. Aku ingin selesai dengan perasaan ini, tapi aku selalu kembali pada Aisha,' batin Adnan. Dengan hati yang gundah, Adnan pergi meninggalkan rumah Aisha. "Ayah kenapa ngelamun? Apa Ayah sakit?" Tanya Hara. Hara menyadari jika Adnan sepertinya kurang nyaman dan banyak diam. Hara yang masih terlalu kecil menafsirkan sikap Adnan itu mungkin karena sakit. "Engga sayang, Ayah gak sakit. Kenapa Hara pikir Ayah sakit?""Ayah terlihat m

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   113. Isi hati Adnan

    "Aku?" "Ya kamu..""Aku alhamdulillah baik, ayo duduk dulu yuk. Masa dari tadi bengong bengong doang?""Oh iya iya, ayo masuk!" Ajak Pak Adhi.Semua orang pun masuk ke dalam rumah. Kedatangan Adnan pada jak makan siang, jadi mereka semua langsung menuju dapur karena akan bersama. "Wah.. Banyak banget makanannya. Ada apa ini?" Tanya Adnan. "Assalamu'alaikum," Suara seseorang terdengar dari luar. Pintu depan yang belum ditutup pun membuat suara itu terdengar hingga di dapur. "Kayaknya ada yang datang deh," Ucap Bunda. "Iya Bun, tadi Aisha mengundang satu teman baru Aisha Bun. Aisha ke depan dulu buat ajak masuk ya Bun.""Iya sayang," Jawab Bunda. Yang lainnya melanjutkan kegiatan mereka dan sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Pak Adhi bahkan sudah menyendok nasi ke piringnya. Disusul oleh Adnan yang sekaligus menyendokkan nasi ke piring Hara. "Hai! Kamu sudah sampai. Tadi langsung ketemu rumahnya atau gimana?" Tanya Aisha."Assalamu'alaikum," Ucap Tamu yang kini sudah ber

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   112. Kepikiran

    ak Denis, tunggu saya!" Ucap Aisha. "Ayolah lebih cepat. Kamu sih kebanyakan bengong. Ngapain sih bengong?" Ucap Denis. Denis berusaha menurunkan kecepatan langkah kakinya."Saya gak bengong Pak, saya lagi mikir tadi." Aisha pun berhasil menyamakan langkahnya dengan Denis. "Bapak kok mau numpangin saya, Pak?" Tanya Aisha. "Kan searah. Lagian says juga bakal lewat sana juga.""Hohh.. Gitu ya Pak." Aisha dan Adnan pun sudah tiba di depan mobil Denis. "Ayo masuk buruan! Jangan bengong lagi.""Iya iya Pak. Saya gak bengong kok.""Ya udah, kalau gitu ayo buruan masuk!" Ajak Denis. Denis dan Aisha pun segera masuk ke dalam mobil. Jalanan yang dilalui mereka sudah tidak macet lagi. Lalu lintas juga terpantau lancar. "Di mana tadi parkir mobilnya?""Dekat sih Pak, beberapa meter di depan sana.""Hoh.. Mini market yang di ujung jalan itu ya?""Ya Pak, bener banget. Yang itu Pak.""Kamu kenapa dari tadi manggil saya Bapak terus. Kita kan dalam kondisi formal. Panggil Denis aja, lagian kit

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   111. Bertemu lagi

    "Alhamdulillah, sejauh ini sayang. Kita sudah benar-benar stabil, tidak akan mudah untuk menggoyahkan kita.""Alhamdulillah, semoga seterusnya juga begitu Pak.""Aamiin."Aisha pun segera bangkit dari tempat duduknya karena ingin mengakhiri kunjungannya. "Loh mau kemana?" Tanya Pak Adhi. "Aisha cuma berkunjung sebentar Pak. Nanti Aisha mau ke tempat lain. Ada pertemuan sama beberapa donatur Yayasan Pak," Jelas Aisha. "Oh gitu, nanti kamu terlambat sayang. Pergilah, hati hati di Jalan ya sayang. Lebih naik kita datang lebih dulu dibandingkan mereka yang harus menunggu. Jaga sopan santun kita.""Oke Pak, Aisha berangkat dulu ya Pak," Aisha segera salim pada Pak Adhi. Dalam beberapa menit Aisha sudsh berada di jalanan. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia menikmati perjalanannya menuju pertemuan dengan para Donatur Yayasan. Namun perjalanannya tidak begitu mulus. Sekitar 2 kilometer hampir sampai ke tempat tujuan ada macet. Aisha tidak kepikiran kalau jalanan disana ak

