Share

Perjanjian

   Pernikahan yang dipercepat membuatku jadi memikirkan banyak hal. Memikirkan kehidupan rumah tangga dengan wanita yang usianya lima tahun lebih tua, masalah keuangan dan yang paling membebaniku adalah cara untuk menyelamatkan kedai yang sudah diambang kebangkrutan itu.

    Siang ini, saat jam istirahat aku dan Erika duduk di kedai. Membicarakan kehidupan masa depan kami. Dua es kopi sudah tersuguh di meja sebagai pendingin kepala jikalau nanti pembicaraannya jadi memanas. Dua mangkuk mie ayam di hadapanku yang sudah dingin mulai mendingin.

"Mulai sekarang kehidupan kita sudah diatur oleh para orang tua." Erika memulai percakapan.

"Yah, aku juga tidak menduganya." Aku menyesap kopiku.

    Erika mengeluarkan dua lebar kertas dari dalam tas bermerek dengan huruf L dan V yang didesain menyatu.

"Silakan dibaca!" perintahnya. Dia mengulurkan kedua benda putih ringan itu kepadaku. Pada bagian atas kertas tertulis "Perjanjia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status