Home / Pernikahan / Menikah dengan CEO Dingin / Kamu harus Cari Cara!

Share

Kamu harus Cari Cara!

last update Last Updated: 2023-07-04 09:33:13

Sementara Desi tengah memainkan jarinya. Jantungnya berdegup tak karuan. Ia juga tak bisa memberi tahu Arshi agar jangan berkata jujur kepada papanya. Tapi, Jasmine sedari tadi menatapnya seolah tengah mencurigainya.

Tak lama setelahnya, dokter pun masuk ke dalam ruangan tersebut. Memeriksa suhu tubuh Arshi yang masih demam tinggi itu.

"Kita akan mengecek trombositnya lagi. Jika suhu demamnya sudah agak turun. Tidak separah saat masuk rumah sakit. Setelah hasilnya keluar, saya akan segera memberi tahu Anda," kata Dokter Firman kepada Kevin.

"Bintik merah di tangan anak saya, akan hilang 'kan, Dok?" tanya Kevin kemudian.

Dokter Firman mengangguk. "Bintik merah inilah yang menyebabkan terjadinya demam berdarah pada anak Anda. Nyamuk aedes ini biasanya bersarang di genangan air atau barang-barang usang yang bertumpukan. Bisa diperhatikan lagi kondisi rumahnya, Pak.

"Karena Anda hampir kehilangan nyawa anak Anda karena demam tinggi itu hampir saja menyerang saraf otak anak Anda. DBD merup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
rasainlah tuh tambang duit kalian bakal hilang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menikah dengan CEO Dingin   Dari Mana Dia Tahu?

    Perempuan itu memukul paha suaminya lagi. "Makanya kerja! Biar punya kegiatan. Jangan di rumah terus. Kamu masih butuh uang dari Mas Kevin, kan? Kalau udah nggak butuh, ya udah. Pergi sana!" Gemma melirik dengan malas ke arah istrinya itu. "Mencari pekerjaan di jaman sekarang ini lagi sulit, Desi. Oke, aku minta maaf karena sudah mengurung Arshi. Aku tidak akan menghukumnya lagi. Apa pun yang dia lakukan." Desi menghela napasnya dengan pelan. "Kamu juga harus mencari cara agar Mas Kevin tidak bisa mengambil Arshi dariku!" Gemma menghela napas kasar. "Cari kelemahan Arshi. Jangan biarkan Kevin mengambil Arshi dari kamu." "Kelemahan?" Gemma mengangguk. "Ya. Kamu ibunya, harusnya kamu tahu apa kelemahan anakmu sendiri. Kalau tidak tahu, ibu macam apa kamu." Gemma memutar bola matanya dengan pelan. Desi melirik malas ke arah suaminya itu. "Seandainya kamu sekaya Mas Kevin, aku tidak perlu mati-matian mempertahankan Arshi. Biar saja Arshi tinggal dengan papanya. Hhh!" Gemma tertawa c

    Last Updated : 2023-07-04
  • Menikah dengan CEO Dingin   Hanya Memanfaatkan Kamu

    "Eeeuh ... sebelum ke sini, Mas Kevin pergi ke ruangan dokter dulu, Mbak." Jasmine kembali menjawab Desi. "Oh!" jawabnya singkat. Jasmine tak berkata lagi. Ia hanya menghela napasnya sambil melirik Kevin yang sedari tadi menatap Arshi penuh dengan sayang. "Arshi ... setelah pulang dari rumah sakit. Pulang ke rumah Papa aja, yaa?" Kevin sudah mulai mengajak Arshi untuk tinggal bersamanya. Karena Arshi yang lebih dulu diancam oleh Desi, lantas anak kecil itu menggelengkan kepalanya. "Arshi nggak mau tinggal sama Papa. Mau sama Mama aja," ucapnya dengan pelan. Kevin tersenyum pasi mendengar ucapan anaknya itu. "Kenapa begitu, Nak? Papa sudah tidak sendiri. Ada Mama Jasmine yang akan merawat kamu dengan baik." Kevin berusaha agar Arshi mau ikut dengannya. Arshi kembali geleng. "Arshi sudah nyaman tinggal sama Mama, Pa." "Arshi nggak mau tinggal sama Papa. Mau sama Mama aja," ucapnya dengan pelan. Kevin tersenyum pasi mendengar ucapan anaknya itu. "Kenapa begitu, Nak? Papa sudah ti

