Share

bab 2

Author: Mariahlia
last update Last Updated: 2025-03-14 16:11:37

Ting

Ziren

|Temen kita jadi janda kan? Kuy gabung ke club', biar nggak suntuk di rumah|

Anandita mendengus, gadis cantik itu mengabaikan pesan Ziren – temannya karena terlalu malas berurusan dengan hal-hal seperti itu. Dirinya lebih suka menyendiri seperti ini. Walaupun bosan karena kegiatannya sedari pagi sampai malam hanya scroll ponsel saja, dirinya tidak mau membuat masalah dengan pergi ke club'.

Tau sendiri tempat itu seperti apa.

Anandita kembali menjelajahi sosmed, jarinya terus bergerak lincah menscroll layar ponsel itu. Tak ada ekspresi apapun, walaupun yang di lihatnya adalah video-video lucu. Entah mengapa Anandita sama sekali sulit untuk tertawa.

Anandita mendengus, saat ponselnya kembali bergetar, dan kali ini Ziren bukan hanya mengiriminya pesan, tapi langsung menghubungi wanita itu.

Anandita berusaha abai, namun Ziren tak lelah, wanita itu terus menghubunginya sampai panggilan di angkat oleh Anandita.

"Helllooooo" dan setelah di angkat, terdengar suara Ziren yang memekik di ujung sana.

"Ziren gue lagi males" sahut Anandita.

"Ayolah Dit. Jangan galau terus. Nggak asik banget elo, ngabisin tisu aja, mending ngabisin duit dan happy-happy di sini"

Anandita mendengus. "Gue nggak nangis ya, gue juga lagi happy-happy kok di dalam kamar."

Di seberang sana, Ziren mencibir. "Hilih, gak yakin gue. Orang kemarin lihat Nayaka tidur sama perempuan lain aja, elo nggak ngomong apa-apa, cuman nangis doang. Cckk, lemah" ledek Ziren..

"Ziren!! Lo ya!!!" Anandita kesal sendiri dengan mulut Ziren, andai Ziren ada di hadapannya sudah di kruwes tu bibir.

Ziren tergelak. "Hahaha, mangkanya sini, gabung sama gue di club'. Asik tau, ngapain ratapin nasib yang nggak seberuntung itu"

Anandita menghela nafasnya kasar. "Gue nggak mau, gue mau tidur aja. Gue nggak tertarik di tempat begituan."

"Aduhh, Dita!! Elo jangan kulot banget sih jadi orang. Sekali-kali jadi baddas dikit. Jangan lembek, ini begini pantesan Nayaka selingkuh, karena elo lembek.."

"Ziren, gue malas dengar nama orang itu, kenapa elo selalu ngomongin dia?!" Anandita jadi kesal sendiri dengan Ziren yang selalu menyebut nama mantannya itu, dirinya bahkan sudah tak mau lagi mendengar nama sialan itu, tapi Ziren terus menerus menyebutnya.

Ziren tertawa. "Biarin! Elo harus berubah, jangan lembek jadi orang. Tunjukin sama dia kalau elo bisa juga nakal, bukan cuman dia doang."

Anandita meremas bantal guling yang ada di dalam pelukannya, rasanya di dalam hatinya bergejolak, antara mengiyakan ajakan Ziren ataupun tidak. Hatinya berperang, seolah ada dua kubu yang saling berbentrokan.

"Ayolah, Dita. Tempatnya asik kok. Kita nggak minum, cuman joget doang, nikmati kehidupan ini" sambung Ziren lagi merayu.

Anandita menggigit bibirnya dengan kencang, rasanya mau pergi, namun ada sisi hati baiknya mengatakan jangan, karena akan berakhir penuh masalah nantinya.

"Gue nggak mau. Gue di rumah aja." Setelah membuat keputusan, Anandita segera mematikan sambungan telepon itu, tak peduli dengan Ziren yang akan mengomel nantinya, karena Anandita benar-benar tidak ingin pergi ke tempat seperti itu.

