Share

75. Setan

Zea menepuk tangannya seperti habis membersihkan debu setelah melayangkan satu tamparan untuk Elena.

“BRENGSEK! BERANI SEKALI KAU MENAMPAR KU,” teriak Elena sambil memegang pipinya yang terasa memanas akibat tamparan keras dari Zea.

Pelaku yang menampar Elana bukan Natan, melainkan Zea. Mungkin Zea sudah terlalu muak mendengar dirinya selalu direndahkan oleh Natan.

“Daripada Mas Natan yang mengotori tangan buat bikin itu mulut bau jigong berhenti ngomong sembarangan, lebih baik saya aja yang nampar Tante bukan?” balas Zea begitu sambil sambil memperhatikan kuku-kuku cantiknya.

“Natan, kenapa kamu mau dengan gadis kasar ini? Lihat betapa santainya dia menamparku.” Elena mengadu pada Natan seolah akan mendapat belaan dari pria dingin itu.

“Itu pantas kau dapatkan dari calon istriku. Untung tadi tidak aku yang menampar mulutmu yang telah berani menghina calon istriku.”

Deg!

Elena kembali dibuat membeku karena nyatanya tidak belaan yang ia dapatkan melainkan sebuah kesakitan yang ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status