Share

Bab 43

Author: annauthor
last update Last Updated: 2025-04-24 11:11:46

Lusa kemarin, di mall.

Sherly tengah berjalan-jalan hanya sendiri, me time. Asik berbelanja namun sesuatu hal mengalihkan pandangan matanya.

"Dena? itu Dena?"

"Lalu pria itu?"

Senyuman Sherly terbit begitu lebar, "Ahh rasa-rasanya Tuhan tengah berpihak ke gue"

"Dulu gue mergokin Kak Atika sekarang Dena. Memang Mas Deva itu ditakdirkan untuk gue"

Buru-buru Sherly memfoto mereka berdua yang tengah saling berhadapan, saling melempar senyuman.

...

Pemandangan di depannya mengingatkan dia akan kejadian lusa kemarin, yahh tempatnya pun sama di mall ini juga dengan waktu yang hampir sama pula.

"Itu Dena? dia ke mall dengan pria itu lagi? mana dia?"

Tuhan benar-benar lagi berpihak sama gue. Akhirnya gue bisa mergokin Dena lagi dengan pria lain. Jalan gue untuk bersama Mas Deva sepertinya terbuka amat lebar, pikir Sherly.

"Lohh itu,,"

...

Di depan rumah Dena dan Deva.

Tok tok tok...

Pintu utama rumah Dena dan Deva diketuk seseorang, seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Prolog

    Dena Inggit Rafassya biasa dipanggil Dena. Putri kedua dari pasangan Galih Ferdhi Rafassya atau Papi Galih dan Anggun Dale Rafassya atau Mami Anggun. Dia mempunyai satu orang Kakak laki-laki Amaar Haris Rafassya,, Kak Amaar begitulah sebutannya.Jika biasanya dia kocak dan banyak tingkah saat ini dia dibuat mati kutu se kutu-kutunya.Bagaimana tidak saat ini Dena tengah berada di situasi yang tidak masuk di akal sehatnya, di luar nalar.Di depannya telah duduk pasangan suami istri paruh baya dan putra tunggal mereka.Pasangan suami istri itu bernama Kumalasari Tria Zibrano atau Mama Kumala dan Daris Yusri Zibrano atau Papa Daris. Sedangkan anak mereka bernama Deva Ishan Zibrano,, dia disuruh untuk memanggilnya Mas Deva. Itu terpaksa ya!Sebenarnya tak ada yang aneh dengan dinner malam ini yang aneh adalah pembicaraan mereka.Kalian mau tau?"Bagaimana Nak Dena kamu setujukan menikah dengan ana

    Last Updated : 2025-01-31
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 1

    "Hoam... Mami!!" ia menuruti tangga dengan mata setengah terpejam. Matanya lengket banget rasa-rasa ingin tidur kembali memeluk guling empuknya tapi apa daya perutnya sudah keroncongan minta diisi. "Anak gadis jam segini baru bangun belum mandi pula!!" omel wanita kesayangannya. "Makan dulu Mi Dena laper" ucapnya dengan mata setengah terpejam. "Setidaknya mandi dulu kamu gak malukah?" "Kenapa harus malu Mami kan biasa lihat aku begini?" "Iya Mami mah sudah biasa tapi kamu gak malu itu dilihat Nak Deva?" otaknya seketika ngeblank,, Nak Deva? Deva? Deva siapa? Deva,, Deva,, Deva? ulangnya dalam otak selama beberapa kali. Tunggu,, Matanya berubah segar tanpa sisa kantuk sama sekali,, menoleh pada seorang pria yang tengah duduk diam di ruang tamu sontak matanya melotot,, "Mami!!" serunya kencang. Kemudian secepat kilat ia membalikkan badan berlari menaiki tangga, "Mami kenapa gak bilang!!" seraya berseru kencang. "Astaga anak itu. Maaf ya Nak Deva Dena itu kadang-

    Last Updated : 2025-02-01
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 2

