Share

28. Makin Mendekati Kebenaran

Happy Reading

*****

Saking gugupnya orang yang tengah menguping pembicaraan Hasbi dan Arvin, dia malah melakukan kesalahan. Kakinya tanpa sengaja terantuk vas bunga yang berada di dekat pintu ruangan tersebut.

"Siapa di sana?" teriak Hasbi. Segera berdiri melihat keadaan di luar. Namun, dia hanya bisa melihat punggung orang tersebut. Kembali ke ruangan tersebut, tatapan Arvin terlihat tegas.

"Siapa, Bi?"

"Kurang tahu, Mas. Aku cuma bisa melihat punggungnya saja. Coba cek kamera pengawas. Aku yakin dia mengintip dengan maksud lain."

"Nanti saja, lebih baik kita cari solusi untuk masalah ini. Bagaimana caranya menangkap pelaku tanpa mereka menyadarinya." Arvin menatap lurus ke depan.

"Mas, boleh saya memberikan pendapat," kata sang wakil manajer produksi.

"Silakan saja, Pak. Apa yang ingin njenengan sampaikan?"

Lelaki berumur empat puluhan itu duduk di sebelah Hasbi. Mulai menata diri sebelum mengatakan, raut mukanya kentara sekali jika dia memiliki kemelut di hati. Walau tak tahu pas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status