Anandita menghela nafasnya kasar, menekan dadanya yang terasa sesak saat mengingat kembali Nayaka. Pria yang sangat di cintainya. Anandita tidak munafik karena sampai saat sekarang ini, perasaannya masih sepenuhnya pada mantan suaminya itu. Berulangkali mengenyahkan perasaan itu, namun rasanya begitu sulit.

"Kenapa kamu tega mengkhianati aku, Nay! Apa kurangnya aku." Lirih Anandita.

Ting

Ponselnya berdenting kembali, dan kembali dari Ziren yang mengiriminya pesan. Jelas saja hanya Ziren, ayah serta Daniel saja yang pasti menghubungi Anandita, sebagai wanita itu sudah mengganti nomor ponselnya. Karena Anandita benar-benar tidak ingin berurusan lagi dengan Nayaka..

Kali ini, Ziren bukan hanya mengiriminya sebuah pesan, namun sebuah gambar yang membuat dada Anandita memburu hebat.

Images 004e

|Jal*angnya sih Nayaka, kan? Cckk, murahan lagi sama om-om kepala botak. Nggak ada levelnya sama elo. Nayaka aja matanya rabun. By the way, nggak mau kasih perhitungan?|

Ting

|Dandan yang cantik, datang ke club' X, elo harus kasih sendiri perhitungan sama tuh perempuan, dengan emoji mata satu berkedip.|

Anandita meremas ponselnya, gemuruh di dalam hatinya sana semakin membara. Dirinya tak kuasa tinggal diam kalau seperti ini. Rasa ingin memberikan pelajaran pada wanita itu timbul, dan hatinya malah menyarankan untuk datang ke club' yang di maksud oleh Ziren.

Dengan cepat, Anandita bangkit dari ranjang, dirinya sudah mandi, jadi tinggal mencuci wajahnya dan mengganti pakaian saja.

Anandita bahkan memilih pakaian yang sedikit terbuka, bahkan lekukan tubuhnya tampak begitu jelas.

Gaun berwarna merah menyala itu, tampak pas di tubuh indah milik Anandita, bahkan siapa saja yang melihat wanita itu akan terpesona.

Anandita memoles makeup sedikit tebal, bahkan bibirnya di berikan pewarna bibir yang merah merona.

"Selesai"

Anandita mematut dirinya di kaca di depannya, sungguh dirinya sudah sangat perfeck.

Anandita kembali mengambil tas yang telah di siapkannya, lalu bergegas pergi ke tempat yang di maksud.

"Saya akan berikan kamu pelajaran" ucap Anandita dengan mata yang bernyala-nyala penuh dendam.

*

Semuanya terpukau melihat kecantikan Anandita, bahkan pria hidung belang kerap menggodanya, namun Anandita sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Dirinya terus berjalan, menuju tempat dimana keberadaan Ziren yang pada saat itu sedang melambaikan tangannya.

Ziren, wanita berusia dua puluh dua tahun itu, sama usianya seperti Anandita, dan mereka berteman sedari kecil. Siapa sangka, nasib Ziren sama dengan Anandita. Ya, Ziren juga merupakan seorang janda, dirinya harus mengalami pengalaman pahit dan terburuk pernikahannya dulu. Suaminya yang mabuk-mabukan, dan suka bermain perempuan. Bahkan kerap kali memukul Ziren.

Ziren tidak tahan, karena hampir saja di bunuh oleh mantan suaminya. Beruntung ada Anandita yang menolongnya, dan terus menguatkan Ziren sampai Ziren berani melaporkan mantan suaminya itu ke polisi hingga berakhir masuk ke jeruji besi dalam waktu yang tidak singkat.

Dan seperti inilah kehidupan Ziren sekarang, entah berguru darimana sampai Ziren seringkali menghabiskan waktu malamnya di club' untuk melampiaskan rasa sakit hatinya.

Padahal teman Ziren hanya Anandita, dan Anandita wanita yang lurus-lurus saja.

