Share

Menjemput Arshi

last update Last Updated: 2023-07-04 23:18:16
Jasmine kembali dingin. Tangan itu membalas pelukan sang suami. “Saya juga minta maaf, Mas. Selalu overthinking sama Mas Kevin.”

Kevin mengangguk pelan. “Ya. Saya paham, Jasmine. Kamu boleh berpikir apa pun tentang saya. Tapi, jangan sekali-kali kamu pendam pikiran itu. Jika memang terasa ganjal, tanyakan pada saya.

“Tentang kebenarannya. Apakah benar, atau hanya kabar burung saja. Saya tidak mau kamu berpikir secara sepihak saja. Harus ditanyakan kebenarannya. Okay?”

Jasmine mengangguk. Akan selalu ia turuti, semua ucapan Kevin padanya. Lalu, pria itu melepaskan pelukan Jasmine. Mengusap lembut wajah mulus itu, dan mengulas senyumnya.

“Sebelum tamu itu datang, saya ingin kamu melayani saya malam ini,” ucapnya kemudian menautkan bibirnya, tanpa menunggu persetujuan dari sang empunya.

Jasmine hanya diam. Membiarkan Kevin kembali menjelajahi tubuhnya di malam itu. Dengan tangan satunya sudah mulai memainkan kedua gundukan kenyal milik Jasmine.

Merangsang bagian sensitive itu agar J
Salwa Maulidya

Waduh! Mbak desi malah datang :D

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menikah dengan CEO Dingin   Ada Apa dengan Jasmine?

    “Mau ngapain kamu ke sini?” tanya Desi dengan nada sinis.Jasmine yang masih menggenggam tangan Arshi pun, melepaskan tangan itu terlebih dahulu.“Maaf, Mbak. Saya diminta jemput Arshi oleh Mas Kevin. Karena beliau mau mengajak Arshi makan siang,” kata Jasmine menjelaskan perihal kedatangannya di sana.Desi melipat tangan di dadanya. “Bohong! Saya tidak akan kena tipu daya kamu ya, Jasmine. Mas Kevin … kalau mau ajak Arshi makan siang, dia yang langsung menjemputnya!”“Tapi, Mbak. Mas Kevin sendiri yang sudah meminta saya untuk menjemput Arshi. Karena Mas Kevin lagi meeting. Jadi, nggak bisa jemput Arshi. Makanya nyuruh saya.”Jasmine kembali menjelaskan kepada Desi. Lagi pula, untuk apa menjemput Arshi jika bukan perintah dari Kevin.“Saya tidak percaya! Kamu ingin mencari perhatian pada Mas Kevin, kan? Sok peduli pada anak saya, padahal nggak sama sekali!” sengal Desi.Jasmine menghela napasnya dengan pelan. ‘Duh! Mas Kevin kok nggak bilang dulu sih, ke Mbak Desi. Kalau kayak gini,

    Last Updated : 2023-07-05
  • Menikah dengan CEO Dingin   Apa yang Desi Lakukan?

    “Mas! Istri kamu ini keterlaluan. Aku udah bilang, kalau Arshi mau minum obat dulu. Dan dia memaksa untuk membawa Arshi,” ujar Desi dengan segala kebohongannya.“Haah? Kapan Mbak Desi ngomong kayak gitu? Mas … tadi Mbak Desi nggak ada ngomong kayak gitu.” Jasmine mencoba mencari pembelaan.Namun, Kevin bergeming. Pusing, mana yang benar di antara dua orang ini. Dan Arshi juga hanya diam. Dia juga bingung, kenapa mamanya malah menjatuhkan dia.“Jasmine. Arshi memang masih minum obat dari dok—““Ya sudah, kalau Mas Kevin lebih percaya sama Mbak Desi!”Jasmine tak mau mendengar ucapan Kevin yang sudah dipastikan akan membela mantan istrinya itu.“Jasmine! Jasmine, tunggu!”Namun, perempuan itu tetap pergi. Mengindahkan panggilan Kevin.“Kamu lihat sendiri kan, dia tidak mau disalahkan padahal memang benar salah,” kata Desi dengan percaya dirinya.“Ya sudah, kalau Mas Kevin lebih percaya sama Mbak Desi!”Jasmine tak mau mendengar ucapan Kevin yang sudah dipastikan akan membela mantan istr

