Share

19. Ancaman

Bella mengerjapkan matanya beberapa kali, kepalanya masih terasa pening. Bella memandangi sekeliling ruangan yang nampak asing, ruangan itu didominasi oleh warna putih. Terlihat sebuah infus terpasang di lengan kanannya.

Bella berusaha bangkit kala tubuhnya kembali terhuyung pasca kesadarannya pulih. Terlihat Sean yang memasuki ruangan dan melihat Bella yang sudah siuman.

“Bella, kamu sudah sadar?” Sean mendekati Bella dan mengamati wajah wanita itu dengan seksama, “Apa ada yang sakit?”

“Aku di mana? Mengapa aku bisa ada disini? Apa yang terjadi?” balas Bella, ia tak menjawab pertanyaan Sean karena merasa sulit mencernanya.

“Kamu sekarang berada di rumah sakit, sudahlah istirahatkan dulu tubuhmu,” ucap Sean. “Dokter akan memeriksamu lebih lanjut.”

Sean membalikkan badan untuk meninggalkan ruangan, namun saat kakinya sudah melangkah ia tiba-tiba berhenti dan menoleh ke arah Bella. “Jaga kesehatanmu, ingat pernikahan kita kurang dari satu bulan lagi. Aku tidak mau calon mempelai wanitaku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status