Mungkin rasa sakit hati Ziren membuatnya berubah, Ziren yang dulunya seperti Anandita berakhir seperti saat sekarang ini.

"Ziren!" Seru Anandita, dirinya segera merapatkan tubuhnya pada temannya itu, karena terlalu banyak mata pria yang menatapnya. Dan Anandita merasa risih dengan itu.

Ziren yang sedang sibuk menikmati minuman di depannya langsung menoleh, dirinya tersenyum lebar. "Karena dia aja mau datang."

Anandita mengerucutkan ujung bibirnya. "Gue nggak biasa pergi ke tempat begini."

Ziren berdecak. Meletakkan gelas itu di atas meja, lalu menatap temannya yang tampak risih di tempat ini.

"Harus biasa, elo bakalan happy di sini."

"Tapi di sini tempat pria hidung belang, apa lagi di sini–"

"Se*? Nggak semuanya bego! Gue aja nggak! Gue cuman cari kesenangan aja di sini. Joget-joget, sama minum. Dan nggak sampai mabuk. Cckk, pikiran elo aja kayak setan."

Anandita semakin mengerucut ujung bibirnya, lalu menggoyangkan lengan Ziren.

"Apa?" Tanya Ziren.

"Mana perempuan itu? Gue mau kasih pelajaran, habis itu gue mau pulang." Kata Anandita karena sudah tidak tahan melihat tatapan liar para pria hidung belang.

Ziren menganggukkan kepalanya, lalu menoleh ke arah sofa yang tak jauh darinya. Tadi wanita itu ada di sana. Namun, Ziren tak menemukannya lagi.

"Kok nggak ada?" Gumam Ziren, padahal tadi jelas-jelas dirinya melihat wanita itu ada di sana.

Anandita semakin memepetkan tubuhnya. "Lo ngomong apa? Gue nggak denger." Suara musik di sana terlalu keras, sehingga dirinya tak dapat mendengar suara Ziren.

Ziren menoleh. "Nggak ada, Dita. Gue tadi lihat dia di sana" seru Ziren sedikit keras, tangannya menunjuk ke arah sofa yang tadi di tempati wanita itu beserta pria gendut botak.

"Ya ampun, kemana dia?"

Ziren mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan wanita itu, namun bukannya mendapatkan keberadaan wanita itu, namun dirinya malah melihat Nayaka...

"Dit, Nayaka!" Seru Ziren,

Anandita langsung menatap ke arah telunjuk Ziren, dan matanya langsung melebar saat melihat mantan suaminya sedang duduk bersama dua orang pria,

Ziren menepuk lengan Anandita. "Gue punya ide. Dan jangan jadi lemah Dita... Elo harus tunjukkan kalau elo kuat, elo bisa move on dari si sialan Nayaka itu." Kata Ziren dan Anandita tampak berpikir.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 3

    Pria tampan dengan kemeja yang membalut tubuh kekarnya itu baru saja memasuki club', dirinya sebenarnya sangat malas datang ke tempat seperti itu. Bahkan terhitung ini untuk yang pertama kali semenjak dirinya menikah dan akhirnya bercerai. Jika saja dirinya tak di ajak oleh temannya, mungkin saja dirinya tak mau. Bahkan banyak para wanita penghibur yang menawarkan diri padanya, namun Nayaka sama sekali tidak menggubrisnya, Nayaka bahkan berbicara kasar serta menatap dingin siapa saja perempuan yang ingin menyentuhnya. Tak akan di biarkan mereka menyentuh tubuh Nayaka. Hanya Anandita saja yang boleh. "Weeei bro" seru Ronal menepuk pundak Nayaka. "Hahaha galau dia." Timpal Denis sambil menyesap wine. Nayaka mendengus, tak memperdulikan perkataan keduanya, Nayaka duduk sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, rasanya kepalanya berdenyut memikirkan semua kejadian ini. Ronal terkekeh, "minum dulu" Nayaka melirik sekilas gelas yang di sodorkan oleh Ronal. "Gue nggak minum"

