Share

Bab 169 Perjamuan Makan yang Hangat

"Kamu lagi sibuk?" tanyaku ragu-ragu.

"Ada apa?"

Jantungku berdegup kencang mendengar suaranya yang dingin. "Kamu di mana?"

"Negara Cado," jawabnya dengan singkat.

Sepertinya Taufan sedang rapat, dia menjawabku sambil berbisik. Aku segera mengakhiri pembicaraan ini agar tidak mengganggunya. "Aku cuma mau tahu kamu di mana. Lanjutkan pekerjaanmu, kita ngobrol setelah kamu nggak sibuk."

Aku menutup panggilanku setelah berbicara. Hanya saja aku tidak dapat menutupi kesedihanku.

Sebenarnya aku ingin mengatakan bahwa aku merindukannya. Namun situasi tidak memungkinkan, aku juga sanggup mengucapkannya.

Taufan memimpin perusahaan besar, dia tidak mungkin menemaniku setiap hari. Jika bersamanya, aku tidak akan bisa menjalani kehidupan yang sederhana.

Aku tersenyum kecut, ini hanyalah hari ulang tahunku, seharusnya aku bahagia.

Aku menata kembali perasaanku, ada banyak hal yang harus diselesaikan. Aku tidak ingin membiarkan pikiran buruk dan kesedihan menguasai hatiku. Aku harus belajar menghad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status