Share

Permintaan Terakhir sang Ayah

Aku tiba di depan rumah setelah setengah jam berada di atas aspal. Kulihat, rumahku tampak sepi seperti biasa tapi kenapa perasaanku semakin tak enak?

“Makasih, Nan. Kamu mending balik aja ke kantor. Toh percuma kalau kamu tetap keluar, nggak ada yang akan backing kamu,” ucapku perlahn turun dari mobil.

“Iya, Mbak. Saya juga rencana mau langsung balik ke kantor karena ada beberapa video yang harus diedit.”

Aku mengangguk dan tak lama Adnan meninggalkanku. Napasku sangat sesak dan berat, entah sudah berapa lama aku tak menginjakkan kaki di rumah ini. Semenjak menikah, baru dua kali aku menyambangi rumah di mana aku dilahirkan.

Bismillah, semoga tak ada apa-apa.

Saat kubuka pagar besi pendek yang mulai karatan, terdengar lengkingan suara mamaku yang terdengar parau memanggil ayahku. Tanpa pikir panjang aku masuk dan melihat ayahku sedang digotong oleh mama dan adikku, Gita.

“Astagfirullah, Ayah!” aku pun segera membantu menggotong ayahku ke tempat tidur.

“Ayah ini bandel banget, sih kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status