    Last Updated : 2025-03-14
  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 4

    Setelah melakukan tindakan bodoh tadi, Anandita langsung berlalu pergi dari tempat itu. Sungguh rasanya dadanya terasa sangat sesak sekali. Berhadapan dengan Nayaka benar-benar membuatnya tak sanggup. Dirinya sangat mencintai pria itu. Bagaimana pun, seluruh hatinya masih terlalu pada pria itu. Namun, memaafkan dan kembali pada Nayaka, bukan juga pilihannya. Anandita tak mentolerir tindakan perselingkuhan yang telah Nayaka buat.Apalagi saat kebohongan demi kebohongan terkuak, membuat Anandita semakin merasa kecewa dan sakit hati.Perkataan manis dan janji manis Nayaka hanyalah bualan pria itu semata. Nyatanya Nayaka berbohong. Nayaka benar-benar pandai sekali memanipulasi semua ini.Dan kini Nayaka benar-benar mampu membuat hidup Anandita hancur lebur.Bahkan, Anandita sampai hampir tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta. Penghianatan yang di lakukan oleh Nayaka memberikan luka yang paling dalam di dalam hidupnya.Anandita menekan dadanya yang terasa sesak. Bukan hanya dadanya

    Last Updated : 2025-03-14
  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 5

    "Dita nggak mau ayah...”“Ayolah Dita, kamu harus coba. Kalau kamu diam saja di rumah, yang ada kamu galau terus.” Ucap Arthur membujuk anak perempuannya itu."Ini perusahaan milik ayah yang nggak semua orang tau. Yang pegang juga nggak ada, jadi kamu harus pegang perusahaan ayah yang ini." Kata Arthur lagi.Anandita mengerucutkan ujung bibirnya. "Dita nggak sepandai yang ayah duga. Dita nggak sanggup pegang perusahaan milik ayah. Nanti kalau ayah malah bangkrut gimana?"Arthur terkekeh. "Ya nggak lah. Mana mungkin satu perusahaan cabang yang hancur bisa membuat ayahmu ini bangkrut. Sudah jangan banyak alasan. Ayah tau bagaimana potensi kamu. Kamu itu hebat, kamu punya bakat yang terpendam, cuman kamu saja yang tidak mau menunjukkan bakat kamu itu." Cibir Arthur.Anandita cengengesan. "Aku nggak hebat, ayah. Aku nggak pernah kerja, apa lagi ini harus tiba-tiba banget di suruh pegang kantor.""Sudah, jangan banyak alasan. Ayah tidak mau tau, yang penting kamu masuk dulu, pegang perusa

    Last Updated : 2025-03-22
  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 6

    Anandita menelisik penampilan gadis yang baru saja di kenalkan oleh sang ayah sebagai asisten pribadinya itu. Dirinya sampai memicingkan matanya menatap gadis yang bernama Rara fitriani itu.Rara yang di tatap jadi gerogi, dirinya salah tingkah sendiri. Di dalam hatinya sana tetap was-was , takut kalau dirinya sampai tidak di terima.Bibirnya berusaha agar tetap diam dan kalem, walaupun mulutnya sudah gatal ingin berbicara panjang lebar. Rara ini type orang yang tak bisa diam, mulutnya terus nyerocos. Entah apa saja di katakan olehnya, bahkan hal yang tak penting sekalipun.Tapi, jangan anggap enteng kepintaran Rara. Rara gadis yang sangat pintar, banyak yang telah memuji kinerjanya. Dirinya juga sebelumnua menjadi karyawan di perusahaan milik Arthur. Arthur yang sangat menyukai kinerja Rara menempatkan Rara menjadi seorang asisten pribadi sang anak."Rara ini sangat pintar. Kamu tidak akan rugi memperkejakannya. Dia juga yang akan membantu kamu mengelola perusahaan itu." Ucap Arthur

    Last Updated : 2025-04-21
  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 7

