Share

Bab 159 Ada yang Tidak Beres

Taufan baru melepaskan kecupannya setelah beberapa menit. Dia berbisik tegas di telingaku, "Teori omong kosong, aku tidak mau mendengar untuk kedua kalinya. Kalau masih ada lain kali, aku tidak akan memaafkanmu."

Aku mematung di tempat, aku tidak tahu harus sedih atau senang?

Taufan mengusap air mataku, lalu menggenggam tanganku masuk ke dalam vila. Begitu masu ke dalam lift, Taufan memencet tombol lantai paling atas. Sesampainya di sana, aku melihat ratusan anggur merah yang tertata rapi di dalam lemari.

Taufan mengambil sebotol anggur merah dan menuangkan segelas untukku. "Cicipi anggurnya."

Aku mengambil gelas yang diberikan dan menghabisinya dalam satu tegukan. Seketika perasaanku pun terasa lebih baik.

Taufan mengajakku berdiri di depan jendela. Kami memandang bulan yang memancarkan cahaya indah.

Aku bersandar di dada Taufan, dia memelukku dari belakang sambil berkata, "Tenangkan dirimu, jangan berpikir macam-macam. Aku menginginkanmu."

Taufan memelukku erat-erat. "Sejak pertama k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status