Share

73. Melamun

“Tenang, Ze. Jangan kebawa emosi dulu, kalau bisa jangan dicakar, jambak aja rambutnya sampai semuanya rontok.”

Entah berniat menenangkan atau semakin memancing keributan, Anes memberikan ide sesat berkedok nasehat pada Zea.

Si polos itu memang akan berbuah sedikit pintar dan bisa licik juga pada waktu-waktu tertentu.

Jelas lah Anes bisa licik, secara kedua sahabatnya setan semua tidak ada yang beres.

“Nggak usah lo ajarin gue, lo aja berguru sama gue,” cetus Zea sembari melangkah lebar menghampiri suaminya yang sedang berusaha ditempeli oleh bibit pelakor.

“Kira-kira apakah proyek ini bisa selesai dalam waktu delapan bulan?” Natan berbicara serius dengan mandor proyek tersebut.

“Akan diusahakan, Tuan. Semoga saja bisa selesai tepat waktu,” balas mandor tersebut agak sedikit takut-takut.

Bayangkan saja, sekarang ia sedang berbicara dengan petinggi perusahaan. Salah sedikit pekerjaan yang menjadi taruhannya.

Semu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status