    Last Updated : 2023-07-05
  • Menikah dengan CEO Dingin   Overthinking

    Kevin masih menahannya. Ia tahu, ia yang salah. Karena langsung berkata dengan tegas kepada Jasmine. Kevin pun sadar diri. Tapi, saat ini ia ingin tahu kenapa Desi dan Arshi sampai terjatuh.“Kalau kamu tidak mau bicara, berarti memang benar, kamu sudah mendorong Desi dan Arshi!” ucapnya kemudian.Jasmine menoleh dengan cepat. Matanya menatap nanar Kevin. Rasanya ia ingin menjambak rambut Kevin dengan sangat kencang.“Terserah! Mau mikir kayak gitu juga terserah! Saya nggak peduli!” pekik Jasmine yang sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.Kevin menarik paksa tangan Jasmine. Kemudian memeluknya. Kevin sedang tak ingin berdebat. Baru saja baikan, kenapa harus marahan lagi. Kevin ingin berdamai.“Maaf. Saya sudah membuat kamu marah lagi. Kamu yang selalu memancing kekesalan saya. Jangan marah-marah terus, yaa. Sayang, mukanya jadi jelek.”Jasmine memukul lengan Kevin. “Bodo!”Kevin lantas terkekeh mendengar ucapan istrinya itu. “Sudah, yaa. Jangan marah-marah terus. Khawatirnya kamu la

    Last Updated : 2023-07-06
  • Menikah dengan CEO Dingin   Kamu akan Selalu di Sampingku

    “Mantan! Ketinggalan sedikit doing juga.” “Karena ketinggalan itu, menjadikan arti dari yang kamu ucapkan menjadi berbeda.” “Iya, iyaa. Mas Kevin emang pria dingin yang pandai debat. Sampai kiamat pun, Mas Kevin nggak akan mau kalah dalam debat. Saya mau mandi dulu! Gerah!” Jasmine beranjak dari duduknya. Namun, tangan Kevin kembali menariknya. Hingga perempuan itu duduk di atas paha Kevin. Bibir itu memagut bibir Jasmine. Sehingga membuat Jasmine terbelalak. Saat akan berontak, Kevin lebih dulu menguncinya. “Mau ke mana?” tanya Kevin dengan bibirnya yang masih sedikit menempel di bibir Jasmine. “Kan tadi saya udah bilang. Mau ke kamar mandi, mau mandi. Mas. Jangan sekarang, okay? Saya lagi nggak mood.” Kevin menatap dengan lekat. Matanya tak berkedip. Sementara Jasmine sedari tadi mengedip-ngedipkan matanya. ‘Astaga. Ganteng banget sih, Mas Kevin. Dilihat dari dekat seperti ini, bikin hatiku meleleh. Sayangnya, aku terlambat datangnya. Mbak Desi yang lebih dulu hadir dalam hid

    Last Updated : 2023-07-06
  • Menikah dengan CEO Dingin   Sangat Berarti dalam Hidupku

    Jasmine terdiam mendengar ucapan Kevin. Kemudian tersenyum tipis.“Tapi, jika saya yang pergi lebih dulu, Mas Kevin akan Dirawat oleh Arshi dan istrinya.”Kevin mengangguk. “Saya akan mengajak Arshi jalan-jalan. Dia masih kecil. Mudah marah dan mudah memaafkan. Dia sangat senang jalan-jalan.”“Iya, Mas. Selagi masih bisa diperbaiki, maka perbaiki. Jangan sampai menyesal. Anak adalah asset berharga yang kita miliki. Dan Arshi seorang laki-laki. Yang akan meneruskan apa yang Mas Kevin kelola sekarang.”Kevin mengangguk. Paham dengan apa yang diucapkan oleh istrinya itu.“Kamu memang bijaksana. Tapi, hanya dalam waktu tertentu.”Jasmine menyunggingkan bibirnya. “Dasar! Saya mau tidur dulu. Kepala saya berat banget. Udah kayak memikul beban berat aja. Padahal, sebelumnya nggak pernah sakit seperti ini.”“Beban karena sudah menikah dengan saya? Begitu, maksud kamu?”Jasmine mengendikan bahunya. “Saya nggak mau munafik sih, Mas. Tapi, memang bener. Beban banget. Nikah sama duda anak satu. D

