Share

2

"Sayang, sepetinya istri lugumu itu cukup pintar dalam memperbaiki penampilannya. aku tidak menyangka jika kakakku itu bisa berpenampilan sedikit modis. Sepertinya ia benar-benar ingin menggapai cintaimu!" Ucap Clara yang tengah asik menggoyang-goyangkan gelas Wine yang sejak tadi ia pegang.

"Stop bicara omong kosong Clara, tidak usah membahas wanitan itu lagi!" sentak Nathan, lalu ia mengambil gelas wine dari tangan Clara dan langsung membuang isinya.

"Oh ya ampun, kau ini tidak asik." Sindir gadis itu seraya mengalungkan tangannya ke leher pria itu.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" Bentak Gladis tak terima. Kini ia berjalan mendekat ke arah Adik dan juga suaminya guna meminta penjelasan.

Tanpa Nathan sadari, Gladis melihat dengan jelas jika ia tengah memangku seorang wanita yang tidak lain adalah Adik kandung Istrinya sendiri.

Nathan dan Clara sontak menoleh ke arah Sumber suara. Namun siapa sangka, Pria tampan berwajah oriental itu sama sekali tak merasa bersalah. "Sayang turunlah biar aku bicara dengannya dulu!" Nathan memberi kode mata pada Clara agar menurut dengan ucapannya

"Tapi sayang aku-----" Clara tak jadi melanjutkan ucapannya.

Sontak meski kesal, Clara tetap melakukan Apa yang di perintahkan prianya dengan turun dari pangkuannya. Setelah Clara turun, Nathan bangkit dari duduknya dan berjalan beberapa langkah ke arah Gladis yang nampak menatap keduanya Dengan emosional.

Sejenak tatapan keduanya bertemu, Tak ada penyesalan sama sekali di hati Nathan setelah membuat Istrinya kecewa.

"Ada apa ini, kenapa kak Natan malah menatapnya?" Gumam Clara dalam hati.

Gadis itu tak bodoh. ia tau jika perubahan sikap Nathan pasti ada sangkut pautnya dengan kehadiran kakaknya di depan sana. Ya, Gladis adalah kakak kandung Clara.

Sejak dulu Clara sangat membenci kakaknya karena merasa jika kakaknya itu selalu merebut perhatian semua orang. semua selalu mengatakan jika gadis itu sangat sempurna karena terlahir dengan wajah yang lebih cantik, pintar sehingga menjadi kebanggaan keluarganya. maka sejak itu ia berusaha untuk menjatuhkan kakaknya demi mendapatkan perhatian yang sama.

"Kenapa, Kaget, Hm? Setelah satu tahun sudah berpura-pura menjadi nyonya Nathaniel Haditama Collins, Apa kau belum puas sudah merebut posisi itu dari adiikmu Nona muda Hadiatmaja?"

Wajah Nathan nampak menegang dengan kuku-kuku jarinya nampak menelan telapak tangannya yang ingin sekali terayun menampar wajah Wanita yang berstatus kakaknya itu.

"Kau sudah melihat semuanya kan? jadi mari bercerai!"

Deg.

Sontak Hati Gladisa semakin perih mendengar semua cibiran yang dikatakan suaminya yang saat ini tengah berdiri di hadapannya itu. Siapa sangka, Adik yang selama ini besar bersama dengan dirinya dengan tega menusuknya dari belakang hingga berusaha untuk terus merebut perhatian semua orang darinya.

"Clara, Katakan ini Semua hanya kebohongan kan? ini kau sedang mengerjakan aku kan Ra??" mesti sakit, tapi Gladis masih terus mencoba berfikir positif jika ini semua hanyalah imajinasinya atau hanya khayalan.

Clara berjalan mendekat lalu tanpa aba-aba Clara nampak mencengkeram kuat Dagu kakaknya sendiri dengan gerakan yang cukup kasar mendongakkan wajah itu untuk menatap ke arahnya.

"Mulai detik ini dan seterusnya, Akulah yang akan menggantikan posisimu menjadi Nyonya Nathaniel Haditama Collins. ingat itu!!" Ucapnya seraya menghempaskan wajah Kakaknya itu cukup kasar, hingga tubuh Gladis yang sudah melemas semakin tersungkur ke belakang.

Ia tidak mau usahanya memanipulasi keadaan sia-sia. dulu ia memanfaatkan Keluguan Kakaknya untuk mengambil hati Nathaniel.

Sejak tahu Gladis akan dinikahkan dengan Nathan, Clara selalu berusaha mencuri perhatian pria itu dengan cara apa pun. Ia bahkan berbohong ketika Gladis menyiapkan pesta kecil untuk Nathan. Atau ketika Clara mengadu kalau Gladis berselingkuh dengan teman kantornya.

Untungnya Clara pintar berakting. Sehingga air matanya pun berhasil mengelabui Nathan.

Setelah puas Meluapkan amarahnya ke pada sang Kakak. Nathan Mengajak Clara untuk pergi saja dari rumahnya, Namun sepertinya Gladis tak tinggal diam untuk mengejar Langkah kaki suaminya, namun dengan kasar Clara sengaja mendorongnya ke belakang sampai membentur pintu.

Buk!

Seketika Tubuh Gladis tersungkur pingsan. Namun Nampaknya Nathan tak menyadari itu semua.

Tak jauh dari sana, Siapa sangka Asisten Yuda melihat dengan jelas Bagaimana kejamnya Tuan Nathan dan Nyonya Clara terhadap Nona Gladis. Setelah kepergian keduanya, barulah Asisten Yuda berani menghampiri Nona mudanya yang sudah Jatuh tak sadarkan diri.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status