    "Darren" Usai diturunkan dari gendongan perempuan itu Darren langsung berlari dengan kaki kecilnya menuju Mas Deva lalu memeluk kakinya. Segera Mas Deva mengangkat Darren ke dalam gendongannya. Sungguh tatapanku tak bisa berpaling sama sekali dari si kecil imut Darren,, dia imut sekali. Dalam gendongan Mas Deva Darren terlihat mengintip ke arahku. Sontak saja aku tersenyum,, "Hai Darren" seraya melambaikan tangan. Dia tak menjawab melainkan menyembunyikan wajahnya ke leher Mas Deva. Senyumku seketika surut,, apa wajahnya menyeramkan? ku raba wajahku perasaan wajahku biasa-biasa saja,, aku juga tersenyum kok. Ahh sudahlah mungkin karena baru pertama kali bertemu saja nanti juga bakal gak takut lagi. "Mas apa kabar sudah lama ya kita gak bertemu?" ucap perempuan yang ia tak tahu namanya itu. "Hmm" astaga pria ini cuek

    Last Updated : 2025-02-02
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 3

    Di sebuah kamar di atas ranjang queen size seorang perempuan cantik tengah merebahkan badannya menatap langit-langit kamar. Seraya melamun hembusan nafas kasar terdengar keluar dari bibirnya,, "Hah,," Seakan tak puas dia kembali menghembuskan nafas kasar,, "Hah,," "Hah,," dan ketiga kalinya. Entah beban berat apa yang tengah ia pikirkan saat ini. Dena,, Dena. Yapp dia adalah Dena. Setelah diantar pulang oleh Deva dia langsung masuk kamar dan begitulah kelakuannya. "Ishh" seketika dia bangun mengacak rambutnya kesal. Sekarang rambutnya sudah macam rambut orang gila,, acak-acakan. "Dasar nenek peot sama perempuan sinting!!" ternyata dia masih kesal lantaran tak dihiraukan oleh Sherly dan sang Mama saat berada di kediamannya. Padahal saat makan es cream bersama Darren moodnya sudah menjadi lebih baik,, memang Darren itu bagai vitamin pengubah mood.

    Last Updated : 2025-02-03
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 4

    Seminggu kemudian.Tepat hari ini momen yang amat sakral akan berlangsung,, akad nikah Dena dan Deva.Beberapa menit yang lalu Deva telah mengumandangkan akad saat ini mereka telah sah menjadi pasangan suami istri.Dena merasa terharu sekaligus tak menyangka bahwasanya kini dirinya telah menjadi seorang istri sekaligus seorang ibu,, peran ganda ya.Dia menikah dapat suami plus dapat anak sekaligus.Ceklek,,Dena mengangkat wajah menatap ke arah pintu saat indra pendengarannya menangkap suara pintu terbuka."Mami?" Wanita dua anak itu tersenyum lembut air mata menggenang di pelupuk matanya."Wahh anak Mami cantik sekali" pujinya.Dena tersenyum malu-malu,, "Makasih Mi" Mami Anggun duduk di samping Dena memegang tangan sang putri mengelusnya pelan,, "Saat ini Dena sudah menjadi seorang istri. Mami berharap Dena bisa menjalankan kewajiban Dena dengan sungguh-sungguh jika suatu saat kali

    Last Updated : 2025-02-04
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 5

    Halo kalian pasti sudah mengenal saya,, Deva Ishan Zibrano. Untuk kali ini biarkan saya bercerita bagaimana kesan pertama saya bertamu dengan Dena,, perempuan yang saat ini menjadi istri saya.Hari itu di ruanganku,, Ceklek,,"Apa kamu tidak punya sopan santun langsung masuk begitu saja?!" ucapku tajam."Apa hal itu juga berlaku sama Mama?" mendengar suara wanita kecintaannya itu seketika ia mengangkat wajah dari berkas-berkas di depannya."Mama?" bangkit dari dudukku mendekati sang Mama menggiring ibundanya itu duduk di sofa yang ada di ruanganku."Mama ada apa ke sini?""Memangnya Mama gak boleh ke sini?" "Bukan begitu,,""Ahh sudahlah Mama ke sini cuman mau bilang sesuatu sama kamu""Mama mau bilang apa kenapa gak telfon Deva saja?" "Tidak Mama mau bicara secara langsung karena ini sangat penting""Apa Ma?" memang apa yang sangat penting sampai Mamanya itu jauh-jauh nya

    Last Updated : 2025-02-05
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 6