    Anandita dengan langkah malas memasuki kantor cabang milik ayahnya itu. Dirinya terlalu malas berurusan dengan pekerjaan seperti ini. Bertahun-tahun setelah selesai kuliah, Anandita di suruh memegang salah satu perusahaan milik Arthur, namun Anandita sama sekali tidak mau. Dirinya malah memilih menikah dengan Nayaka pada waktu itu.Bukan tanpa sebab, dirinya memang terlalu malas berurusan dengan orang asing. Tapi kali ini, Anandita harus menerima kenyataan, dan dirinya harus bekerja."Pagi Bu Dita," seorang pria paruh baya yang di ketahui sebagai manajer di perusahaan itu menyapa Anandita. Dirinya sudah menunggu anak dari atasannya yang akan memimpin perusahaan itu di loby perusahaan itu. Sudah di hubungi sebelumnya oleh Arthur, dan dirinya bergegas menunggu sang atasan di sana.Anandita menurunkan kaca mata yang menempel pada hidungnya, matanya melirik pada seorang pria paruh baya yang tampak menunduk hormat padanya. "Pak Jasen?"Pria yang bernama Jasen itu mengangguk dengan senyum

    Last Updated : 2025-04-21
  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 8

    “Aastaga, bos gue selama cerai jadi gila” batin Lupus mengeluh menyaksikan tingkah bos-nya yang di luar nalar itu. Bagaimana tidak, jika Nayaka bersikap seperti biasa saja saat menguntit sang mantan istri mungkin Lupus tak akan mengeluh seperti saat sekarang ini, bosnya malah mengenakan kostum tentara dengan wajah yang di coret- coret, padahal kalau berpenampilan seperti biasa saja, tak ada yang curiga juga. Ini penampilan bos-nya yang seperti ini malah menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung kafe itu. "Mama!! Ada pak tentara yang mau perang!!" Seru seorang bocah laki-laki sambil menunjuk ke arah Nayaka dan Lupus. Lupus sudah misu-misu sambil mengumpat. Sang wanita yang merupakan mamanya anak itu langsung menarik tangan anaknya. "Jauh-jauh Nikel, itu bukan tentara, tapi orang gila yang nyasar ke kafe ini" kata wanita itu. Nayaka tak peduli dengan perkataan perempuan itu, yang dirinya pedulikan hanyalah Anandita. Fokusnya pada Anandita saja. Sedangkan Lupus sudah menatap ke

    Last Updated : 2025-04-21
  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 9

    Srett“Jauhkan tangan kamu dari tubuh istri saya!” Pekik Nayaka, matanya menyorot tajam ke arah pria yang tadi berani sekali menyentuh mantan istrinya itu..Pria itu mengangkat keua tangannya ke atas tana kalau dirinya tidak tau. "Maaf, saya hanya ingin menolong saja." Ucap pria itu.Nayaka berdecih sinis, lalu membuang pandangannya ke samping, dadanya masih berebar sangat kencang menahan rasa emosi yang menyelimuti dirinya. Lalu matanya menoleh ke arah Anandita yang masih berada di dalam dekapannya."Saayang...""Lepas!" Pekik Anandita, lalu menepis tangan Nayaka yang ingin meraih tangannya kembali."Jauh-jauh dari saya!"Nayaka mengusap wajahnya kasar, bahkan tangannya sudah penuh dengan tinta berwarna hijau yang ada di wajahnya tadi."Sayang, kita perlu berbicara, jangan seperti ini." Ucap Nayaka.Anandita tertawa miris. "Mau bicaa apa lagi ha?! Mau kasihbtau bagaimana kamu berhubungan dengan wanita itu, iya?!" Sentak Anandita matanya berkaca-kaca."Sayang, kamu harus mendengar p

    Last Updated : 2025-04-21
  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 10

