Share

47. Godaan Kecupan Pertama

Sampai dipakiran ternyata Tari baru menyadari kalau dia sangat dekat dengan Fajar dan melihat tangan kekar pria itu ada dibahunya.

Sesaat Tari pun menyukainya saat di rangkul tetapi dia juga gengsi untuk mengatakannya duluan.

“Ya Allah apakah benar yang dikatakan Mbak Lanie , kalau pria yang sudah bergelar suamiku ini adalah jodoh yang terbaik untuk Tari?”

“Dari tampang sih nggak diragukan lagi gantengnya kebangetan, tetapi apakah dia juga punya rasa dengan Tari?”

“Ehmm ... aku rasa tidak.”

“Dia kan mati rasa dengan namanya cinta.”

“Cinta sudah membuat hatinya membeku seperti es.”

“Apakah dia juga mulai mencintaiku atau tidak ya?”

“Apakah perlu diuji?”

“Ah, aku kenapa, gengsi dong!”

Tari mendongkak melihat wajah yang tampan itu, seketika dia pun merasa ada yang menggelitik hatinya dan tersenyum.

“Hey ... Kamu kenapa kok senyum?”

“Baru tahu ya kalau suamimu ini sangat tampan nan rupawan?” tanyanya dengan bangga.

“Nggak tuh biasa saja, bukannya kamu yang terpesona melihatku yang cantik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status