Share

Bab 51

Penulis: annauthor
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-28 16:41:10

Mobil sedan hitam Deva berhenti di depan lobby perusahaan. Deva turun dari mobil setelah Yono sang asisten pribadi membukakan pintu mobil untuknya.

Deva berjalan lebih dulu diikuti Yono di belakangnya, "Pak siang ini anda ada meeting dengan Bu Atika" beritahu Yono.

Seketika Deva menghentikan langkahnya, "Atika?" gumamnya pelan, amat pelan sampai hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya.

"Sekedar info saja siapa tau anda tidak mau bertemu dengan beliau"

Hmm sungguh pengertian sekali ya Yono ini.

Deva membalikkan badan sembari mengerutkan kening, "Kok Atika?"

"Begini Pak,, Pak Riyan telfon saya beliau bilang gak bisa menghadiri meeting dengan Bapak karena sedang ada di luar kota karena tiba-tiba ada keperluan mendadak. Tapi, sebagai gantinya Bu Atikah lah yang akan menggantikan beliau"

"Kenapa dia gak bilang sendiri kepada saya?"

"Untuk masalah itu saya tidak tahu-menahu Pak"

"Baiklah, tolong bilang sama Neny untuk menggantikan saya meeting dengan Atika"

"Baik Pak" ucap Yono sem
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 52

    Untuk kedua kalinya Elora datang ke rumah Deva dan Dena tanpa sepengetahuan pria itu tentunya."Lohh Elora kenapa ada di sini? mau ketemu suami saya tapi Mas Deva lagi gak ada, lagi ada di kantor" "Gak kok saya ke sini mau bertemu dengan kamu" "Bertemu saya? ada apa? mau ngomongin bisnis? hahaha, kan gak mungkin saya gak ngerti masalah begituan" "Boleh kita berbicara di dalam saja?" wajah Elora tetap serius tak terpengaruh oleh candaan Dena."Ohh boleh,, ayo silakan masuk" Dena pun akhirnya tak lagi bercanda melihat wajah serius Elora.Dena pun berjalan masuk diikuti Elora di belakangnya, "Silakan duduk dulu biar saya ambilkan minum" "Iya,," Tak berapa lama Dena kembali dengan teh di tangannya menaruhnya di atas meja, "Silakan diminum dulu tehnya" "Iya terima kasih,," Elora mengambil cangkir teh tersebut menyeruputnya sedikit.Lantas Dena duduk di sofa tepat di depan Elora, menunggu Elora selesai meminum teh buatannya.Melihat Elora kembali menaruh cangkir tehnya baru Dena mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-29
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Prolog

    Dena Inggit Rafassya biasa dipanggil Dena. Putri kedua dari pasangan Galih Ferdhi Rafassya atau Papi Galih dan Anggun Dale Rafassya atau Mami Anggun. Dia mempunyai satu orang Kakak laki-laki Amaar Haris Rafassya,, Kak Amaar begitulah sebutannya.Jika biasanya dia kocak dan banyak tingkah saat ini dia dibuat mati kutu se kutu-kutunya.Bagaimana tidak saat ini Dena tengah berada di situasi yang tidak masuk di akal sehatnya, di luar nalar.Di depannya telah duduk pasangan suami istri paruh baya dan putra tunggal mereka.Pasangan suami istri itu bernama Kumalasari Tria Zibrano atau Mama Kumala dan Daris Yusri Zibrano atau Papa Daris. Sedangkan anak mereka bernama Deva Ishan Zibrano,, dia disuruh untuk memanggilnya Mas Deva. Itu terpaksa ya!Sebenarnya tak ada yang aneh dengan dinner malam ini yang aneh adalah pembicaraan mereka.Kalian mau tau?"Bagaimana Nak Dena kamu setujukan menikah dengan ana

