Share

57. Jalani

Kaivan masuk ke dalam kamar Arawinda malam itu, pekerjaanya masih terbuka di laptop yang masih tersimpan di ruang kerja.

"Jadi, kamu mau apa ngikutin saya ke sini?" tanya Arawinda. "Kamar kita sudah pisah kan?"

"Saya enggak mau pisah."

Arawinda mengerutkan kening mendengar pernyataan itu keluar dari mulut Kaivan. "Enggak mau pisah gimana?"

"Saya mau ada terus di dekat kamu. Saya enggak mau kita punya jarak, saya mau menyentuh kamu."

"Kaivan?"

"Kita suami istri." Kaivan melangkah mendekat pada Arawinda. Dan dengan panik, gadis itu mundur menjauh darinya. "Kita suami-istri Arawinda? Kenapa harus mempunyai jarak? Kenapa harus pisah kamar?"

"Stop!" Arawinda menahan dada sang suami dengan tangannya, kini ia sudah terpojok di dekat pembaringan. "Kamu kenapa?"

"Saya gak apa-apa, saya mau menegaskan hal ini. Lagi pula untuk apa jarak? Untuk apa larangan ini dan itu. Pada akhirnya, baik saya atau pun kamu selalu melanggar hal tersebut. Kita tetap tidur sekamar, saling memeluk dan saling menye
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status