    "Sudah pulang? Bagaimana tadi ketemu kliennya? Tadi pak Jansen sudah menghubungi ayah, katanya kamu berhasil membuat klien yang dari Arab itu bekerja sama dengan perusahaan kita." Ucap Arthur saat melihat Anandita baru tiba di rumah. Arthur sengaja pulang cepat karena ingin bertanya pada anaknya itu.Anandita tersenyum tipis, dirinya hanya mengangguk singkat saja, Anandita juga lagi tidak mood setelah pertemuan tadi dengan Nayaka.Arthur mengangkat alisnya ke atas saat melihat wajah murung anaknya. "Kamu kenapa kok kayaknya tidak semangat gitu? Ada yang mengusik pikiran kamu? Ayah lihat tadi kamu baik-baik saja"Anandita mengerjapkan kedua bola matanya, dirinya tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada ayahnya jika dirinya habis bertemu dengan mantan suaminya."Eum nggak kenapa-kenapa kok, Yah, Dita cuman capek aja," sahut AnanditaArthur mengangguk. "Nanti ayah hubungi Jansen dan bilang sama dia biar dia ngurangi pekerjaan kamu, kasihan anak ayah jadi capek kayak begini."Anand

    Last Updated : 2025-04-21

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 33

    Nayaka menatap tajam ke arah Anandita, sungguh perkataan wanita itu menyinggung perasaannya.Saat Anandita dengan gamblang menyatakan bahwa ia belum siap untuk memiliki anak, wajah Nayaka memerah, urat-urat di lehernya menegang.Tanpa bisa mengendalikan emosinya, ia melempar gelas yang berada di tangannya ke dinding, pecahan kaca berhamburan di lantai dengan suara yang mengejutkan Anandita.Prang"Nggak siap? Nyatanya selama menikah kamu selalu bilang seperti itu, Dita!" teriak Nayaka, suaranya bergetar karena amarah yang tak bisa dikendalikan.Anandita menggigit bibir, menahan air mata yang hendak jatuh. "Aku hanya... aku hanya butuh waktu. Dan apa yang kita lakukan ini salah. Semestinya kita nggak berbuat hubungan yang seperti ini. Kita sudah bercerai.," suaranya bergetar, hampir tidak terdengar.Nayaka menghela napas kasar, rasa frustrasi memuncak. "Waktu? Berapa lama lagi aku harus menunggu, hah? Sampai kamu benar-benar pergi dari hidup aku?! Kamu dengan gampang pergi itu karena

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 32

    "Kalau sampai bos ketahuan dan Bu bos marah besar, bos harus lakuin ini...." Lupus membisikkan sesuatu, sampai membuat telinga Nayaka rasanya panas, serta wajahnya memerah. Nayaka mendorong sebal wajah asistennya itu. "Kamu ya... Pikirannya jor0k bener. Belum menikah sudah punya pikiran seperti itu."Lupus mengerucutkan ujung bibirnya, "tapi cara ini ampuh. Saya yakin Bu bos nggak bakalan ninggalin pak bos lagi, apalagi kalau benih pak bos tumbuh. Ya kali Bu bos mau hamil tanpa suami, si Arthur juga pasti nggak bakalan bisa berbuat apa-apa." Kata Lupus mengompori. Kening Nayaka berkerut, dirinya tampak berpikir, setelahnya sebuah senyuman miring terbit di bibirnya. "Kenapa saya nggak lakuin itu dari dulu," gumam Nayaka, bahkan dulu dirinya menahan untuk tidak punya anak dan melakukan hal itu dengan mantan istrinya itu pasti mereka menggunakan alat pengaman, dan berakhir keduanya belum memiliki keturunan, dan Nayaka tidak mempermasalahkannya, karena mereka menikah atas cinta, Nayaka

