Share

22. Kebohongan Sekar

Happy Reading

*****

"Apa ini, Bu?" tanya Hasbi pada perempuan bergamis yang telah melahirkannya.

"Saat mendesak, gunakan semua yang ada di dalam flashdisk itu untuk menolong Mbak Zoya," tegas ibunya Hasbi, sekali lagi.

"Iya, Bu. Aku akan mengingatnya. Kemarin, aku sangat merasa bersalah karena nggak bisa berada di barisannya."

"Kalau Mbak Zoya tahu alasanmu, dia nggak akan marah. Padahal, Ibu sudah memperingatkan supaya kamu nggak usah pedulikan keadaan Ibu saat itu."

"Nggak usah diingat-ingat lagi, Bu. Suatu hari nanti, aku pasti akan menceritakan alasannya," kata Hasbi dengan kepala tertunduk lesu. "Aku pulang dulu. Besok, pasti ke sini lagi."

"Hati-hati, Bi."

*****

"Bukankah itu Bu Sekar dan Pak Sano? Kenapa mereka berdua terlihat begitu mesra?" gumam seorang lelaki paruh baya yang rambutnya sebagian mulai memutih. Dia merupakan salah satu pemilik modal yang sahamnya sudah dibeli oleh Arvin.

Perempuan yang sedang mengapit lengannya tersenyum simpul. "Papa ini kayak nggak tahu saj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status