    Last Updated : 2023-07-04
  • Menikah dengan CEO Dingin   Ada yang Janggal

    Jasmine menyunggingkan bibirnya. "Ya udah. Selesaikan aja dulu makannya."Kevin menundukkan kepalanya. Ia sudah terbiasa makan tanpa bersuara. Sedangkan Jasmine tukang bicara di mana pun dan kapan pun. Jasmine yang katanya kalem itu rupanya menyimpan keceriaan dan kepolosan yang jarang ditonjolkan.Jasmine hanya mengikuti sikap Kevin. Jika Kevin sedang banyak bicara, dia juga akan mengeluarkan semua ocehannya pada suaminya itu.Selesai makan. Kevin menatap Jasmine yang sedari tadi memainkan ponselnya."Lagi lihat apa?" tanya Kevin ingin tahu.Jasmine mengadahkan wajahnya. "Heeuh ... lagi lihat gaun. Bagus banget, Mas. Hehe." Jasmine menerbitkan cengiran pada suaminya itu.Kevin meraih ponsel tersebut. Kemudian meng-klik pesanan tersebut. Dia yang sudah tahu ukuran baju yang sering dipakai Jasmine pun tak banyak bertanya. Kemudian mengembalikan ponsel tersebut pada istrinya."Jika memang suka, langsung beli. Tidak perlu sungkan. Jangankan kamu, Desi saja yang sudah jadi mantan istri sa

    Last Updated : 2023-07-04
  • Menikah dengan CEO Dingin   Pertanyaan Kevin pada Jasmine

    Pria itu menganggukkan kepalanya. "Saya juga merasakan itu, Jasmine. Tapi, Desi tidak mau mengakui jika dia sudah mengancam Arshi." Jasmine menghela napas pelan. "Mungkin Mbak Desi masih butuh uang untuk kehidupan dia sehari-hari, Mas. Kasih aja sih. Terus, Arshi ambil deh. Saya kasihan sama Arshi. Takut nggak dirawat dengan baik. "Maaf ya, Mas. Bukannya saya menjelekkan Mbak Desi. Tapi, sepertinya dia nggak bisa merawat Arshi dengan baik. Tubuhnya aja kurus begitu. Kok Mas Kevin tega sih, sama sendiri." Kevin manggut-manggut. "Saya sedang mencari cara untuk mengambil Arshi dari tangan Desi. Pengadilan terus menangguhkan permintaan saya. Dengan alasan klasik. Masih kecil, harus dirawat oleh ibunya." "Alasan yang bener-bener klasik. Paling juga minta duit, biar mau menyetujui permintaan Mas Kevin." Kevin terkekeh mendengarnya. Kemudian menghela napas pelan. "Usianya memang baru enam tahun. Waktu itu saya berikan Arshi pada Desi karena memang tidak merawat dia sendirian. Sekarang ka

    Last Updated : 2023-07-04
  • Menikah dengan CEO Dingin   Tidak Mudah Menikah dengan Duda

    Perempuan itu lantas menoleh ke arah Kevin. "Maksudnya? Kenapa tanya seperti itu? Jelas saya sangat bahagia. Gimana sih!" Jasmine malah emosi ditanya seperti itu oleh suaminya sendiri. "Hanya memastikan saja. Jangan emosi terus, yaa. Mau datang tamu, yaa? Makanya sensi terus bawaannya." Jasmine mengendikan bahunya. "Memangnya, usia pernikahan kita sudah mau satu bulan, yaa?" Kevin mengangguk. "Sudah. Satu bulan lewat satu minggu." Jasmine terkekeh pelan. "Berarti, sudah lewat dong, kalau mau merayakan anniversary satu bulan?" Kevin tertawa dengan pelan mendengarnya. "Nanti saja, kalau sudah satu tahun. Kita rayakan anniversary." "Okey!" kata Jasmine dengan antusias. Setibanya di dalam mall. Kevin menggenggam tangan Jasmine, sambil menunjuk semua toko yang ada di sana. "Jam kamu sudah usang. Ganti dengan yang baru," kata Kevin sembari menarik tangan Jasmine menuju gerai jam tangan. "Ooh. Jadi, kalau suami udah usang juga, bisa diganti dengan yang baru, yaa," kata Jasmine sambil