    Last Updated : 2023-07-06
  • Menikah dengan CEO Dingin   Bukan Keinginan Kevin

    Kevin menyandarkan punggungnya di sandaran kursinya. Kemudian memijat keningnya. Pening yang ia rasakan kini.“Kamu benar. Jasmine sudah dewasa. Bisa memaafkan kembali setelah hatinya sudah siap memaafkan. Tapi Arshi … saya tidak mau dia merasa saya sudah tidak menyayanginya.“Perpisahan kami saja sudah membuatnya menjadi anak broken home. Saya tidak ingin Arshi merasa tidak disayangi oleh ayahnya sendiri. Hanya jalan-jalan. Tidak lebih.”Kevin akan mengatakan dengan jujur kepada Jasmine. Berharap Jasmine akan memakluminya.Waktu sudah menunjuk angka lima sore. Kevin masih bekutat dengan pekerjaannya yang sempat terbengkalai karena pikirannya yang sedang kalut.Ting!Pesan masuk dari Jasmine. kevin segera membukanya. Sebab, ia tak ingin melewatkan apa pun yang ingin disampaikan oleh istrinya itu.Jasmine: [Masih sibuk ya, Mas? Maaf udah ganggu, yaa. Saya hanya mau tanya, Mas Kevin pulang jam berapa kira-kira? Saya pengen martabak manis, Mas. Beliin, yaa. Hehehe.]Kevin terkekeh meliha

    Last Updated : 2023-07-06
  • Menikah dengan CEO Dingin   Kevin Cemburu, Jasmine pun Sama

    Dengan langkah yang berat, Kevin keluar dari kamar tersebut. Meninggalkan Jasmine yang masih enggan untuk membuka matanya.Setelah satu jam lamanya, setelah Kevin serta anak dan mantan istrinya pergi liburan bersama. Jasmine baru membuka matanya. Meregangkan otot-ototnya kemudian mengucek matanya.“Sudah jam Sembilan?!” ucapnya dengan terkejut. “Ya ampun. Apa karena efek baru tidur jam tiga subuh, jam segini baru bangun. Haaisss!”Jasmine menghela napasnya dengan pelan. Kemudian beranjak dari duduknya. Pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Setelahnya, mencari angina segar. Pergi keluar, tanpa harus izin terlebih dahulu kepada Kevin.“Mas Kevin mana inget padaku. Sedang membahagiakan anak dan mantan istrinya. Aku juga bisa, membahagiakan diri sendiri, dengan caraku sendiri.”Jasmine yang baru saja menyelesaikan acara mandinya itu terus bergumam, meracau tak jelas.Ting!Notifikasi pesan masuk pada ponsel Jasmine. Dengan malas, perempuan itu membukanya.Kevin: [S

    Last Updated : 2023-07-06
  • Menikah dengan CEO Dingin   Bukan ingin Saya

    “Arshi mengajak Pak Kevin liburan. Dan ingin membawa Desi juga. Mungkin, bisa jadi jika itu semua atas titah Desi. Bisa jadi juga, Jasmine sedang sakit hati karena ini.”Diandra manggut-manggut. “Begitu rupanya. Baiklah kalau begitu. Aku sudah paham. Dan … semoga aku segera melupakan Pak Justin. Berhenti berharap, dan mencari penggantinya.”Andrian mengulas senyumnya kepada sang adik. Ia bisa bernapas lega, karena akhirnya Diandra mau menerima dengan lapang dada. Menuruti perintahnya untuk melupakan Justin. Yang tidak akan pernah membalas cintanya.Di seberang sana. Jasmine tengah memeriksa ponselnya. Ada puluhan panggilan tak terjawab dari suaminya. Tapi, Jasmine memilih untuk mengabaikannya.‘Kamu menghubungiku hanya saat jam makan siang. Di jam yang lainnya, nggak ada. Untuk apa menerima panggilan pada orang yang hanya baru saja ingat kalau ada orang yang menunggu kabarnya.‘Tapi, aku nggak butuh kabar jika hanya saat kamu baru saja mengingatku. Seharusnya kamu paham, Mas. Semoga m