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 1

    "Hoam... Mami!!" ia menuruti tangga dengan mata setengah terpejam. Matanya lengket banget rasa-rasa ingin tidur kembali memeluk guling empuknya tapi apa daya perutnya sudah keroncongan minta diisi. "Anak gadis jam segini baru bangun belum mandi pula!!" omel wanita kesayangannya. "Makan dulu Mi Dena laper" ucapnya dengan mata setengah terpejam. "Setidaknya mandi dulu kamu gak malukah?" "Kenapa harus malu Mami kan biasa lihat aku begini?" "Iya Mami mah sudah biasa tapi kamu gak malu itu dilihat Nak Deva?" otaknya seketika ngeblank,, Nak Deva? Deva? Deva siapa? Deva,, Deva,, Deva? ulangnya dalam otak selama beberapa kali. Tunggu,, Matanya berubah segar tanpa sisa kantuk sama sekali,, menoleh pada seorang pria yang tengah duduk diam di ruang tamu sontak matanya melotot,, "Mami!!" serunya kencang. Kemudian secepat kilat ia membalikkan badan berlari menaiki tangga, "Mami kenapa gak bilang!!" seraya berseru kencang. "Astaga anak itu. Maaf ya Nak Deva Dena itu kadang-

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 2

    "Darren" Usai diturunkan dari gendongan perempuan itu Darren langsung berlari dengan kaki kecilnya menuju Mas Deva lalu memeluk kakinya. Segera Mas Deva mengangkat Darren ke dalam gendongannya. Sungguh tatapanku tak bisa berpaling sama sekali dari si kecil imut Darren,, dia imut sekali. Dalam gendongan Mas Deva Darren terlihat mengintip ke arahku. Sontak saja aku tersenyum,, "Hai Darren" seraya melambaikan tangan. Dia tak menjawab melainkan menyembunyikan wajahnya ke leher Mas Deva. Senyumku seketika surut,, apa wajahnya menyeramkan? ku raba wajahku perasaan wajahku biasa-biasa saja,, aku juga tersenyum kok. Ahh sudahlah mungkin karena baru pertama kali bertemu saja nanti juga bakal gak takut lagi. "Mas apa kabar sudah lama ya kita gak bertemu?" ucap perempuan yang ia tak tahu namanya itu. "Hmm" astaga pria ini cuek

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 3

    Di sebuah kamar di atas ranjang queen size seorang perempuan cantik tengah merebahkan badannya menatap langit-langit kamar. Seraya melamun hembusan nafas kasar terdengar keluar dari bibirnya,, "Hah,," Seakan tak puas dia kembali menghembuskan nafas kasar,, "Hah,," "Hah,," dan ketiga kalinya. Entah beban berat apa yang tengah ia pikirkan saat ini. Dena,, Dena. Yapp dia adalah Dena. Setelah diantar pulang oleh Deva dia langsung masuk kamar dan begitulah kelakuannya. "Ishh" seketika dia bangun mengacak rambutnya kesal. Sekarang rambutnya sudah macam rambut orang gila,, acak-acakan. "Dasar nenek peot sama perempuan sinting!!" ternyata dia masih kesal lantaran tak dihiraukan oleh Sherly dan sang Mama saat berada di kediamannya. Padahal saat makan es cream bersama Darren moodnya sudah menjadi lebih baik,, memang Darren itu bagai vitamin pengubah mood.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 4

    Seminggu kemudian.Tepat hari ini momen yang amat sakral akan berlangsung,, akad nikah Dena dan Deva.Beberapa menit yang lalu Deva telah mengumandangkan akad saat ini mereka telah sah menjadi pasangan suami istri.Dena merasa terharu sekaligus tak menyangka bahwasanya kini dirinya telah menjadi seorang istri sekaligus seorang ibu,, peran ganda ya.Dia menikah dapat suami plus dapat anak sekaligus.Ceklek,,Dena mengangkat wajah menatap ke arah pintu saat indra pendengarannya menangkap suara pintu terbuka."Mami?" Wanita dua anak itu tersenyum lembut air mata menggenang di pelupuk matanya."Wahh anak Mami cantik sekali" pujinya.Dena tersenyum malu-malu,, "Makasih Mi" Mami Anggun duduk di samping Dena memegang tangan sang putri mengelusnya pelan,, "Saat ini Dena sudah menjadi seorang istri. Mami berharap Dena bisa menjalankan kewajiban Dena dengan sungguh-sungguh jika suatu saat kali

