Home / Pernikahan / Mencari Selingkuhan Suamiku / Bab 163 Bukan Pertanda Baik

Share

Bab 163 Bukan Pertanda Baik

Author: Kak Zorah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Ruangan sontak diwarnai suara tawa.

Aku tahu Shea sedang membantuku untuk mengalihkan perhatian agar para karyawan tidak berpikir macam-macam.

Oscar tersenyum ke arahku. Senyumannya langsung membuatku merasa bersalah.

Aku benci, kenapa Fanny memberitahuku mengenai perasaan Oscar? Aku tidak terbebani saat tidak mengetahui apa-apa, tetapi setelah mengetahui perasaannya, hubungan kami pun terasa canggung. Entah kenapa aku merasa bersalah kepada Oscar.

Oscar adalah pria yang baik, dia tidak pernah menyatakan perasaannya secara terang-terangan. Setelah kembali dari kasir, Shea diam-diam berbisik kepadaku, "Semuanya sudah dibayar."

Aku kurang nyaman menikmati perlakuan khusus semacam ini. Makan malam telah selesai, ponselku berdering sebelum aku masuk ke mobil.

Tanpa melihatnya pun aku tahu siapa yang menelepon. Aku menjawab teleponnya dan langsung berkata, "Kamu memasang kamera pengawas di tubuhku, ya?"

"Em."

Dari kejauhan, aku melihat sebuah mobil yang melaju ke arahku. Walaupun kondisi ja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 164 Mencari Tahu

    Hari-hari berikutnya Taufan kembali sibuk bekerja. Terkadang dia bahkan sama sekali tidak menghubungiku. Aku benci perasaan ini, aku merasa diabaikan.Anehnya, setiap kali aku kesal dan mengira kalau dia melupakanku, dia malah menghubungiku. Aku sampai curiga, bagaimana dia bisa mengetahui pikiranku? Teleponnya seakan mengingatkan bahwa dia tidak melupakanku.Perasaan ini membuatku berbunga-bunga, dia tidak pernah meninggalkanku.Hana menghubungiku sebelum aku menghubunginya. Dia buru-buru mengajakku bertemu. Sekarang kami makin kompak, harus kuakui dia sangat bisa diandalkan. Orang yang mampu menelusuri "lingkaran aneh" di Kota Reva pasti bukanlah orang bisa.Hana dapat mencari tahu semua hal yang diinginkan. Selama pihak yang diselidiki memiliki sedikit ketenaran, Hana bisa menemukan informasinya dengan mudah.Hana telah menemukan informasi, sekarang Eternal Real Estate sedang mendekati pihak pemerintahan untuk mendapatkan sebidang tanah yang diperebutkan. Harry seperti seekor keleda

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 165 Setiap Orang Memiliki Kesulitan

    Tangisan Hana pecah, aku tercengang melihat emosinya yang meledak-ledak. Apakah aku salah bicara? Kenapa tiba-tiba dia menangis?Aku mengambil beberapa helai tisu dan memberikan kepadanya. "Kamu kenapa? Aku salah bicara?"Hana melambaikan tangan. Aku tidak tega melihat air mana yang menodai riasan wajahnya. Di dalam benakku, Hana adalah wanita yang elegan dan tenang. Dia selalu tersenyum dan bersikap ramah, apa yang membuat wanita seceria dia menangis?Dia mengambil tisu yang aku berikan dan mengusap air matanya. Bahunya bergetar hebat, dia terisak-isak di hadapanku.Hatiku terasa seperti dihantam benda besar. Wanita harus mendukung sesama wanita. Aku langsung bersumpah, aku akan menganggap Hana sebagai sahabatku!Sebenarnya selama ini aku masih mencurigainya, makanya aku ragu untuk berteman dengannya.Aku membiarkan Hana menangis sepuasnya. Aku tidak mengganggu maupun membujuknya. Melampiaskan emosi bukanlah hal yang buruk.Setelah puas menangis, Hana menenangkan diri dan mengambil ti