    Last Updated : 2023-07-04
  • Menikah dengan CEO Dingin   Menjemput Arshi

    Jasmine kembali dingin. Tangan itu membalas pelukan sang suami. “Saya juga minta maaf, Mas. Selalu overthinking sama Mas Kevin.” Kevin mengangguk pelan. “Ya. Saya paham, Jasmine. Kamu boleh berpikir apa pun tentang saya. Tapi, jangan sekali-kali kamu pendam pikiran itu. Jika memang terasa ganjal, tanyakan pada saya. “Tentang kebenarannya. Apakah benar, atau hanya kabar burung saja. Saya tidak mau kamu berpikir secara sepihak saja. Harus ditanyakan kebenarannya. Okay?” Jasmine mengangguk. Akan selalu ia turuti, semua ucapan Kevin padanya. Lalu, pria itu melepaskan pelukan Jasmine. Mengusap lembut wajah mulus itu, dan mengulas senyumnya. “Sebelum tamu itu datang, saya ingin kamu melayani saya malam ini,” ucapnya kemudian menautkan bibirnya, tanpa menunggu persetujuan dari sang empunya. Jasmine hanya diam. Membiarkan Kevin kembali menjelajahi tubuhnya di malam itu. Dengan tangan satunya sudah mulai memainkan kedua gundukan kenyal milik Jasmine. Merangsang bagian sensitive itu agar J

    Last Updated : 2023-07-04
  • Menikah dengan CEO Dingin   Ada Apa dengan Jasmine?

    “Mau ngapain kamu ke sini?” tanya Desi dengan nada sinis.Jasmine yang masih menggenggam tangan Arshi pun, melepaskan tangan itu terlebih dahulu.“Maaf, Mbak. Saya diminta jemput Arshi oleh Mas Kevin. Karena beliau mau mengajak Arshi makan siang,” kata Jasmine menjelaskan perihal kedatangannya di sana.Desi melipat tangan di dadanya. “Bohong! Saya tidak akan kena tipu daya kamu ya, Jasmine. Mas Kevin … kalau mau ajak Arshi makan siang, dia yang langsung menjemputnya!”“Tapi, Mbak. Mas Kevin sendiri yang sudah meminta saya untuk menjemput Arshi. Karena Mas Kevin lagi meeting. Jadi, nggak bisa jemput Arshi. Makanya nyuruh saya.”Jasmine kembali menjelaskan kepada Desi. Lagi pula, untuk apa menjemput Arshi jika bukan perintah dari Kevin.“Saya tidak percaya! Kamu ingin mencari perhatian pada Mas Kevin, kan? Sok peduli pada anak saya, padahal nggak sama sekali!” sengal Desi.Jasmine menghela napasnya dengan pelan. ‘Duh! Mas Kevin kok nggak bilang dulu sih, ke Mbak Desi. Kalau kayak gini,

    Last Updated : 2023-07-05
  • Menikah dengan CEO Dingin   Apa yang Desi Lakukan?

    “Mas! Istri kamu ini keterlaluan. Aku udah bilang, kalau Arshi mau minum obat dulu. Dan dia memaksa untuk membawa Arshi,” ujar Desi dengan segala kebohongannya.“Haah? Kapan Mbak Desi ngomong kayak gitu? Mas … tadi Mbak Desi nggak ada ngomong kayak gitu.” Jasmine mencoba mencari pembelaan.Namun, Kevin bergeming. Pusing, mana yang benar di antara dua orang ini. Dan Arshi juga hanya diam. Dia juga bingung, kenapa mamanya malah menjatuhkan dia.“Jasmine. Arshi memang masih minum obat dari dok—““Ya sudah, kalau Mas Kevin lebih percaya sama Mbak Desi!”Jasmine tak mau mendengar ucapan Kevin yang sudah dipastikan akan membela mantan istrinya itu.“Jasmine! Jasmine, tunggu!”Namun, perempuan itu tetap pergi. Mengindahkan panggilan Kevin.“Kamu lihat sendiri kan, dia tidak mau disalahkan padahal memang benar salah,” kata Desi dengan percaya dirinya.“Ya sudah, kalau Mas Kevin lebih percaya sama Mbak Desi!”Jasmine tak mau mendengar ucapan Kevin yang sudah dipastikan akan membela mantan istr