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 5

    Halo kalian pasti sudah mengenal saya,, Deva Ishan Zibrano. Untuk kali ini biarkan saya bercerita bagaimana kesan pertama saya bertamu dengan Dena,, perempuan yang saat ini menjadi istri saya.Hari itu di ruanganku,, Ceklek,,"Apa kamu tidak punya sopan santun langsung masuk begitu saja?!" ucapku tajam."Apa hal itu juga berlaku sama Mama?" mendengar suara wanita kecintaannya itu seketika ia mengangkat wajah dari berkas-berkas di depannya."Mama?" bangkit dari dudukku mendekati sang Mama menggiring ibundanya itu duduk di sofa yang ada di ruanganku."Mama ada apa ke sini?""Memangnya Mama gak boleh ke sini?" "Bukan begitu,,""Ahh sudahlah Mama ke sini cuman mau bilang sesuatu sama kamu""Mama mau bilang apa kenapa gak telfon Deva saja?" "Tidak Mama mau bicara secara langsung karena ini sangat penting""Apa Ma?" memang apa yang sangat penting sampai Mamanya itu jauh-jauh nya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 6

    Di sebuah ruang tamu dua pasangan suami istri beserta satu bocah kecil tengah duduk di sofa. Kini mereka berada di rumah Deva,, rumah pribadi pria itu yang saat ini akan ditempati Dena juga.Karena Dena sudah menjadi istri Deva tentu perempuan itu kini pindah ke rumah suaminya, semua barangnya pun sudah diangkut yahh baju-bajunya sebagian memang sengaja ditinggal di rumah orang tuanya sih."Mama sudah siapkan tiket untuk kalian bulan madu besok" "Bulan madu Tante?" sahut Dena."Dena kok masih manggil Tante sih Mama dong!""E-ehh iya Mama" maaf ya guys masih belum terbiasa maklum ia baru jadi anak Mama Kumala kemarin."Kalian kan pengantin baru tentu harus bulan madu dong biar hubungan kalian makin erat biar Mama punya cucu lagi,, hahaha. Iyakan Pa?" "Benar Ma" Sontak Dena menoleh pada sang suami ingin melihat reaksi pria itu. Dan,, memang apa yang dia harapkan tentu saja ekspresinya datar saja.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06

Bab terbaru

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 52

    Untuk kedua kalinya Elora datang ke rumah Deva dan Dena tanpa sepengetahuan pria itu tentunya."Lohh Elora kenapa ada di sini? mau ketemu suami saya tapi Mas Deva lagi gak ada, lagi ada di kantor" "Gak kok saya ke sini mau bertemu dengan kamu" "Bertemu saya? ada apa? mau ngomongin bisnis? hahaha, kan gak mungkin saya gak ngerti masalah begituan" "Boleh kita berbicara di dalam saja?" wajah Elora tetap serius tak terpengaruh oleh candaan Dena."Ohh boleh,, ayo silakan masuk" Dena pun akhirnya tak lagi bercanda melihat wajah serius Elora.Dena pun berjalan masuk diikuti Elora di belakangnya, "Silakan duduk dulu biar saya ambilkan minum" "Iya,," Tak berapa lama Dena kembali dengan teh di tangannya menaruhnya di atas meja, "Silakan diminum dulu tehnya" "Iya terima kasih,," Elora mengambil cangkir teh tersebut menyeruputnya sedikit.Lantas Dena duduk di sofa tepat di depan Elora, menunggu Elora selesai meminum teh buatannya.Melihat Elora kembali menaruh cangkir tehnya baru Dena mem

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 51

    Mobil sedan hitam Deva berhenti di depan lobby perusahaan. Deva turun dari mobil setelah Yono sang asisten pribadi membukakan pintu mobil untuknya.Deva berjalan lebih dulu diikuti Yono di belakangnya, "Pak siang ini anda ada meeting dengan Bu Atika" beritahu Yono.Seketika Deva menghentikan langkahnya, "Atika?" gumamnya pelan, amat pelan sampai hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya."Sekedar info saja siapa tau anda tidak mau bertemu dengan beliau"Hmm sungguh pengertian sekali ya Yono ini. Deva membalikkan badan sembari mengerutkan kening, "Kok Atika?" "Begini Pak,, Pak Riyan telfon saya beliau bilang gak bisa menghadiri meeting dengan Bapak karena sedang ada di luar kota karena tiba-tiba ada keperluan mendadak. Tapi, sebagai gantinya Bu Atikah lah yang akan menggantikan beliau" "Kenapa dia gak bilang sendiri kepada saya?" "Untuk masalah itu saya tidak tahu-menahu Pak" "Baiklah, tolong bilang sama Neny untuk menggantikan saya meeting dengan Atika" "Baik Pak" ucap Yono sem