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 166 Wanita yang Angkuh

    Aku terkejut mendengar suara wanita di ujung telepon. Kemudian aku melihat layar ponselku, ternyata nomor asing yang menghubungiku."Maaf, tadi ... aku ...." Aku menjelaskan sikapku yang kurang sopan. Kata-kataku tadi terlalu kasar. "Ini dengan siapa?""Maya?" tanya wanita yang berada di ujung telepon."Benar, aku Maya.""Segera siapkan gambar jendela baja dan antar ke Departemen Perencanaan Bright Celestial." Nada bicara wanita itu terdengar dingin dan arogan. "Kamu antarkan sendiri ke kantor.""Baik," jawabku dengan gugup. Aku merasa terintimidasi? Siapa wanita ini? Sikapnya dingin sekali.Aku bergegas menghubungi Departemen Teknik untuk meminta mereka menyiapkan gambar yang diminta. Setelah memeriksa kelengkapan data, aku mengantarkannya sendiri ke Bright Celestial.Departemen Perencanaan Bright Celestial adalah departemen yang memiliki kuasa. Sesampainya di lantai yang dituju, aku memberi tahu tujuan kedatanganku kepada resepsionis.Resepsionis mengantarku ke ruang rapat Departemen

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 167 Bergabung Untuk Ikut Menikmati

    Aku tidak buru-buru kembali ke kantor, aku pergi menemui Fanny.Aku sudah beberapa hari tidak bertemu Fanny. Kami memiliki kesibukan masing-masing. Pergi pagi, pulang malam."Ada apa mencariku?" Fanny terkejut melihat kedatanganku.Aku meliriknya dengan ketus. "Kalau nggak ada apa-apa, aku nggak boleh datang menemuimu?""Siapa tahu." Fanny menatapku dengan misterius. "Hem, sudah punya kesenangan baru, aku dilupakan.""Jangan bertele-tele, apa maksudmu?" Aku memahami Fanny, dia pasti mengetahui rahasiaku. Kalau tidak, dia tidak mungkin menyindirku.Ternyata benar, Fanny merangkul lenganku sambil tersenyum dan mengedipkan mata. "Ceritakan padaku."Wajahku sontak memerah, aku menghindari tatapannya. "Apa, sih? Jangan asal bicara! Sana, minggir!""Aku asal bicara? Hari itu aku melihat dia mengantarmu pulang. Kalau aku nggak tahu gelagatmu, jangan menyebutku sahabatmu!" Fanny tersenyum bangga. "Aku nggak mungkin menginterogasimu kalau nggak punya bukti.""Sekarang kamu kok suka bergosip, si

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 168 Ulang Tahun

    Aku tersenyum sinis. Aku tidak berani menyinggung orang lain, tapi aku bisa menghadapi Jasmine. Bagaimanapun kontrak telah ditandatangani, banyak perusahaan yang iri setelah proyek jatuh ke tanganku. Aku harus menjaga diri, jangan terlalu sombong. Jangan sampai menyiram minyak ke api panas.Aku harus menunggu momen yang tepat untuk memanfaatkan Jasmine.Hari selasa adalah ulang tahunku. Aku bahkan lupa kalau ibuku tidak memaksakan mi panjang umur untukku.Pagi-pagi sekali, Adele bangun dan menyanyikan lagu ulang tahun untukku. Aku bahagia mendengar nyanyian putriku yang merdu.Tahun lalu, aku merayakan ulang tahun bersama keluarga kecilku yang masih utuh. Sebenarnya Harry sedang dinas, tapi dia buru-buru kembali pada sore hari untuk memberikanku hadiah. Dia memberikanku sebuah kalung dan satu set riasan wajah. Dia mendoakan semoga aku selalu awet muda dan cantik. Dia juga membawa aku dan Adele makan di sebuah restoran mewah.Jika dipikir ulang, aku tidak tahu apakah saat itu dia sunggu