    Last Updated : 2023-07-05

Latest chapter

  • Menikah dengan CEO Dingin   Tamat!

    Justin mengangguk setuju. “Kamu bener, Jasmine. Si Kevin bakal rugi kalau nggak mau Gita dijodohin sama anakku. Orang ganteng-ganteng gini. Iya, nggak?”Jasmine terkekeh sembari menganggukkan kepalanya. “Yang ini namanya siapa, Pak? Kan, sudah ada di sini.”“Anak yang pertama yang mana, yaa?” tanya Justin. Ia pun bingung mana anak pertama dan anak kedua.“Yang pertama yang sedang diberi ASI, Pak. Yang ini anak kedua,” kata perawat memberi tahu Justin.“Awas! Jangan sampai keliru. Wajahnya nggak mirip banget kok, Mas. Yang pertama lebih mirip kamu.”Justin menggaruk rambutnya kembali. Ia masih belum bisa membedakan kedua anaknya itu. Kemudian memberikan cengiran kepada istrinya itu.“Nanti beli baju dikasih nama masing-masing. Pesan dua ratus jenis baju beda-beda. Terus border, biar nggak keliru. Aku belum bisa membedakan mana yang pertama dan mana yang kedua,” ucapnya jujur.Selena menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kocak suaminya itu. “Terserah kamu aja!”Justin kembali m

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sudah kodratnya, Selena

    Rosita menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Iya, Pa. Semoga nggak gila kayak papanya aja.”Kini, Antony tak bisa menahan tawanya. Mentertawakan Justin, kapan lagi. Sementara orang yang sedang mereka bicarakan tidak peduli bahkan tidak menyadari.“Justin!” panggil Antony kemudian.Justin menatap sang papa dengan malas. “Ada apa sih, Pa?” tanyanya dengan lemas.“Nama anak-anak kamu, sudah kamu siapkan?”Justin mengangguk pelan. “Udah. Kasih tau kalau Selena udah bangun.”“Dua jam lagi bangun, Justin. Kamu hitung saja. Tebakan Papa pasti bener.”Justin tak peduli. Yang ia pedulikan kini menatap Selena agar tidak tertinggal saat Selena membuka matanya.Kevin dan Jasmine baru saja tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari orang tua Justin mengenai Selena yang sudah melahirkan kedua anaknya itu. Sementara orang tua Selena masih di jalan menuju rumah sakit."Belum sadar juga?" tanya Kevin kepada ada kedua orang tua Justin. Karena ia tahu Justin tidak akan menjawab pertanyaannya.Ros

  • Menikah dengan CEO Dingin   Welcome to the World

    Pria itu lantas mengecup kening sang istri. “Kita akan segera melihat bayi-bayi kita. Walaupun harus melakukan perawatan terlebih dahulu di ikubator. “Selena mengulas senyum tipis. “Jangan ke mana-mana, Mas. Temani aku saat operasi nanti.”“Of course, Sayang. Aku akan menemani kamu sampai si twins keluar. Kamu jangan khawatir. Sebelum kamu meminta, aku sudah berniat akan menemani kamu.”Hati Selena sangat tenang mendengarnya. Ia kemudian menjatuhkan kepalanya di bahu Justin. “Terima kasih untuk cinta dan sayang kamu, Mas Justin. Kamu adalah alasan aku untuk bertahan dan berjuang untuk bayi kembar kita.”Justin mengusapi perut buncit Selena dengan lembut. “Anak-anak, Papa. Kita akan segera bertemu. Jangan buat Mama sakit lagi ya, Sayang-sayangnya Papa.”Selena mengulas senyum tipis kala mendengar percakapan Justin dengan bayi-bayi di dalam perutnya.“Maaf ya, Mas. Aku hanya bisa memberi kamu dua anak. Nggak akan bisa lagi kasih kamu anak lagi,” ucap Selena dengan pelan.Justin terseny

