Share

25. Perlahan Terkuak

Happy Reading

*****

Seluruh tubuh Zoya melemah bagai tak bertulang. Dia bahkan tidak memiliki sedikitpun kenangan yang tersisa jika rumah tersebut diwariskan pada Sekar dan Adeeva.

"Tunggu dulu Pak Sano. Saya belum menyelesaikan perkataan tadi," sahut sang pengacara.

"Apalagi, Pak? Bukankah semuanya sudah jelas saat ini," sela Sekar.

"Sabar, Bu Sekar," jawab sang pengacara, "Surat wasiat ini memang asli dan ditulis langsung oleh mendiang. Tapi, sebelum beliau meninggal, Pak Arsyad sudah mengubah isi wasiatnya tentang rumah."

Pengacara itu membuka tas dan mengeluarkan map berwarna hitam. Wajah gusar Sekar mulai terlihat demikian juga dengan Sano. Tak jauh dari tempat mereka semua, Adeeva dan Noval baru saja memasuki halaman rumah.

"Ada apa ini?" tanya Adeeva. Langsung mendekat pada ibunya.

"Surat wasiat yang dibuat ayahmu, ternyata ada yang baru," sahut Sano.

Sang pengacara menatap Adeeva yang baru saja datang. "Oleh karena semua orang sudah ada di sini, maka saya akan membacakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status