Share

Gelagat Aneh Suamiku

Keesokan paginya, aku bangun lebih dulu. Wanti-wanti jika Mas Dendi pergi seperti kemarin. Kutengok sebelah kiriku, suamiku masih terlelap di alam mimpinya, meski sudah masuk adzan Subuh.

“Mas … Mas, bangun. Udah Subuh.” Kugoyangkan tubuhnya pelan.

Hanya geliat pelan tubuh Mas Dendi yang merespon. Ya sudahlah, mungkin dia masih sangat lelah, maklum, orang lapangan. Kuputuskan untuk sholat lebih dulu baru kubangunkan suamiku.

Qomat mulai memanggil untuk segera menunaikan Subuh. Sekitar 20 menit aku sholat, kini Mas Dendi harus bangun dan sholat. Aku memang tak sholat di kamar, karena terlalu sempit, biasanya kami sholat di ruang tamu. Saat hendak membuka pintu kamar, kudengar Mas Dendi sedang bicara dan aku yakin lewat ponsel. Tak ingin menguping, tapi aku penasaran apa yang sedang dibicarakan oleh suamiku.

“Ya, tenanglah. Aku pasti akan datang.”

Siapa yang menghubungi Mas Dendi pagi-pagi buta?

“Mas, kamu udah bangun belum?” tanyaku langsung masuk kamar.

“Eh, oh, M-Maya ….” suamiku te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status