  • Menikah dengan CEO Dingin   Mulas

    Justin menutup wajahnya dengan kedua tangannya sembari menangis sesenggukan. Pun dengan Selena. Lebih berduka karena kehilangan Diandra yang belum sempat berbaikan itu.“Justin! Selena! Di mana Diandra?”Kevin dan Jasmine baru tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari Selena.“Kenapa kalian menangis? Apa yang terjadi dengan Diandra?” tanya Kevin kembali. Kemudian menoleh ke arah Dokter Felix. “Ada apa dengan Diandra, Dok?”Dokter Felix menghela napas pelan. “Bu Diandra sudah pergi menyusul kakaknya, Pak Kevin.”Kevin menganga. Begitu juga dengan Jasmine. Kevin tersenyum pasi seolah tak percaya dengan ucapan Dokter Felix.“Anda sedang bercanda? Diandra baik-baik saja, Dok! Mana mungkin pergi!” ucap Kevin tak percaya.Dokter mengangguk-anggukan kepalanya. “Saya paham. Kalian semua pasti tidak akan percaya dengan ucapan saya jika tidak melihat langsung jasad Bu Diandra yang masih berada di dalam.”Kevin menoleh ke arah pintu ruang operasi. Kemudian masuk ke dalam dengan tergesa-ge

  • Menikah dengan CEO Dingin   Kondis Diandra Sangat Buruk.

    Justin mengendikan bahunya. "Hanya Giandra yang tahu. Walaupun aku bilang nggak siap, ternyata Giandra siap. Mungkin bisa kamu tanyakan saja pada Giandra langsung.""Nggak mau!""Ya udah kalau nggak mau. Aku gak maksa juga."Selena mengerucutkan bibirnya kemudian menoleh ke arah Diandra. Perempuan itu ternyata melihat kehadiran mereka. "Mas?" panggilnya kemudian."Heung? Kenapa, Sayang?"Selena menunjuk Diandra. "Dia sudah terlanjur melihat kita. Sebaiknya kita masuk ke dalam, Mas. Setidaknya memberi semangat untuk perjuangannya."Justin menoleh ke arah Diandra kemudian menatap Selena kembali. "Ayok!" Justin menggenggam tangan Selena lalu masuk ke dalam ruangan persalinan Diandra.Pria itu menepuk bahu Giandra yang tengah duduk di samping Diandra. "Udah bukaan berapa?" tanya Justin kemudian."Baru dua," ucapnya dengan pelan.Justin manggut-manggut. Sementara Selena menghampiri Diandra yang tengah menahan rasa sakit. Namun, tak bersuara sedikit pun. Hanya mengulas senyumnya kepada Sele

  • Menikah dengan CEO Dingin   Diandra akan Menceraikan Giandra

    Giandra menghela napas pelan. "Dari mamanya. Amanda datang ke rumah gue sambil bawa Gino. Kasih tau ke Diandra kalau itu anak gue. Bahkan, dia berani tes DNA kalau gue gak mau mengakuinya."Justin menaikkan alisnya sebelah. "Apa maksudnya si Amanda datang ke rumah? Elo gak pernah nengokin anak elo sih! Jadi marah kan, si Amanda."Giandra menelan salivanya. "Gue gak pernah tengok Gino karena ada Fery. Dia yang bilang kalau gue udah gak punya urusan lagi sama Gino. Ya udah, gue menuruti perintah si Fery. Tapi, ternyata dia jebak gue."Justin manggut-manggut. Ia paham maksud arti dari kata menjebak. Karena pada akhirnya Amanda datang ke rumahnya, membawa Gino yang akhirnya membuat Diandra murka karena tidak tahu menau perihal Giandra memiliki anak dari perempuan lain."Terus, kondisi rumah tangga elo gimana sekarang?" tanya Justin kembali.Giandra mengendikan bahunya. "Dari awal Diandra memang gak pernah cinta sama gue. Gue yang udah jatuh cinta sama dia. Bisa dianggap kalau cinta itu be

