Share

24. Surat Wasiat

Happy Reading

*****

Sebelum meninggalkan rumahnya, Arvin menutupi makanan yang sudah siap itu dengan tudung saji. Setengah memaksa sang istri untuk mengikutinya. Langkah Arvin begitu tergesa-gesa.

"Mas, ada apa sebenarnya?" tanya Zoya setelah mobil dijalankan.

"Bu Sekar buat ulah lagi?"

"Kenapa?"

"Barusan, Ibu telpon. Beliau sama Bapak diusir oleh Bu Sekar." Arvin menunjukkan wajah paniknya lagi.

"Ibu keterlaluan," sahut Zoya keras.

"Sebenarnya, Mas, pernah ngomong sama bapak dan ibu supaya pindah ke rumah kita saja. Tapi, beliau menolak."

Zoya mengerutkan kening. Arvin meliriknya sebentar.

"Mereka nggak tega ninggalin rumah yang sudah begitu banyak memberikan kenangan. Bapak sama Ibu rela nggak digaji asal mereka tetap bisa tinggal di sana."

"Jadi, selama ini, ibu sama bapak nggak digaji?"

Arvin menggelengkan kepala.

"Lalu, bagaimana cara mereka bertahan hidup, Mas."

Mengusap kepala sang istri lembut, Arvin tersenyum. "Mas, memberikan tunjangan. Semua gaji yang didapat dari pabrik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status