Share

8

"Diam dan jangan banyak bicara, awas jika kakak berani bicara pada semua orang yang ada di sini maka aku tidak akan segan-segan menyakiti Mommy!" Ancamnya dengan tersenyum Smirk. "Buat asisten pribadimu ini diam selagi aku mengatur semuanya!" imbuhnya lagi.

Gladisa sontak semakin membeku mendengar ancaman itu, apalagi melalui belakang tubuh Clara ia melihat dengan jelas ada seseorang yang sangat ia kenal juga berjalan ke arah mereka. Sepertinya Pria itu belum sadar jika di sana ada Gladisa dan juga Tiara yang tengah terperangah tak percaya.

Setelah beberapa langkah semakin dekat, barulah Nathaniel sadar jika yang berada di depannya adalah sosok yang selama ini ia benci, sosok yang tengah berpelukan dengan wanita yang sangat ia cintai.

"Gladis" Gumamnya lirih.

Sedangkan Asisten Yuda terlihat biasa saja saat berdiri di belakang Atasannya itu, menurutnya cepat atau lambat Nona Gladis harus tau seberapa besar kedua orang yang selama ini ia cintai itu di belakangnya.

Di tengah kebingungan Gladisa. Tiara pun melangkah maju untuk menyadarkan atasannya itu agar segera bertindak melakukan sesuatu apa saja yang bisa mempertahankan harga dirinya saat ini.

"Mau apa kau?" Kini Clara melepaskan pelukannya dari tubuh Gladisa, namun tatapan matanya seakan ingin membunuh Tiara yang mencoba untuk memprovokasi makanya. "Kau lakukan atau aku yang melakukannya sendiri??" Ucapnya dengan berbisik di samping telinga Gladisa.

"Mundur Ra, jangan ikut campur!" pinta Gladisa yang sedang menahan tangis.

"Tapi nona, saya--" Sontak Gladis menyela ucapan Tiara yang pastinya ingin membantah ucapannya, namun ia tak ada pilihan lain, ia tidak mau jika Mommynya menjadi korban keegoisan kedua putrinya yang berebut satu orang pria hanya untuk menjadi pemenang. Padahal sejak awal dia sendiri tau jika Clara lah yang menjadi pemenang di hati Suaminya.

Karena merasa ada yang tidak beres, tentu saja membuat anggota Mua yang akan bekerja sama dengan kakak beradik itu, otomatis memberanikan diri untuk bertanya.

"Hei, ada apa ini? Kenapa semua orang jadi tegang?"

Seketika itu pula Gladis langsung menghapus Air matanya yang hampir menetes. pergerakan Wanita cantik itu terbaca jelas di mata Asisten Yuda dan juga Tiara yang menahan geram. sontak keduanya pun saling pandang dengan tatapan misterius.

"Tolong jangan terlalu tegang, silahkan duduk!" pinta sang Mua yang memang saat ini menjadi tuan rumahnya,

Karena pekerjaannya kaki ini yang mengundang Gladis sebagai Designer baju, serta Clara sebagai seorang calon pengantin wanita yang akan memakai jasa mereka.

Setelah semua orang terlihat sudah duduk dengan pikiran masing-masing. Sang Mua yang berjenis kelamin laki-laki kemayu itu kini tengah membuka kliping yang sudah ia siapkan agar di lihat oleh Clara dan calon suaminya. "Apa ini sudah siap semua?" tanyanya pada Ivan, nama sang Mua.

"Sudah, tinggal anda setujui saja desain baju yang baru Nona Gladis buatkan untuk anda itu nona!" Ucapnya dengan penuh percaya diri .

"Baguslah, aku ingin semuanya berjalan lancar dan begitu istimewa di hari bahagia kami nanti. Ya kan sayang.?" Ucap Klara, lalu memeluk lengan Nathan yang saat ini duduk di sampingnya

Deg.

Betapa terkejutnya Gladisa saat baru mengetahui fakta jika sang suami akan menikahi adik kandungnya sendiri, tapi bagaimana bisa mereka melakukan itu semua, sementara masih ada dirinya yang menjadi istri sah seorang Nathaniel Collins Haditama.

Sementara itu, Tiara sangat menyadari perubahan sikap Gladis yang mulai menegang, gadis itu memegangi tengan Gladisa untuk menenangkan hatinya. Mau bagaimana pun ia tidak berani berbuat macam-macam karena dia takut akan berakibat buruk pada kariernya nanti.

Gladis nampak menatap Tiara, lalu mengangguk lemah. Sepertinya Wanita itu sudah mulai merasa kurang sehat hingga memberi kode kepada Mua Ivan untuk pergi terlebih dahulu.

"Ahhh, maaf sepertinya kami harus segera pergi, karena nona Gladis sedang tidak enak badan hari ini. Kami harus memeriksakan kesehatannya setelah ini!!" Pamit Tiara, lalu membantu Gladis untuk berdiri dan membawanya segera pergi.

Ia juga ingin meminta penjelasan pada Atasannya itu sebenarnya apa yang sudah terjadi? Bagaimana bisa tuan Nathan ingin menikah lagi? Apalagi menikahnya dengan adik kandung nona Gladisa sendiri.

Sepeninggal Gladis dan Tiara, Nathan tentu saja mudah memahami situasi dengan cepat. Karena takut Gladisa salah paham, ia harus segera menjelaskan semua ini padanya sebelum seluruh keluarga mereka tau apa yang sudah terjadi. bahkan sebenarnya ia sendiri tidak tau jika Clara membuat acara pertemuan seperti itu tanpa ijin darinya. terlebih, ini menyangkut sebuah acara pernikahan.

"Yud, kita pergi sekarang!" Ucapnya, lalu bangkit dari duduknya untuk keluar.

Namun siapa sangka Clara lebih cepat menahan Tangannya hingga membuat Nathan terpaksa menghentikan langkahnya, seraya menoleh ke arah wanita yang di cintanya itu. "Mau kemana? Kau baru saja datang, kita bicara dulu dengan Ivan!" Pintanya tanpa membalas tatapan Sang pria.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status