Share

Hari Kremasi

  Langit utara pagi ini agak mendung, ikut berkabung dalam kedukaan yang kami rasakan. Orang-orang yang datang ke rumah duka semua mengenakan pakaian serba hitam. Rekan bisnis papa, keluarga dan teman-temanku juga ikut merasakan kedukaan di hati ini. Yus dan Dita juga datang. Katanya, mereka menutup kedai khusus untuk hari ini. 

        Aku dan mama, berdiri di balai, memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang. Mendoakan yang terbaik untuk roh ayah kandungku itu. Sejak kemarin, mama tidak bisa berhenti menangis. Kantung matanya terbentuk karena tidak bisa tidur dengan tenang. Sementara, meskipun aku ingin menangis aku tetap menahannya. Membiarkannya keluar di dalam hati saja meski dadaku ini jadi sesak. Kalau aku ikut menangis, mama akan lebih lemah. Jadi, kata-kata yang keluar dari mulutku untuk menguatkan mama hanyalah. “Ikhlaskan saja. Papa s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status