Share

Makan Malam di Alun-alun

Hanya Anggara pemilik tato itu. Ya, pemuda yang memakai kostum layaknya Go-Jek itu pasti Anggara.

“Sejak kapan anak bos besar berubah profesi jadi tukang Go-Jek?” Ujar Akira sarkas.

Membuat senyum merekah di bibir Anggara. Dia melepas helm dan jaket karena Akira sudah mengetahui identitasnya.

“Kamu sudah makan? Aku bawa makanan untukmu juga untuk ayah dan ibu.” Ucap Anggara sembari memberikan bungkusan itu pada Akira.

“Ayah dan ibu sudah tidur, Ang. Kok kamu bisa tahu aku tinggal di hotel ini?” Tanya Akira menelisik, ia mendudukkan tubuhnya di samping pemuda itu.

“Tadi sore aku melihatmu melamun di balkon.” Jelas Anggara singkat.

“Hah? Maksudnya?”

“Yup, aku tinggal di hotel depan. Hotel kita berhadapan, sayang.” Jawab Anggara, dia tidak sadar memanggil Akira dengan sebutan sayang. Membuat Akira tersipu mendengar panggilan itu.

Entah hal terkecil saja membuat hatinya berbunga-bunga. Apalagi setelah mendengar ucapan ibunya tadi, sepertinya ibu telah memberi lampu hijau.

“Kita makan yuk,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status