    Last Updated : 2023-07-07

Latest chapter

  • Menikah dengan CEO Dingin   Tamat!

    Justin mengangguk setuju. “Kamu bener, Jasmine. Si Kevin bakal rugi kalau nggak mau Gita dijodohin sama anakku. Orang ganteng-ganteng gini. Iya, nggak?”Jasmine terkekeh sembari menganggukkan kepalanya. “Yang ini namanya siapa, Pak? Kan, sudah ada di sini.”“Anak yang pertama yang mana, yaa?” tanya Justin. Ia pun bingung mana anak pertama dan anak kedua.“Yang pertama yang sedang diberi ASI, Pak. Yang ini anak kedua,” kata perawat memberi tahu Justin.“Awas! Jangan sampai keliru. Wajahnya nggak mirip banget kok, Mas. Yang pertama lebih mirip kamu.”Justin menggaruk rambutnya kembali. Ia masih belum bisa membedakan kedua anaknya itu. Kemudian memberikan cengiran kepada istrinya itu.“Nanti beli baju dikasih nama masing-masing. Pesan dua ratus jenis baju beda-beda. Terus border, biar nggak keliru. Aku belum bisa membedakan mana yang pertama dan mana yang kedua,” ucapnya jujur.Selena menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kocak suaminya itu. “Terserah kamu aja!”Justin kembali m

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sudah kodratnya, Selena

    Rosita menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Iya, Pa. Semoga nggak gila kayak papanya aja.”Kini, Antony tak bisa menahan tawanya. Mentertawakan Justin, kapan lagi. Sementara orang yang sedang mereka bicarakan tidak peduli bahkan tidak menyadari.“Justin!” panggil Antony kemudian.Justin menatap sang papa dengan malas. “Ada apa sih, Pa?” tanyanya dengan lemas.“Nama anak-anak kamu, sudah kamu siapkan?”Justin mengangguk pelan. “Udah. Kasih tau kalau Selena udah bangun.”“Dua jam lagi bangun, Justin. Kamu hitung saja. Tebakan Papa pasti bener.”Justin tak peduli. Yang ia pedulikan kini menatap Selena agar tidak tertinggal saat Selena membuka matanya.Kevin dan Jasmine baru saja tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari orang tua Justin mengenai Selena yang sudah melahirkan kedua anaknya itu. Sementara orang tua Selena masih di jalan menuju rumah sakit."Belum sadar juga?" tanya Kevin kepada ada kedua orang tua Justin. Karena ia tahu Justin tidak akan menjawab pertanyaannya.Ros

  • Menikah dengan CEO Dingin   Welcome to the World

    Pria itu lantas mengecup kening sang istri. “Kita akan segera melihat bayi-bayi kita. Walaupun harus melakukan perawatan terlebih dahulu di ikubator. “Selena mengulas senyum tipis. “Jangan ke mana-mana, Mas. Temani aku saat operasi nanti.”“Of course, Sayang. Aku akan menemani kamu sampai si twins keluar. Kamu jangan khawatir. Sebelum kamu meminta, aku sudah berniat akan menemani kamu.”Hati Selena sangat tenang mendengarnya. Ia kemudian menjatuhkan kepalanya di bahu Justin. “Terima kasih untuk cinta dan sayang kamu, Mas Justin. Kamu adalah alasan aku untuk bertahan dan berjuang untuk bayi kembar kita.”Justin mengusapi perut buncit Selena dengan lembut. “Anak-anak, Papa. Kita akan segera bertemu. Jangan buat Mama sakit lagi ya, Sayang-sayangnya Papa.”Selena mengulas senyum tipis kala mendengar percakapan Justin dengan bayi-bayi di dalam perutnya.“Maaf ya, Mas. Aku hanya bisa memberi kamu dua anak. Nggak akan bisa lagi kasih kamu anak lagi,” ucap Selena dengan pelan.Justin terseny

