Share

31. Kemarahan Satria

Akhir pekan ini Tami sengaja mengajak Satria pergi keluar, menikmati udara segar di kota hujan. Kakinya sudah sembuh dan kini dia ingin menghibur dirinya sendiri karena sudah lama tak keluar rumah. Sekaligus menenangkan pikiran Satria yang belakangan berpikir terlalu keras.

Mereka berdua berpakaian santai dan tak memilih ke tempat khusus, hanya pergi makan dan menyusuri taman lalu bercengkerama di salah satu kursi di sana dengan obrolan acak yang sesekali membuat tawa mereka pecah. Kalau orang lain melihat, mungkin tak akan ada yang mengira kalau Satria adalah seorang pemimpin perusahaan. Mereka berdua seperti sepasang anak muda yang memadu kasih, ketimbang sepasang suami istri.

“Sayang, kalau cape bilang ya.”

“Iya, Mas,” jawab Tami sembari menghirup udara sejuk sembari memejamkan mata. “Enak kali ya mas kalau tinggal di pinggiran kota begini, udaranya segar enggak sesak dengan polusi.”

Cup

“Eh ... ngaco kamu, Mas.” Kepala Tami sibuk menengok ke kanan dan kiri. Dia lalu memukul pelan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Pena Ilusi
keren, Otor. up, yuk semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status