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 31

    Di tengah hiruk-pikuk pulau Bali, sebuah proyek pembangunan besar sedang berlangsung. Kawasan yang tadinya adalah sawah dan ladang kini telah berubah menjadi lahan yang dipenuhi dengan mesin dan peralatan berat. Bumi telah digali dan diubah, meninggalkan gundukan tanah dan batu yang berserakan di mana-mana. Truk-truk besar berlalu lalang, membawa material bangunan seperti baja, yang bersinar di bawah terik matahari tropis.Udara di sekitar lokasi pembangunan terasa panas dan berdebu, aroma tanah yang baru digali bercampur dengan bau mesin diesel yang beroperasi. Suara bising dari mesin-mesin yang berkerja, seperti bor dan crane, mendominasi suasana, menenggelamkan suara-suara alami yang biasa terdengar di pedesaan Bali.Di kejauhan, siluet Gunung Agung berdiri megah, kontras dengan kekacauan dan keramaian di lokasi pembangunan.Anandita berdiri di sana, dengan Rara yang selalu setia menemaninya, sedangkan kepala proyek itu terus menjelaskan semuanya.Anandita berdiri di samping meja k

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 30

    Tubuh Anandita menegang seiring dengan pesan masuk itu. Zerin yang ada di sampingnya sampai mengerutkan keningnya saat melihat tingkah temannya itu."Lo kenapa?"Anandita sampai melemparkan ponselnya itu di sana, membuat Zerin terkejut dengan tingkah temannya itu.Zerin mengambil ponsel milik temannya yang tergeletak di sana, lalu melihat apa yang membuat temannya itu sampai terkejut seperti tadi.Zerin membaca pesan dari nomor yang bernam Renaldi, kening sering berkerut samar. "Ini, pacar elo?"Anandita mencoba menetralkan perasaannya, sungguh dirinya merasa ketakutan sekali saat mendapatkan pesan dari pria yang bernama Renaldi itu. Berbagai macam praduga langsung muncul di dalam kepalanya, pikiran negatif juga lolos masuk ke dalam kepalanya. Apa tujuan pria itu mendekati dirinya dengan identitas palsu."Iya, dia pacar aku. Dan dia yang mau jadi suami aku"Mata Zerin terbelalak, dirinya terkejut pastinya. "Udah jauh hubungan elo sama dia?"Anandita menghela nafasnya kasar, tak di pun

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 29

    Di tengah hamparan pasir yang halus dan lembut, Bali menyuguhkan keindahan alam yang luar biasa dengan pantainya yang memukau.Air laut yang jernih berwarna biru kehijauan, berpadu sempurna dengan langit biru cerah yang terbentang luas di atasnya. Pohon-pohon kelapa menjulang tinggi, menambahkan nuansa tropis yang khas pada pemandangan tersebut. Di sepanjang pantai, barisan kursi pantai dan payung berwarna-warni menawarkan tempat beristirahat bagi para wisatawan yang ingin menikmati sinar matahari.Sementara itu, pedagang lokal berkeliling menjajakan kerajinan tangan, minuman kelapa segar, dan aneka makanan khas Bali yang menggugah selera. Suasana di Bali tidak hanya dipenuhi dengan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya yang terlihat dari banyaknya pura yang megah dan patung dewa yang tersebar di berbagai sudut. Keharuman dupa yang lembut tercium dari kejauhan, mengiringi alunan musik gamelan yang merdu, menciptakan suasana yang damai dan harmonis.Kota Bali, dengan segala peson

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 28

    Hari demi hari berlalu, Renaldi terus membuktikan perasaannya pada Anandita, membuat hati Anandita luluh. Renaldi bahkan selalu datang ke kantor Anandita, menyempatkan diri untuk menemui wanita itu, sekadar mengajaknya makan bersama, terkadang mereka juga liburan bersama, tapi jelas tentu ada Rara yang selalu ikut.Dan Anandita mengiyakan ajakan Renaldi, entah mengapa dirinya suka bertemu dan pergi bersama pria itu. Pria itu punya karakter yang mampu membuat Anandita luluh.Pria tampan brewokan itu bahkan dengan terang-terangan menyatakan perasaannya, dan melamar Anandita beberapa hari yang lalu, tapi Anandita belum memberikan jawabannya.Matahari perlahan tenggelam di cakrawala, memberikan kilauan keemasan yang menerangi langit sore itu dengan warna oranye dan merah muda.Cahaya matahari yang redup dan lembut tersebut memantul lembut di permukaan air danau yang tenang, menciptakan tarian cahaya yang memukau di atas gelombang kecil yang berkilauan. Di tepian danau, beberapa burung ai