    Di sebuah ruang tamu dua pasangan suami istri beserta satu bocah kecil tengah duduk di sofa. Kini mereka berada di rumah Deva,, rumah pribadi pria itu yang saat ini akan ditempati Dena juga.Karena Dena sudah menjadi istri Deva tentu perempuan itu kini pindah ke rumah suaminya, semua barangnya pun sudah diangkut yahh baju-bajunya sebagian memang sengaja ditinggal di rumah orang tuanya sih."Mama sudah siapkan tiket untuk kalian bulan madu besok" "Bulan madu Tante?" sahut Dena."Dena kok masih manggil Tante sih Mama dong!""E-ehh iya Mama" maaf ya guys masih belum terbiasa maklum ia baru jadi anak Mama Kumala kemarin."Kalian kan pengantin baru tentu harus bulan madu dong biar hubungan kalian makin erat biar Mama punya cucu lagi,, hahaha. Iyakan Pa?" "Benar Ma" Sontak Dena menoleh pada sang suami ingin melihat reaksi pria itu. Dan,, memang apa yang dia harapkan tentu saja ekspresinya datar saja.

    Last Updated : 2025-02-06
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 7

    Sebenarnya mereka ini benar pasangan suami istri atau tidak sih? lagi bulan madu lohh ini kenapa malah diam-diaman seakan saling tak kenal sudah gitu jaga jarak lagi, tidak mencerminkan pasangan suami istri sama sekali. Harusnya kan mereka itu lagi hot-hotnya karena pengantin baru.Pasangan suami istri yang baru sah kemarin itu sudah sampai di hotel tempat yang akan 5 hari ini tempati, tidur dan mandi.Seperti katanya di atas mereka saling menjaga jarak,, Dena duduk di atas ranjang sedangkan Deva sendiri berada di sofa tengah sibuk dengan ponselnya.Mereka sudah tiba di hotel 1 jam yang lalu tapi posisinya masih tetap seperti itu,, seperti awal memasuki hotel.Dari wajahnya Dena terlihat sudah jengah sekali hanya duduk diam seperti ini,, kalian tau kan bahwa Dena itu pecicilan jadi tak betah lama-lama diam seperti ini, diam di satu tempat.Pemandangan dari hotelnya memang cantik sekali view laut gitu tapi ya gak terus di kamar doang don

    Last Updated : 2025-02-07

Latest chapter

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 43

    Lusa kemarin, di mall.Sherly tengah berjalan-jalan hanya sendiri, me time. Asik berbelanja namun sesuatu hal mengalihkan pandangan matanya."Dena? itu Dena?" "Lalu pria itu?" Senyuman Sherly terbit begitu lebar, "Ahh rasa-rasanya Tuhan tengah berpihak ke gue""Dulu gue mergokin Kak Atika sekarang Dena. Memang Mas Deva itu ditakdirkan untuk gue" Buru-buru Sherly memfoto mereka berdua yang tengah saling berhadapan, saling melempar senyuman....Pemandangan di depannya mengingatkan dia akan kejadian lusa kemarin, yahh tempatnya pun sama di mall ini juga dengan waktu yang hampir sama pula."Itu Dena? dia ke mall dengan pria itu lagi? mana dia?"Tuhan benar-benar lagi berpihak sama gue. Akhirnya gue bisa mergokin Dena lagi dengan pria lain. Jalan gue untuk bersama Mas Deva sepertinya terbuka amat lebar, pikir Sherly."Lohh itu,," ...Di depan rumah Dena dan Deva.Tok tok tok...Pintu utama rumah Dena dan Deva diketuk seseorang, seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diu

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 42

    Kemarin sore, kamar Sherly. Sepanjang hari Sherly begitu gelisah. Setelah pulang usai mengikuti Deva dia tak keluar kamar, berdiam diri di balkon sampai sore. "Sialan gue jadi harap-harap cemas begini" umpatnya. Setelah itu dia bangun dari duduknya melangkah memasuki kamar, melangkah ke arah ranjang duduk di atasnya. Tangannya bergerak membuka laci nakas samping tempat tidurnya, bagian paling bawah lalu mengeluarkan sesuatu dari sana. Sebuah ponsel berwarna hitam layarnya pun sudah pada retak di beberapa bagian. Kalian pasti merasa anehkan masa seorang Sherly yang high class, sosialita punya ponsel dengan layar yang sudah pada retak begitu? Yahh itu memang bukan ponselnya. Flashback on. 5 tahun yang lalu,, Sherly dengan santai mengendarai mobil kesayangan, musik favorit mengalun merdu menemani perjalanan. Sesaat set