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 169 Perjamuan Makan yang Hangat

    "Kamu lagi sibuk?" tanyaku ragu-ragu."Ada apa?"Jantungku berdegup kencang mendengar suaranya yang dingin. "Kamu di mana?""Negara Cado," jawabnya dengan singkat.Sepertinya Taufan sedang rapat, dia menjawabku sambil berbisik. Aku segera mengakhiri pembicaraan ini agar tidak mengganggunya. "Aku cuma mau tahu kamu di mana. Lanjutkan pekerjaanmu, kita ngobrol setelah kamu nggak sibuk."Aku menutup panggilanku setelah berbicara. Hanya saja aku tidak dapat menutupi kesedihanku.Sebenarnya aku ingin mengatakan bahwa aku merindukannya. Namun situasi tidak memungkinkan, aku juga sanggup mengucapkannya.Taufan memimpin perusahaan besar, dia tidak mungkin menemaniku setiap hari. Jika bersamanya, aku tidak akan bisa menjalani kehidupan yang sederhana.Aku tersenyum kecut, ini hanyalah hari ulang tahunku, seharusnya aku bahagia.Aku menata kembali perasaanku, ada banyak hal yang harus diselesaikan. Aku tidak ingin membiarkan pikiran buruk dan kesedihan menguasai hatiku. Aku harus belajar menghad

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 170 Sosok Pria yang Datang

    Sebuah sosok tinggi berdiri di samping mobil. Begitu melihat kami pulang, dia berjalan menghampiriku sambil berkata, "Kalian sudah pulang?"Ayahku masih mengingat Taufan. Ketika ayahku dirawat di rumah sakit, Taufan pernah menjenguknya.Ibuku menyapanya, "Pak Taufan, mari masuk. Maaf, kamu pasti sudah menunggu lama.""Halo, Bi. Aku baru sampai." Taufan tersenyum.Melihat aku yang menggendong Adele, Taufan bertanya kepadaku, "Aku ... boleh bantu?"Aku pun salah tingkah, aku tidak tahu harus berbuat apa. Di saat aku sedang berpikir, Taufan kembali mendesakku. "Sini, aku yang gendong."Aku masih berusaha mencerna kemunculannya. Seketika mataku langsung terasa panas."Aku bisa sendiri," jawabku."Biar aku saja. Aku lihat kamu kewalahan menggendongnya." Taufan mengulurkan lengannya dan menggendong Adele. Taufan pasti tidak pernah menggendong anak kecil, gerakannya agak kaku.Namun Taufan serius menggendong, seakan takut kalau Adele jatuh. Aku tertawa melihat cara Taufan menggendong Adele.A

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 171

    Sesampainya di Hotel Capital International, hidangan berserta anggur merah telah tersedia di atas meja.Taufan memelukku. "Selamat ulang tahun.""Aku buru-buru pulang, cuma sempat menyiapkan perayaan sederhana. Yang penting kita merayakannya bersama. Aku bersyukur tidak melewatkan ulang tahunmu."Aku bersandar di pelukannya. "Aku senang merayakan ulang tahun ini bersamamu. Aku memang lebih suka merayakannya dengan sederhana. Yang penting ada kamu."Taufan seperti melakukan sulap, tiba-tiba sebuah kotak muncul di tangannya. Dia memberikan kotak tersebut kepadaku. "Bukalah."Aku membuka kotak itu dengan perlahan. Isinya bukan perhiasan, melainkan sebuah pulpen yang dilapisi berlian. Di bagian samping terukir dua kata yang melambangkan singkatan dari namaku, "MS", Maya Shario."Cantik banget." Mataku berbinar-binar. Perasaan ini sangat aneh, bagaimana Taufan mengetahui hal-hal yang aku sukai?Entah sejak kapan, aku mulai menyukai pulpen. Aku mengoleksi berbagai macam pulpen. Aku masih men