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   110. Bincang bincang

    "Ya, sebuah keajaiban terjadi begitu saja. Saya juga tidak menyangka bisa memiliki bayi Bu. Alhamdulillah, anugerah itu datang ke kehidupan saya," Jelas Bela. Aisha langsung mendekati Bela dan memeluknya. "Alhamdulillah, saya sangat bahagia untukmu Bela."Iya Bu. Makasih banyak Bu." Aisha pun melepaskan pelukannya. "Ibu gimana kabarnya?" Tanya Bela. "Saya..?""Iya Ibu, Ibu gimana?""Saya masih begini begini aja Bel. Saya gak ada kepikiran buat yang lain. Sekarang fokus ngerawat Hara sambil ngurus Yayasan aja.""Ini udah lumayan lama loh Bu. Gak ada kepikiran mau cari pasangan Bu?""Iya Bu," Tambah Bianca. Bianca pun penasaran dengan perkembangan percintaan dsei mantan bosnya itu. Aisha tersenyum lalu menjawab, "Saya belum ketemu yang cocok. Kalau ada saya mau loh," Jawab Aisha dengan nada bercanda. "Iya iya bener Sih Bu. Hemm.. Oh iya Bu, mau saya kenalin gak Bu sama sepupu Saya?" Tanya Bela. "Sepupu kamu?" "Iya Bu, sepupu saya. Orangnya cakep, putih, tinggi dan punya usaha sen

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   109. Kunjungan Kantor

    "Bukan gitu Bunda. Aisha gak mau balik ke kehidupan yang pernah Aisha tinggalkan Bun. Aisha masih ingat sakitnya gimana Bunda. Aisha kehilangan banyak hal di masa lalu Bun. Aisha juga kehilangan calon anak Aisha Bun. Rasanya sangat membekas Bunda. Aisha benar-benar tidak akan kembali ke lingkaran setan itu Bunda. Kalau untuk kembali kesana, itu rasanya tidak mungkin Bunda.""Begitu ya sayang, Bunda juga masih ingat gimana sakitnya kamu waktu itu. Maafkan Bunda bisa kepikiran sampai sana Aisha. Maafkan Bunda. Bunda salah Aisha." Bunda menyesali pikirannya yang terlalu jauh. Bunda benar-benar menyesal. "Gak papa Bunda. Bunda mungkin terlalu khawatir.""Sekali lagi maafkan Bunda ya sayang.""Iya Bunda. Aisha gak papa kok." Usai pembicaraan itu, Aisha kembali ke kamarnya untuk mandi dan istirahat sejenak sebelum makan malam. Selesai mandi, Aisha merebahkan dirinya di atas kasur empuknya. Ia mencari tahu tentang siapa Denis. Benarkah yang dilihatnya tadi hanya Pria bernama Denis yang mi

  • Menikahi Mantan Suami Arogan   108. Kejutan

    "Tok.. Tok.." Aisha mengetuk jendela mobil itu. Aisha belum melihat siapapun turun dari sana, pasti Pemiliknya masih ada di dalam mobil. Tidak mendapat respon setelah mengetuk sekali, Aisha mencoba ulang. "Tok.. Tok..tok.." Kali ini Aisha mengetuk lebih kencang dari sebelumnya.Akhirnya usaha Aisha berhasil, Aisha mendengar jika sang Pemilik mobil membuka pintu mobil itu. Dan seorang Pria turun dari mobil itu. Aisha terperangah melihat Pria itu. "Astaghfirullah," Ucap Aisha tanpa sadar. Aisha mengedipkan matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang dia lihat. Aisha melakukannya beberapa kali."Reno..?" Bibir Aisha sangat kelu mengucapkan nama itu. "Reno.. It's you? Ren.." Aisha segera menarik lengan Pria itu dan menggenggamnya."Ih.. Kamu siapa? Aneh banget!" Dengan cepat Pria itu menarik lengannya dan menjauh dari Aisha. "Kamu siapa? Kenapa kamu sangat tidak sopan?""Reno.. Ini kamu? Beneran kamukan?" Tanya Aisha."Me? Reno?" Tanya Pria itu. "Iya.. Kamu Reno?""Aku gak kenal

DMCA.com Protection Status