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 50

    Pagi hari."Sebenarnya kapan kamu bisa membuat Deva dan istrinya bercerai? Mama sudah gak sabar mau Deva menjadi menantu Mama lagi" tiba-tiba Mama Atika itu berucap saat Atika baru sampai di lantai bawah."Ma Tika mau ngomong sesuatu sama Mama,,""Kenapa? ahh sudahlah Mama gak mau dengar apapun pokoknya kamu harus bisa membuat dia bercerai dari istrinya itu dan menjadikan dia menantu Mama lagi. Mama hanya mau dia yang menjadi menantu Mama bukan orang lain apalagi mantan pacar kamu yang mokondo itu!" "Tapi Ma,," "Gak ada tapi-tapian. Mama harap kamu segera mewujudkan harapan Mama itu!" "Iya Ma," Atika lantas menoleh ke Sherly yang sedari tadi menatap dia tajam, menaikkan kedua bahunya.Sherly langsung melengos begitu saja membuat Atika menghela nafas kasar.Sialan kenapa gue jadi terjebak diantara posisi yang sulit begini sih,, umpatnya."Baiklah kalau begitu Mama mau siap-siap pergi arisan dulu kamu harus segera bergerak cepat!""Baik Ma,," Melihat keberadaan sang Mama yang tak la

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 49

    "Ma aku pulang!" seru seorang wanita sembari menggeret koper memasuki rumah. "Ngapain lo pulang merusak pemandangan aja" sahutan ketus seseorang dari ruang keluarga. "Lo gak suka lihat gue balik?" "Iyalah," "Kalau begitu buang saja mata lo biar gak bisa lihat gue" "Lo,," "Apa?" "Ada apa sih ini Atika, Sherly, kenapa ribut-ribut?" "Dia duluan Ma" yahh begitulah mereka selalu seperti tom and jerry kalau bertemu, selalu ribut. "Sudahlah kalian jangan ribut terus pusing Mama dengarnya! Atika kamu baru pulang nak, bagaimana lancar kerjaannya?" "La-lancar Ma,," ekspresi Atika terlihat aneh, seperti ketakutan dan dia bahkan tak berani menatap mata sang Mama. "Baiklah kamu istirahat sana gihh jangan lupa mandi!" "Ba-baik Ma,," gegas Atika menaiki tangga, menggeret koper bersamanya. Pintu kamar dia tutup sontak Atika menyandarkan punggungnya di pintu menghela nafas lega. Kalian percaya kalau dia keluar kota karena pekerjaan? tentu saja itu bohong. Dia keluar

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 48

    Elora mengendarai mobilnya tak tentu arah, tak ada tujuan. Yang jelas dia tak ingin pulang ke rumah.Sampai akhirnya Elora melihat suatu taman. Banyak pohon tumbuh di sana membuat pemandangannya begitu asri, bunga warna-warni dan ada juga permainan bagi anak kecil.Lantas dia membelokkan setir memilih singgah di taman tersebut. Turun dari mobil Elora langsung berjalan mencari bagian sudut yang tak terjamah oleh orang. Duduk di sebuah bangku panjang, muat untuk sekitar 3 orang dewasa. Tamannya lumayan ramai, banyak keluarga kecil yang berkumpul dan bermain bersama di taman itu.Matanya berkaca-kaca melihat para orang tua dan anak-anak mereka tengah bermain, "Tanpa sadar aku baru saja hampir merusak keluarga kecil orang lain, aku baru saja hampir merusak kebahagian sebuah keluarga" "Aku wanita jahat" diapun menangis di bangku itu. Hatinya begitu merasa bersalah karena menyukai pria beristri. Pasti istrinya sakit hati kalau tau aku menyukai suaminya. Tanpa sadar aku menyakiti wanita l