Latest chapter

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 299 – Pertarungan yang Kejam

    Aku menenangkan diri untuk sesaat. Kemudian, aku menyalakan mobil dan perlahan-lahan meninggalkan jalan kecil itu. Dari persimpangan di depan, aku kembali ke jalan utama. Pada saat ini, kemacetan sudah agak mendingan. Aku langsung bergegas pulang ke rumah.Ibuku langsung merasa lega begitu melihatku sudah sampai di rumah. Dia buru-buru mulai memasak makanan. Jarang sekali aku bisa makan bersama mereka di rumah seperti ini.Begitu mendengar jika aku ingin makan di rumah, kedua orang tuaku langsung menunggu kepulanganku. Ibuku mengatakan, makanan yang paling enak adalah makanan yang baru dimasak.Setelah makan malam, aku menelepon Fanny dan bertanya apakah dia sedang ada di rumah. Fanny mengatakan jika dirinya baru saja sampai di rumah. Oleh karena itu, aku mengajak Adele jalan-jalan dan pergi menemui Fanny.Sudah beberapa hari aku tidak bertemu dengan Fanny. Begitu melihatku, Fanny langsung menanyakan tentang Taufan. Aku hanya bisa menggelengkan kepala tanpa daya.Fanny mengatakan, akhi

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 298 – Mati Secara Tidak Wajar

    Entah kenapa, pada saat itu, punggungku terasa dingin dan merinding. Aku merasa ngeri saat memikirkannya. Bayangkan saja, manusia yang masih hidup dan baik-baik saja ditabrak mobil hingga tewas saat dalam perjalanan menemui diriku. Mungkinkah semua ini hanya kebetulan belaka?Selain itu, dia hanya ingin menyampaikan informasi mengenai Taufan kepadaku. Hanya sebuah informasi. Akan tetapi, apakah semua itu harus ditebus dengan mengorbankan nyawanya? Bagaimana mungkin orang yang begitu lembut itu sekarang dibilang sudah meninggal …Semua ini makin membuatku mengerti jika situasinya tidaklah sesederhana itu.Melihat Danny yang buru-buru pergi, makin aku memikirkannya, makin aku merasa jika ada yang tidak beres. Kenapa polisi tidak menanyakan apa pun mengenai Taufan kepadaku? Bukankah itu adalah pertanyaan yang paling penting? Apakah mungkin bagi mereka untuk mengabaikan pertanyaan sepenting itu?Selain itu, jika sudah dipastikan bahwa sopir mobil karavan kecil itu mabuk dan Bastian meningg

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 297 – Petugas Polisi Datang

    Yang datang ke kantorku adalah dua petugas berseragam polisi.Hal ini membuatku agak terkejut dan bingung. Apa yang menyebabkan polisi mendatangiku di kantor?Aku mempersilakan mereka untuk duduk dan menatap mereka. Salah satu dari mereka bertanya kepadaku dengan sangat serius, “Bolehkah aku bertanya padamu? Apa kamu kenal Bastian Luzman?”“Siapa?” Aku agak bingung dan langsung menyangkalnya. “Aku nggak kenal.”Petugas polisi itu langsung menatapku dengan tajam. Jelas, dia tidak percaya dengan jawabanku. Kemudian, dia melirik rekannya dan berkata, “Mana fotonya?”Polisi satunya buru-buru mengeluarkan foto dari tas kerja yang dipegangnya dan menyerahkannya kepadaku. “Perhatikan baik-baik orang yang ada di foto ini.”Aku menerima foto tersebut dengan kedua tanganku dan melihat orang yang ada di foto itu. Dia adalah seorang pria. Wajahnya terlihat cukup tampan. Sepertinya dia adalah seorang mahasiswa yang masih berusia sekitar 20 tahun.Aku menggelengkan kepalaku dan berkata dengan tegas,