  • Menikah dengan CEO Dingin   Mulas

    Justin menutup wajahnya dengan kedua tangannya sembari menangis sesenggukan. Pun dengan Selena. Lebih berduka karena kehilangan Diandra yang belum sempat berbaikan itu.“Justin! Selena! Di mana Diandra?”Kevin dan Jasmine baru tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari Selena.“Kenapa kalian menangis? Apa yang terjadi dengan Diandra?” tanya Kevin kembali. Kemudian menoleh ke arah Dokter Felix. “Ada apa dengan Diandra, Dok?”Dokter Felix menghela napas pelan. “Bu Diandra sudah pergi menyusul kakaknya, Pak Kevin.”Kevin menganga. Begitu juga dengan Jasmine. Kevin tersenyum pasi seolah tak percaya dengan ucapan Dokter Felix.“Anda sedang bercanda? Diandra baik-baik saja, Dok! Mana mungkin pergi!” ucap Kevin tak percaya.Dokter mengangguk-anggukan kepalanya. “Saya paham. Kalian semua pasti tidak akan percaya dengan ucapan saya jika tidak melihat langsung jasad Bu Diandra yang masih berada di dalam.”Kevin menoleh ke arah pintu ruang operasi. Kemudian masuk ke dalam dengan tergesa-ge

  • Menikah dengan CEO Dingin   Kondis Diandra Sangat Buruk.

    Justin mengendikan bahunya. "Hanya Giandra yang tahu. Walaupun aku bilang nggak siap, ternyata Giandra siap. Mungkin bisa kamu tanyakan saja pada Giandra langsung.""Nggak mau!""Ya udah kalau nggak mau. Aku gak maksa juga."Selena mengerucutkan bibirnya kemudian menoleh ke arah Diandra. Perempuan itu ternyata melihat kehadiran mereka. "Mas?" panggilnya kemudian."Heung? Kenapa, Sayang?"Selena menunjuk Diandra. "Dia sudah terlanjur melihat kita. Sebaiknya kita masuk ke dalam, Mas. Setidaknya memberi semangat untuk perjuangannya."Justin menoleh ke arah Diandra kemudian menatap Selena kembali. "Ayok!" Justin menggenggam tangan Selena lalu masuk ke dalam ruangan persalinan Diandra.Pria itu menepuk bahu Giandra yang tengah duduk di samping Diandra. "Udah bukaan berapa?" tanya Justin kemudian."Baru dua," ucapnya dengan pelan.Justin manggut-manggut. Sementara Selena menghampiri Diandra yang tengah menahan rasa sakit. Namun, tak bersuara sedikit pun. Hanya mengulas senyumnya kepada Sele

  • Menikah dengan CEO Dingin   Diandra akan Menceraikan Giandra

    Giandra menghela napas pelan. "Dari mamanya. Amanda datang ke rumah gue sambil bawa Gino. Kasih tau ke Diandra kalau itu anak gue. Bahkan, dia berani tes DNA kalau gue gak mau mengakuinya."Justin menaikkan alisnya sebelah. "Apa maksudnya si Amanda datang ke rumah? Elo gak pernah nengokin anak elo sih! Jadi marah kan, si Amanda."Giandra menelan salivanya. "Gue gak pernah tengok Gino karena ada Fery. Dia yang bilang kalau gue udah gak punya urusan lagi sama Gino. Ya udah, gue menuruti perintah si Fery. Tapi, ternyata dia jebak gue."Justin manggut-manggut. Ia paham maksud arti dari kata menjebak. Karena pada akhirnya Amanda datang ke rumahnya, membawa Gino yang akhirnya membuat Diandra murka karena tidak tahu menau perihal Giandra memiliki anak dari perempuan lain."Terus, kondisi rumah tangga elo gimana sekarang?" tanya Justin kembali.Giandra mengendikan bahunya. "Dari awal Diandra memang gak pernah cinta sama gue. Gue yang udah jatuh cinta sama dia. Bisa dianggap kalau cinta itu be

