Share

Bab 241 Berita dari Reyhan

"Tadi masih di kamar, Mah. Biar aku panggilkan."

"Biarkan saja lah, Ra. Nanti pun dia turun sendiri. Sebaiknya kamu makan. Sudah capek ke sana kemari beli lontong sayur, masih harus manggil Raffi juga? Dia bukan anak kecil lagi, tidak usah dibujuk-bujuk. Kalau lapar pasti makan sendiri."

"Biar sarapannya bareng-bareng, Pah. Kalau dinanti-nanti, lontongnya malah dingin," ujar Mama menjawab ucapan Papa.

"Gak apa-apa, Pah. Biar Raya panggil Mas Raffi sekalian mau lihat Rayyan di kamarnya. Mama sama Papa, sarapan duluan saja, ya?" kataku, menengahi sepasang suami istri itu.

Aku pun pergi meninggalkan meja makan, lalu pergi ke lantai dua.

Namun, Mas Raffi tidak ada di sana. Keadaan kamar pun masih sama seperti yang aku tinggalkan tadi.

Itu artinya, Mas Raffi tidak masuk ke sini sepeninggalnya diriku.

Lalu di mana dia?

Aku keluar dari kamar, lalu kembali ke bawah. Tapi, tidak perlu ke ruang makan. Melainkan ke kamar Rayyan, siapa tahu Mas Raffi tidur di sana.

"Nda ...."

"Eh, anak Bund
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Bunda Kasih
terlalu lama teka tekinya, bertele tele jadi bosan dan malas bacanya thor
goodnovel comment avatar
Joseph Noel
Bertele-tele... lama2 jadi bosan bacanya.
goodnovel comment avatar
Fatimah Zuhra
makanya kamu jangan bego juga, Rayaa...sudah mau dikasih tau kebenarannya sama Raffi malah memilih lebih percaya sama Reyhan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status