Share

58. Pengkhianat

Gio menyipitkan mata sembari menatap kelakuan Kaivan yang kini tengah dekat-dekat dengan Arawinda. Laki-laki itu entah kenapa, lebih sering tertawa dan sesekali, jahil kecil pada Arawinda.

Ah, bukan hanya Kaivan, tapi Arawinda juga nampak aneh sekali. Lebih ceria, lebih cerah sekaligus malu-malu saat berdekatan dengan Kaivan.

Dan kedua orang itu langsung kaget kala Gio menggebrak meja dengan sekenanya.

"Ada apa?" tanya Kaivan kaget.

"Kalian berdua kenapa? Dari tadi asik sendiri, sedang saya di sini dianggurin aja. Kalian anggap saya kursi? Pohon? Atau bunga tiruan?"

Arawinda membenahi posisi duduknya. "Maaf Om Gio. Kaivan memang tidak bisa serius."

"Iya! Kaivan yang memang salah! Kenapa sejak tadi dia terus ngusik kamu. Enggak biarin kamu jauh-jauh, kamu ngilang dikit aja dicariin. Kalian ini kayak suami-istri yang baru nikah kemarin lagi romantis-romantisnya tahu!"

"Tidak ada sama sekali maksud saya tidak profesional di lingkungan kerja, saya memang memiliki kepentingan dengan Araw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status