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 41

    "Bye anak Mama, semangat sekolahnya ya" seperti biasa, rutinitas setiap pagi. Dena akan mengantarkan anak serta suaminya memulai rutinitasnya, kerja dan sekolah."Bye Mama,," "Hati-hati ya Mas bawa mobilnya" tak lupa menyalami tangan sang suami."Hmm,, ingat jangan keluar rumah tanpa izin Mas apalagi sampai bertemu dengan teman SMA kamu itu!!" "Ihh apaan sih orang aku ketemu dia juga gak sengaja kok" "Terus kenapa juga kamu gak bilang sama Mas kalau habis bertemu dia?" "Aku lupa,," "Dasar pikun" tuk,, mengetok pelan dahi Dena."Ihh Mas Deva" wajah Dena berubah cemberut. Yahh walaupun sebenarnya gak sakit sama sekali sih. Cup,, "Mas berangkat ya" "Iya,," usai mobil sang suami tak lagi terlihat setelah belok ditikungan, tubuh Dena segera luruh ke lantai.Masih belum terbiasa dengan ciuman kening sebelum berangkat yang suaminya lakukan.Dena menutup mukanya dengan telapak tangan lalu berteriak sekencang-kencangnya,, "Akhhh,," Sukses membuatnya men-salting,, ...Di perusahaan,

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 40

    "Mas kamu sudah pulang?" sapaan penuh keceriaan dari Dena saat menyambut kepulangan sang suami depan pintu. Namun,, raut cerianya sirna usai mendapatkan respon dingin dari Deva."Hmm,," berdehem pelan lantas berlalu melewatinya begitu saja.Badannya berputar mengikuti arah sang suami pergi."Ihh Mas Deva kenapa sih?" gumamnya usai tak mendapati batang hidung suaminya lagi."Balik ke setelan awal, " kesalnya, memutar bola mata malas. Kemudian ikut naik ke lantai atas, menaiki tangga, memasuki kamar mereka berdua.Tiba di kamar batang hidungnya tak terlihat hanya terdengar suara gemericik air dari kamar mandi. Langkahnya yang santai membawanya ke arah ranjang, duduk di atasnya menyandarkan setengah badannya ke kepala ranjang.Ting.Suara ponsel Deva berbunyi tanda ada sebuah pesan masuk. Ponsel pria itu tepat di sebelah Dena, di atas nakas.Awalnya dia berusaha cuek namun sesaat setelah suara notifikasi pesan berbunyi kembali rasa penasaran Dena mencuat, berakhir dia curi-curi pand

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 39

    Di basement perusahaan."Lohh Mas Deva,," matanya reflek mengikuti pergerakan kedua pria yang baru saja melewati depan mobilnya., "Mas Deva dan asistennya mau kemana kenapa kelihatan buru-buru sekali?"Sherly, belum benar-benar pergi meninggalkan lingkungan perusahaan pria itu terbukti dia masih berada di sana dan mengetahui kepergian pria itu dan asistennya."Apa gue ikutin aja ya?" berpikir sejenak akhirnya mobil wanita itu pun maju, mengikuti mobil Deva yang dikendarai sang asisten....Perlahan Sherly memberhentikan mobilnya tat kala melihat mobil Deva juga berhenti, memarkirkannya tak jauh dari mobil Deva yang tengah parkir juga."Ini di mana sih?" di depan sana terlihat Deva dan asistennya turun lalu berjalan memasuki sebuah gang kecil. Sontak saja Sherly pun mengikutinya lagi, seperti tadi.Dari jarak aman terus mengikuti mantan kakak iparnya itu.Jalanan becek, penuh lumpur karena jalannya memang pure dari tanah."Sebenarnya Mas Deva mau kemana sih sampai melewati jalanan jel