  • Menikah dengan CEO Dingin   Dari Mana Diandra Tahu

    Kevin memiringkan kepalanya menatap Justin. “Ketemu Diandra di toko donnut? Beliin Selena?”Justin mengangguk. “Iyalah. Buat siapa lagi!”Kevin tersenyum miring. “Ketemu Diandra, terus nyapa elo? Biasanya gak pernah nyapa sama sekali bahkan kata elo udah kayak warga negara asing? Cukup aneh. Mau minta maaf kali, ke elo.”“Minta maaf kok gak bilang waktu ketemu.”“Siapa tahu lupa.”“Mana mungkin lupa. Minta maaf itu harus pake niat. Otomatis pasti akan keinget terus.”“Ya udah. Gue juga gak tahu alasannya kenapa. Yang penting elo bersikap biasa aja sama Diandra.”Justin menghela napas pelan. “Kalau dia mau damai sama gue, semuanya selesai. Tapi, kalau damainya karena lagi berantem sama Giandra, patut dicurigai.”“Pinter! Jangan sampai elo tergoda oleh bujuk rayunya Diandra. Selena jauh lebih baik dari dia. Diandra juga baik. Tapi, istri elo saat ini Selena, bukan Diandra. Dia hanya masa lalu elo. Jangan goyah hanya karena tahu Diandra lagi marahan sama lakinya.”Justin menganggukkan ke

  • Menikah dengan CEO Dingin   Bohong

    Kini, kondisi Selena sudah terlihat sedikit lebih baik. Hanya main sekali tidak masalah menurutnya.Selena menganggukkan kepalanya. “Silakan, Mas Justin!” ucapnya dengan lembut.Justin lantas mengecup kening Selena dan mengulas senyumnya. “Terima kasih, Sayang. Aku janji, hanya kelembutan yang akan aku lakukan padamu.”Selena mengangguk. “I trust you!”Justin pun memulainya. Membuka seluruh pakaian yang ia kenakan. Kemudian pakaian Selena. Penetrasi terlebih dahulu tentunya. Walau sinyal itu sudah terpancar begitu terang, Justin tidak akan selonong boy begitu saja.Memanjakan istri juga harus. Agar menggapai kenikmatan masing-masing. Tak ingin egois adalah salah satu sikap Justin yang paling baik jika dalam hal berhubungan intim.**Pagi hari telah tiba. Terik matahari mulai menyinari bumi. Mengintip di balik tirai jendela, mencoba masuk ke dalam tirai jendela kamar. Tidur terlelap setelah pergumulan semalam yang menurut Selena begitu indah.Penuh dengan kelembutan sesuai dengan janji

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sure!

    Justin menghela napasnya. “Surat ini … sengaja dia kasih ke kamu agar kamu membalas cinta dia? Selama ini kamu pura-pura cinta sama aku, padahal mencintai Andrian. Begitu?”Jelas perempuan itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tangannya beradu karena harus mencari alasan yang logis agar Justin tidak marah padanya.“Lalu apa, Selena?” tanya Justin dengan suara menekan.Selena menghela napas pelan. “Maaf, Mas. Aku hanya ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan dari dia. Nggak ada lagi selain itu. Soal cinta, aku hanya mencintai kamu. Nggak ada lagi selain kamu.”Selena menatap Justin agar pria itu tahu, dia sedang berbicara dengan serius. Agar Justin paham dan mengurungkan niatnya untuk memarahinya.Justin memang tak berani memarahi Selena dalam keadaan hamil seperti ini. Yang dia lakukan hanya memutus kalung tersebut kemudian membuangnya dengan kasar ke lantai.Mata Selena hanya bisa menatap kalung yang kini sudah hancur itu. Sementara Justin pergi dari kamar tersebut. Namun, saa

DMCA.com Protection Status