Share

25. Quality time

Obrolan sore tadi rasanya membuat energi Tami terkuras habis. Begitu matahari tak lagi terlihat dan langit mulai menghitam, Tami berusaha menggerakkan roda di kursi rodanya.

Melihat itu, gegas Satria bangun dan mengambil alih kursi roda Tami. Dia perlahan bertanya, “Kenapa enggak bilang dan minta bantuan aku?”

“Aku takut ketergantungan sama kamu, Mas,” cicit Tami.

Setelah itu tak ada yang bersuara, hingga kini mereka sudah di kasur. Sama-sama merebahkan diri. Tami telentang dan memandangi langit-langit kamar yang polos, sedangkan Satria berbaring miring memperhatikan wajah istrinya yang sejak tadi mengunci rapat bibirnya.

“Sayang ... aku benar-benar mencintaimu.”

Mendengar itu, Tami tersenyum. Tapi tetap tak memberikan respons apa pun.

“Maafin aku,” Satria kembali mencoba membuka percakapan.

Kembali Tami menjawab hanya dengan anggukan. Sepertinya pikirannya masih berkecamuk liar, hingga dia tak ingin memberikan respons apa pun karena takut terpecut emosi.

Satria akhirnya bungkam.

Mal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Pena Ilusi
quality time terbaik ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status