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 296 – Panggilan Telepon yang Aneh

    Orang yang meneleponku itu adalah seorang pria asing. Dia memintaku untuk menemuinya seorang diri. Pria itu mengatakan bahwa dia punya informasi mengenai Taufan.Aku menanyakan siapa dirinya. Namun, pria itu langsung menutup teleponnya. Akan tetapi, dia mengirimkan pesan kepadaku, berupa sebuah alamat. Sepertinya, alamat tersebut merupakan lokasi di mana kami akan bertemu nanti.Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengambil tasku dan turun ke bawah.Setelah mengatur navigasi, aku langsung menuju ke tempat yang dia sebutkan sebelumnya. Hatiku merasa cemas. Dalam beberapa hari terakhir, inilah pertama kalinya aku mendengar ada seseorang yang memberitahuku bahwa dia memiliki informasi mengenai Taufan.Aku bahkan tidak memikirkan apakah informasinya itu benar atau salah. Sekalipun salah, aku tetap ingin mendengar apa yang ingin dia katakan. Setidaknya, itu lebih baik daripada aku tidak tahu apa-apa.Dalam beberapa hari terakhir, kecelakaan mobil yang menimpa Taufan seakan-akan tidak perna

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 295 – Memulai Perang Secara Terang-terangan

    Hatiku langsung berdebar kencang saat melihat nama yang muncul di layar ponselku adalah nama Luna.“Luna, kalau kamu mau bicara omong kosong, sebaiknya hentikan saja. Aku sedang malas berurusan denganmu.” Aku mengangkat telepon dan langsung berkata kepada Luna. “Informasi mengenai Taufan, kalian mau mengatakannya atau nggak, aku pasti akan tetap mengetahuinya.”“Hahaha … Kak Maya, kayaknya kamu benar-benar cemas.” Luna terlihat aneh saat mengetahui kecemasanku. Sikapnya begitu menyenangkan. “Kayaknya Kakak marah besar.”“Kayaknya kamu lagi nggak ada kerjaan ya?” Setelah berkata seperti itu, aku langsung menutup teleponnya. Aku tahu betul. Makin aku memedulikannya, Luna akan makin menjadi-jadi.Benar saja. Ponsel di tanganku kembali berdering. Aku menahan diri dan baru mengangkatnya setelah berdering beberapa kali. “Jangan menguji kesabaranku.”“Hahaha … Kak Maya, aku cuma ingin memberitahumu kalau dia baik-baik saja. Sungguh.” Nada bicara Luna menyiratkan jika dia bersukacita atas musi

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 294 – Beberapa Mobil Saling Bertabrakan

    Bagai membuka pintu misterius, aku buru-buru melangkahkan kakiku dan masuk ke dalam. Aku memeriksa setiap ruangan yang ada, tetapi tidak ada seorang pun di sana.Sampai-sampai seorang perawat membentakku dengan tegas, “Apa yang kamu lakukan? Ini ruang steril. Bagaimana kalian bisa masuk ke sini? Cepat keluar!”Aku mencengkeramnya dengan satu tanganku. “Kalau begitu, katakan padaku. Di mana orang yang barusan kalian selamatkan? Bagaimana keadaannya?”“Cepat keluar! Orang yang diselamatkan apa? Banyak yang kami selamatkan.” Perawat itu berusaha melepaskan diri dari cengkeramanku dan mendorong kami keluar. “Cepat keluar!”“Pak Taufan. Pak Taufan yang barusan kalian selamatkan. Bagaimana keadaannya?” Aku masih belum mau menyerah.Perawat itu terlihat marah dan langsung mendorongku keluar. “Aku nggak tahu.”Kemudian, pintu dibanting dengan keras sampai berbunyi ‘brak’ dan terdengar suara kunci pintu yang diputar dari dalam.Aku bersandar di dinding dengan putus asa dan agak hilang akal. Aku

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 293 – Hidup dan Mati adalah Harga Mati