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 47

    Weekend."Ini Mas teh di minum dulu" ucap Dena sembari meletakkan secangkir teh di hadapan sang suami yang tengah fokus pada berkas-berkasnya."Terima kasih ya" pria itu mengambil teh yang dibawakan sang istri menyeruput sedikit lalu kembali meletakkan di atas meja."Kamu lagi banyak kerjaan ya Mas sampai weekend juga harus kerja, yahh walaupun kerjanya di rumah sih?" "Iya bentar lagi ada proyek baru jadi banyak banget kerjaan, maaf ya" Dena berjalan mendekati sofa di ruang kerja sang suami duduk di atasnya, "Ngapain juga minta maaf" gumamnya."Kalau kamu mau keluar bersama Darren gapapa, pakai kartu kredit aku, belanja apapun yang kamu dan Darren mau" "Gak mau ahh. Kamunya kerja capek-capek masa aku belanja terus" "Iya gak masalah orang aku kerja kan memang buat kalian berdua" "Gak mau ahh,," setelah itu Dena terdiam sejenak, lanjut berkata,, "Mas kalau capek istirahat dulu saja jangan dipaksakan nanti sakit" "Iya Mas ngerti" Lalu Dena berdiri, "Kalau begitu aku ke bawah dul

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 46

    Kamar Deva dan Dena.Dena duduk di kursi rias, mengaplikasikan skincare di wajah. Deva sendiri duduk di ranjang memainkan ponsel. "Tadi seru banget ya kan Mas?" tanya tanya Dena, melihat ke arah yang suami dari kaca."Iya,," setuju pria itu.Padahal tadi kan dia hanya melihat anak dan istrinya main saja, tak ikut main. Tapi demi tak membuat sang istri marah dia hanya bisa setuju. Apakah sekarang Deva sudah menjadi suami-suami takut istri? "Kapan-kapan kita ke pasar malam lagi ya Mas?" "Iya,, atur saja" Dena bangun dari kursi meja riasnya jalan menuju ranjang, "Aku bahagia banget apalagi saat melihat wajah bahagia Darren" ucapnya sembari menaiki ranjang. Spontan deva menurunkan ponselnya menatap penuh makna kepada Dena, "Terima kasih sudah sangat menyayangi Darren"Dena tertawa kecil, "Dia kan anak aku juga Mas sejak aku menikah sama kamu" "Ternyata Mama nggak salah pilih" "Hah?" "Kamu wanita baik. Pasti berat harus menikah dengan seorang duda. Bukan hanya menjadi seorang ist

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 45

    Di sebuah restoran steak.Di salah satu meja sebuah restoran keluarga kecil Deva duduk, Dena dan Darren sebelahan sementara Deva duduk di depan Dena.Pelayan datang membawakan pesanan mereka yaitu 3 steak sesuai jumlah anggota keluarga.Mata Dena dan Darren berbinar-binar menatap steak mereka. Sungguh,, jika gak tau orang pasti mengira mereka adalah anak dan ibu kandung, sama persis ekspresi wajahnya.Dena mulai memotong steak selesai dia ingin memberikannya pada Darren. Deva,, pria itu juga ingin memberikan steak yang telah dia potong ke Dena."Ini,," ucap Dena dan Deva berbarengan."Lohh,," sontak kedua pasangan suami istri itu saling pandang, sama-sama saling membeku.Beberapa detik,, Dena kembali melanjutkan kegiatan awalnya, mengganti steak Darren dengan punyanya. Kemudian dia mengambil steak yang berada di tangan sang suami, mengganti dengan steak Darren yang belum dipotong."Makasih yang Mas hehehe" Dengan canggung Deva pun mulai kembali memotong steak yang awalnya milik Dar

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 44

    Ceklek,,"Lohh Dena kok gak ada di kamar dia kemana?" ucap Deva bingung. Dia baru pulang kerja bergegas ke kamar karena berpikir bahwa sang istri ada di kamar tapi ternyata kamarnya kosong.Lantas kembali dia tutup pintu kamarnya."Dia kemana sih? apa jangan-jangan ada di kamar Darren?" kontan Deva melangkahkan kaki menuju kamar sang putra semata wayang, langsung dibukanya pintu di depannya tanpa mengetuk terlebih dahulu."Kamu ada di sini rupanya" dan benar saja tebakannya. Dena berada di kamar sang putra.Entah mereka tengah ngapain posisinya Dena tengah memangku Darren.Kemudian pria dengan satu anak itu masuk ke dalam kamar sang putra, "Kalian lagi ngapain? lagi main ya? kok Papa gak diajak?"Bukannya menjawab Dena malah berbisik kepada Darren.Setelah itu, "Gak mau Papa bau belum mandi" "Apa?" dia tercengang."Kamu bilang Papa bau? nakal ya kamu, sini biar Papa gelitikin kamu" Darren mulai tertawa, meliuk-liukkan badannya, kegelian karena digelitikin."A-ampun Pa, a-ampun Mama

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status