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 27

    |Astaga! Pak bos harus lihat. Kalau bisa langsung datang aja sekarang, kejadiannya lagi live ini. LIVE.... Anda harus lihat, betapa romantisnya Bu bos sama pacar barunya...| Send pak bos Nayaka.Namun, centangnya hanya dua abu-abu dan sama sekali belum di baca oleh pak bosnya itu."Ya Tuhan, kalau pak bos tau, pasti langsung pingsan, langsung masuk ke rumah sakit" gumam Rara yang masih berdecak gemas saat melihat pemandangan yang ada di depan matanya sana, saat Bu bosnya malah makan siang romantis oleh Renaldi."Ini orang kemana sih?! Nggak butuh informasi gue lagi apa?!" Kembali Rara bergumam kesal sambil menatap ponselnya yang menampilkan beberapa pesan yang dirinya kirim untuk Nayaka, namun sama sekali belum di baca ataupun di lihat oleh pria itu."Gue kirim ini video, Bu bos sama cowok. Bakalan nangis bombay deh elo pak bos" seru Rara sambil meng-klik menu kamera dan langsung merekam video Anandita bersama dengan Renaldi.Beruntung keduanya tidak tau kalau pintu ruangan kerja Anan

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 26

    "Bu bos"Anandita menoleh, matanya menatap Rara yang tengah menatap ke arahnya."Kamu mau ngomong apa?" Tanya Anandita sambil mengerutkan keningnya.Rara menghela nafasnya kasar. "Itu, tadi ada yang kirim makanan pagi-pagi ke rumah, itu pacar Bu bos yang baru?" Tanya Rara takut-takut.Anandita tersenyum tipis, lalu menggelengkan kepalanya. "Saya belum punya pacar. Saya masih jadi janda.""His, bu bos. Tapi bener kan, yang ngirim calon suami Bu bos?""Eum, bukan calon suami sih, lebih tepatnya orang yang baru mau di jodohkan dengan saya. Saya belum jawab iya, jadi belum bisa di bilang kalau dia calon suami saya. Bisa jadi kan? Nanti saya jawab nggak, bukan calon suami saya deh." Jelas Anandita membuat Rara tersenyum lebar."Bagus deh Bu bos, jangan buru-buru cari pasangan, Bu bos harus tau dulu bagaimana sifatnya, ya kalau sehari dua hari sih, belum ketahuan ya, pasti masih kalem dan adem-adem aja." Celetuk Rara."Saya tau, Ra. Saya sudah pernah gagal sekali dalam berumah tangga, jadi

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 25

    "Sayang... Jangan lari-lari, nanti kamu jatuh!" Teriak Nayaka saat melihat Anandita berlari sambil melemparkan senyuman manisnya ke arah Nayaka. "Coba kejar kalau bisa, wlee."Nayaka berdecak, bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman manis, sungguh rupanya wanitanya itu ingin bermain-main dengan dirinya. "Awas ya, kalau dapat mas tangkap, mas kurung kamu!" "Oke, kita lihat mas bisa tangkap aku apa nggak? Kalau nggak bisa, mas harus terima hukuman dari Dita." Teriak Dita sambil tersenyum cantik ke arah Nayaka.Nayaka mengayunkan kedua kakinya dan langsung mengejar istri tercintanya itu, dirinya tak akan membiarkan Anandita memenangkan ini. Namun, sudah beberapa menit kemudian, Nayaka sama sekali tidak berhasil mengejar Anandita. Bahkan, dirinya sudah terasa sangat lelah, keringat di dahinya mengucur deras. Nayaka menghentikan laju larinya, dan berjongkok di sana. Matanya menatap ke depan sana, dimana keberadaan Anandita yang saat itu juga berhenti, tetapi di jarak yang sangat jauh

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status