    Tatapanku menjadi tegang. Jantungku kembali berdegap kencang. Aku mengulurkan tanganku dan mendorong Luna yang menghalangi di depanku. Luna terhuyung-huyung dan hampir jatuh tersungkur beberapa langkah ke samping. Aku tidak peduli. Aku buru-buru berlari menuju koridor. Namun, para pengawal berpakaian hitam itu tetap saja menghalangiku.Aku melihat dokter sedang menjelaskan sesuatu kepada Cynthia di depan pintu. Akan tetapi, aku sama sekali tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.Tidak sampai dua menit, dokter itu sudah berbalik dan kembali masuk ke ruang gawat darurat. Yang bisa kulihat hanyalah sarung tangan yang dikenakannya berlumuran darah yang mengerikan.Mataku tertuju pada Cynthia. Aku melihat Cynthia masih berdiri di tempatnya dengan tatapan kosong. Ekspresinya sangat aneh. Aku tidak tahu apakah yang disampaikan dokter tadi adalah kabar baik ataukah kabar buruk.Cynthia tertegun untuk waktu yang lama, sebelum akhirnya mengatakan sesuatu kepada Fara yang ada di belakangn

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 292 – Tidak Ada Kompromi Sedikit Pun

    Telepon berdering untuk waktu yang lama sebelum akhirnya Danny mengangkatnya. Aku berkata kepada Danny dengan suara bergetar, “Danny … kamu di mana? Tolong selidiki …. Sesuatu terjadi pada Taufan …. Dia mengalami kecelakaan mobil di jalan tol menuju bandara …”“Jangan khawatir, Kak Maya. Aku sudah langsung menyelidikinya begitu mendapat kabar.” Mungkin, karena mendengar suaraku yang tidak jelas, Danny pun menghiburku. “Kakak ada di mana?”“Aku di rumah sakit.” Aku menarik napas dalam-dalam. “Ceritakan hasil penyelidikanmu padaku.”“Itu pasti. Jaga diri Kakak baik-baik. Apa Kak Maya ingin aku menyuruh Shea untuk menemani Kakak di rumah sakit?” tanya Danny kepadaku. Mungkin saja dia merasa jika suasana hatiku sedang tidak baik.“Aku nggak apa-apa,” jawabku cepat-cepat. Kemudian, aku bertanya kepada Danny, “Apa kamu tahu bagaimana kondisi cedera yang dialami Taufan?”Di ujung telepon, Danny terdiam selama beberapa saat. Kemudian, dia berkata, “Menurut para saksi mata … lukanya sangat para

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 291 – Konfrontasi Di Depan Ruang Gawat Darurat

    Wajah Cynthia tampak begitu muram dan menakutkan. Dia duduk jauh di sana sambil menegakkan punggungnya. Matanya menyiratkan aura ganas, yang sama sekali tidak terdapat kehangatan di dalamnya. Mata Cynthia itu membuatku tanpa sadar teringat pada posisi seekor ular sebelum melancarkan serangan pada musuhnya.Kejam, ganas, dan menakutkan.Aku menenangkan diri sebentar. Sebenarnya, saat melihat Cynthia, aku sudah yakin jika orang di dalam ruangan itu pastilah Taufan. Rasa takut yang belum pernah kurasakan sebelumnya memenuhi dadaku. Aku kembali menatap pintu ruang gawat darurat yang tertutup rapat dan berdoa dalam hati agar tidak terjadi apa-apa.“Kenapa? Apa kamu mau membuat keributan dengan datang kemari?” Nada bicara Cynthia begitu dingin. Matanya yang bagaikan elang terus saja menatap wajahku.Aku menarik napas dalam-dalam, menggertakkan gigiku, dan berjalan menghampirinya. Seketika itu juga, aku bisa merasakan apa yang dirasakan orang yang ada dalam ruangan itu. Hal tersebut langsung

DMCA.com Protection Status