Share

60. Maaf Arawinda

Jari-jari tangan Arawinda menyusuri rambut hitam Kaivan yang terasa lembut dan nampak legam. Kini rambut itu sudah selesai ia keringkan dan ia sisir. Di beberapa sisi nampak jatuh menutupi sebagian wajah sang suami.

"Terimakasih." Kaivan menatap penuh binar pada Arawinda dari pantulan cermin. "Sekarang kamu."

"Aku apa?" tanya Arawinda saat Kaivan mengarahkannya untuk duduk di kursi meja rias.

"Obatin lebam ini." Disingkapnya lengan baju sang istri. Lebamnya semakin gelap, berwarna ungu. Pasti sangat sakit kalau tertekan sedikit saja. Kaivan meringis. "Saya sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa ini murni hanya sebuah kecelakaan atau justru ada hal-hal di luar itu."

Diperhatikannya Kaivan yang mengambil salep dari dalam kotak P3K yang memang tersimpan di kamarnya. Lelaki itu selalu siap siaga. Dan sengaja menyimpan semua obat di kamarnya.

"Kenapa harus kayak gitu, saya yakin kok kalau kecelakaanya memang tidak sengaja. Karena ada pemotor yang menyalip secara dadakan lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status