  • Menikah dengan CEO Dingin   Dari Mana Diandra Tahu

    Kevin memiringkan kepalanya menatap Justin. “Ketemu Diandra di toko donnut? Beliin Selena?”Justin mengangguk. “Iyalah. Buat siapa lagi!”Kevin tersenyum miring. “Ketemu Diandra, terus nyapa elo? Biasanya gak pernah nyapa sama sekali bahkan kata elo udah kayak warga negara asing? Cukup aneh. Mau minta maaf kali, ke elo.”“Minta maaf kok gak bilang waktu ketemu.”“Siapa tahu lupa.”“Mana mungkin lupa. Minta maaf itu harus pake niat. Otomatis pasti akan keinget terus.”“Ya udah. Gue juga gak tahu alasannya kenapa. Yang penting elo bersikap biasa aja sama Diandra.”Justin menghela napas pelan. “Kalau dia mau damai sama gue, semuanya selesai. Tapi, kalau damainya karena lagi berantem sama Giandra, patut dicurigai.”“Pinter! Jangan sampai elo tergoda oleh bujuk rayunya Diandra. Selena jauh lebih baik dari dia. Diandra juga baik. Tapi, istri elo saat ini Selena, bukan Diandra. Dia hanya masa lalu elo. Jangan goyah hanya karena tahu Diandra lagi marahan sama lakinya.”Justin menganggukkan ke

  • Menikah dengan CEO Dingin   Bohong

    Kini, kondisi Selena sudah terlihat sedikit lebih baik. Hanya main sekali tidak masalah menurutnya.Selena menganggukkan kepalanya. “Silakan, Mas Justin!” ucapnya dengan lembut.Justin lantas mengecup kening Selena dan mengulas senyumnya. “Terima kasih, Sayang. Aku janji, hanya kelembutan yang akan aku lakukan padamu.”Selena mengangguk. “I trust you!”Justin pun memulainya. Membuka seluruh pakaian yang ia kenakan. Kemudian pakaian Selena. Penetrasi terlebih dahulu tentunya. Walau sinyal itu sudah terpancar begitu terang, Justin tidak akan selonong boy begitu saja.Memanjakan istri juga harus. Agar menggapai kenikmatan masing-masing. Tak ingin egois adalah salah satu sikap Justin yang paling baik jika dalam hal berhubungan intim.**Pagi hari telah tiba. Terik matahari mulai menyinari bumi. Mengintip di balik tirai jendela, mencoba masuk ke dalam tirai jendela kamar. Tidur terlelap setelah pergumulan semalam yang menurut Selena begitu indah.Penuh dengan kelembutan sesuai dengan janji

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sure!

    Justin menghela napasnya. “Surat ini … sengaja dia kasih ke kamu agar kamu membalas cinta dia? Selama ini kamu pura-pura cinta sama aku, padahal mencintai Andrian. Begitu?”Jelas perempuan itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tangannya beradu karena harus mencari alasan yang logis agar Justin tidak marah padanya.“Lalu apa, Selena?” tanya Justin dengan suara menekan.Selena menghela napas pelan. “Maaf, Mas. Aku hanya ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan dari dia. Nggak ada lagi selain itu. Soal cinta, aku hanya mencintai kamu. Nggak ada lagi selain kamu.”Selena menatap Justin agar pria itu tahu, dia sedang berbicara dengan serius. Agar Justin paham dan mengurungkan niatnya untuk memarahinya.Justin memang tak berani memarahi Selena dalam keadaan hamil seperti ini. Yang dia lakukan hanya memutus kalung tersebut kemudian membuangnya dengan kasar ke lantai.Mata Selena hanya bisa menatap kalung yang kini sudah hancur itu. Sementara Justin pergi dari kamar tersebut. Namun, saa

DMCA.com Protection Status