Share

22. Sissy dan Irwan

“Sial ... sial ... sial.” Sissy memekik tertahan kala memasuki apartemen Irwan. Dia bahkan membuat pintu berdentum saking kerasnya menutup.

Tubuhnya masih tegang karena bentakan Satria di rumah sakit. Gadis itu tidak pernah menyangka kalau kakak iparnya sangat mengerikan saat marah. Dirinya kesal sekaligus merasa ketakutan. Ternyata selama ini dirinya salah menilai pria itu.

Sikap pendiamnya telah di salah artikan oleh Sissy dan dia menyesal sudah termakan omongan Irwan, bahkan sudah menyerahkan seluruh dirinya untuk pria pengangguran itu.

“Jelek banget nasib aku. Astaga, sekarang apa yang harus aku lakukan,” desahnya frustrasi. “Gimana kalau uang kuliah aku dihentikan atau uang bulanan yang di tarik. Ya ampun, tolong aku mama.” Sissy mulai menangis.

Sissy menangis meratap. Dirinya stres, kesal dan marah pada dirinya dan terutama pada Irwan. Seharusnya saat pertemuan yang tidak disengaja sore itu, dirinya langsung pergi saja dan pulang. Bukan malah ikut Irwan ke apartemen ini dan ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Pena Ilusi
gumush aku sama dua orang ini ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status