Share

Bab 154 Menggoda, Lalu Kabur

Taufan meneleponku?

Aku tersentak dan gugup melihat namanya. Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan perasaanku. Awalnya aku ingin menolak panggilan tersebut, tetapi aku malah tidak sengaja menjawabnya.

Suara yang dingin pun terdengar di ujung telepon, seakan sedang menyalahkanku. "Kenapa lama banget baru jawab?"

Aku memutar bola mataku, masih berani mengomel aku lama menjawab? Tadinya aku bahkan tidak mau menjawab panggilannya.

Karena aku tidak menjawab, Taufan lanjut bertanya, "Kenapa?"

"Ng-ngak, nggak ada apa-apa," jawabku dengan tidak percaya diri.

"Kayaknya kamu tidak senang mendengar suaraku?" tanya Taufan yang cukup peka.

"Memangnya aku mesti senang?" tanyaku kembali. Apakah aku harus bersyukur dan bahagia karena dia baru mengingatku?

"Kenapa tidak meneleponku? Jangan bilang kamu tidak tahu aku sudah pulang." Taufan terdengar ketus dan tidak senang.

"Kamu sadar sudah pulang? Jangan bilang kamu nggak melihat notifikasi panggilan tidak terjawab. Jangan selalu bersikap sok benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status