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 38

    Ting.Kaki panjang Deva melangkah melewati pintu lift berjalan lurus menuju ruangan kerjanya."Novia,,"Melihat kedatangan sang atasan sekretaris wanita itu bergegas bangkit dari duduknya, "Pak anda ada tamu,," memotong ucapan atasannya.Sontak dahi Deva mengerut, "Tamu? pagi-pagi begini? siapa?" tanyanya menuntut."Emm,, Bu Sherly" jawab Novia ragu."Sherly?" alisnya makin mengerut."Benar Pak" "Ada apa dia pagi-pagi begini sudah datang kemari?" gumam Deva bertanya-tanya pada dirinya sendiri."Baiklah,," Deva ingin melangkah meninggalkan depan meja Novia namun urung,, "Oh ya,, buatkan minuman dan panggilkan Yono suruh dia ke ruangan saya!" "Baik Pak" Kemudian kaki pria itu kembali bergerak,, melangkah memasuki ruangannya."Sherly,,," panggilnya begitu memasuki ruangan.Gegas mantan adik ipar Deva itu memutar badan, dari yang tengah memandang pemandangan lalu lintas di bawah sana beralih memandang mantan kakak iparnya itu."Mas Deva,," panggilnya dengan senyum sumringah.Senyumnya

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 37

    Suasana kamar Deva dan Dena terlihat begitu berantakan, pakaian berceceran di lantai.Pasangan suami istri muda itu nyenyak dalam tidurnya tak terganggu walaupun matahari telah naik ke permukaan.Dan tak berapa lama, yang pertama bangun adalah Dena. Mata wanita itu perlahan terbuka lalu mengerjap pelan beberapa kali."Jam berapa ini?" ucapnya dengan suara parau karena baru bangun tidur.Dena ingin bangun namun tak jadi karena dia merasakan badannya pada sakit semua, "Akhh tubuhku kenapa sakit semua ya?" Tiba-tiba tubuhnya terasa membeku sekelebat ingatan tentang kejadian tadi malam melintas di otaknya."Ak,,," reflek dia menutup mulutnya sendiri menggunakan kedua telapak tangan, matanya melotot menatap tak tentu arah.Selepas itu dia mengacak-acak rambutnya, "Apa yang terjadi tadi malam itu beneran?" tanyanya tak percaya.Lantas dia menatap sekeliling kamarnya yang sungguh berantakan, piyama yang tadi malam dia kenakan kini telah tergeletak begitu saja di atas lantai."Jadi,, aku

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 36

    Sampai jam 11 malam Deva masih betah duduk di ruangannya di perusahaan, seperti tak ada niatan untuk kembali ke rumah.Dia bukan lagi kerja melainkan hanya melamun di depan kaca besar yang menampilkan pemandangan jalanan kota tempat tinggalnya. Dan karena hal itu pula Yono sebagai asisten pribadi Deva turut serta tak pulang ke rumahnya.Dia ada di ruangan Deva menemani pria itu. Namun dimanakah dia? dia tengah tertidur di atas sofa sambil mengorok.Groookkkkkk,,, Suara ngorok Yono menyentak Deva dari lamunannya saking kencangnya.Pria itu menoleh ke belakang menatap kesal asisten pribadinya itu."Yono!!" seru Deva.Walaupun suara Deva terdengar keras menyerukan namanya tak membuat tidur Yono terganggu.Malah suara mengorok yang keluar dari mulut pemuda itu semakin kencang."Dia pikir ruangan ini rumahnya apa" kesal Deva.Deva berbalik berjalan mendekati sofa tempat Yono tidur lalu menggoyangkan bahu pemuda itu, membangunkannya."Yono,," Enghhhh,,, Bukannya bangun Yono malah hanya

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 35

    Di kawasan perkantoran, gedung-gedung pencakar langit berdiri kokoh menjulang tinggi, saling berlomba-lomba siapakah yang menjadi paling tinggi.Di salah satu ruangan gedung pencakar langit tersebut bertuliskan ruangan meeting. Seorang pria tengah fokus menatap asisten manager keuangan di depan tengah mempresentasikan laporan keuangan bulan ini.Kemudian beralih pada laporan keuangan berbentuk dokumen di tangannya.Ting.Ponsel di sebelah tangan Deva tetiba berdenting tanda ada sebuah pesan masuk. Awalnya Deva hanya melirik sebentar, berniat mencuekinya karena itu juga bukan pesan dari sang istri melainkan pesan dari nomor asing,, entah nomor siapa itu.Namun tiba-tiba sebuah pesan dari nomor asing tersebut kembali masuk membuat Deva akhirnya agak sedikit penasaran tentang identitas sang pemilik nomor.Tangannya terulur meraih ponsel, "Nomor ini,,?" ucapnya dengan kening berkerut, "Terlihat familiar,," lanjutnya bergumam.Ada 2 pesan, lantas Deva pun membukanya. Orang asing terseb

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status