Share

Tersingkir

Penulis: Merry Heafy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-03 17:23:01

#5

Nirma tersenyum getir. Dunianya sudah runtuh. Kini Nirma tak lagi mempunyai tempat bersandar.

"Harusnya kamu ceraikan kuda nil itu dari dulu!" cetus Bu Retno senang bukan main saat melihat putranya menalak Nirma.

Luna juga ikut kegirangan melihat keributan Nirma dan Andra, yang berakhir dengan ucapan talak dari Andra.

"Aku mau kita cerai! Aku udah muak sama kamu, Nirma!" seru Andra.

Nirma hanya diam. Andra, Bu Retno, dan Luna masih menanti respon dari Nirma.

"Padahal aku lagi hamil sekarang," batin Nirma miris.

Jika saja Andra mau meminta maaf pada Nirma dan memperbaiki hubungan dengan Nirma, mungkin Nirma masih akan memberikan kesempatan pada sang suami. Nirma masih ingin membagikan kabar bahagia mengenai kehamilannya pada sang suami.

Namun, yang terjadi justru Andra sendiri sudah tak mau hidup bersama dengan Nirma, untuk apa dia memberitahu Andra mengenai anak yang ia kandung? 

"Kamu yakin mau pisah dariku, Mas?" tanya Nirma dengan suara bergetar. "Apa kamu nggak akan nyesel nanti?"

Andra melempar senyum sinis pada Nirma. "Aku nyesel? Justru aku seneng, Nirma! Aku udah nggak mau lagi punya istri gendut!" sahut Andra.

Dada Nirma makin sesak, hingga wanita itu kesulitan bernapas. Nirma mengusap air mata yang mengalir di pipinya, kemudian wanita itu memberanikan diri menatap mata Andra.

"Apa aku udah nggak ada harganya lagi di mata kamu?" tanya Nirma.

"Nirma, kalau kamu jual diri, menurutmu siapa yang akan beli kamu? Nggak akan ada orang yang mau ngeluarin duitnya buat perempuan gendut kayak kamu!" cibir Andra.

Nirma tetap berusaha tegar. Karena suaminya tak mau lagi mempertahankan rumah tangga mereka, maka Nirma juga tidak akan memperjuangkan orang yang tak mau menghargai dirinya. "Baik, Mas! Kalau kamu memang mau pisah, aku terima!" seru Nirma kemudian.

"Maafkan Mama ya, Nak? Mama nggak bisa kenalin kamu sama Papa," batin Nirma sembari mengusap perutnya dengan lembut.

"Aku akan urus berkas gugatannya! Kamu cuma perlu datang ke pengadilan sampai kita dapat akta cerai!" cetus Andra.

Nirma menangis dalam hati. Lututnya lemas dan pikirannya mulai blank.

"Ngapain kamu masih berdiri di sini? Kamu udah bukan istri Andra lagi! Pergi dari rumah ini sekarang juga!" usir Bu Retno pada Nirma.

Nirma membelalakkan mata. Wanita itu bahkan tidak diizinkan menyelesaikan tangisannya di rumah tersebut.

"Ibu benar! Kamu bukan siapa-siapa lagi di sini, Nirma! Sebaiknya kamu kemasin barang-barang kamu sekarang dan pergi dari sini!" imbuh Andra.

Nirma mematung. Ia tak menyangka akan diusir dari rumah sang suami secepat ini. 

"Aku harus pergi ke mana? Aku nggak punya tempat tujuan untuk pulang," batin Nirma.

Nirma adalah seorang yatim piatu. Nirma tidak mempunyai keluarga maupun kerabat. Satu-satunya rumah yang menjadi tempat pulang Nirma setiap hari hanyalah rumah milik Andra. Satu-satunya keluarga yang dimiliki oleh Nirma hanyalah suaminya. Tanpa Andra, Nirma tidak mempunyai siapa-siapa lagi di dunia ini.

"Buruan kemasin barang kamu!" sentak Bu Retno.

"Jangan bikin mata aku sepet, Nirma! Aku udah nggak mau lagi lihat muka kamu di rumah ini!" timpal Andra.

"Dasar gendut!" ejek Bu Retno sembari menyenggol bahu Nirma dengan sengaja.

Bu Retno membuka lemari pakaian milik Nirma, kemudian melemparkan baju-baju Nirma ke lantai. "Beresin barang kamu sekarang!" perintah Bu Retno.

Bu Retno keluar dari kamar, kemudian disusul oleh Andra dan Luna. Luna sempat menoleh ke arah Nirma dan memandang wanita itu dengan tatapan remeh.

"Pungut semua sampah-sampahmu itu! Jangan sampai ada yang tertinggal!" seru Andra sebelum pergi meninggalkan kamar.

Nirma menghela napas berulang kali. Wanita itu berusaha menenangkan pikirannya yang kacau balau. Nirma harus tetap fokus. Wanita itu harus mulai memikirkan rencana kedepannya setelah ia pergi dari rumah Andra.

"Kenapa semua orang membuangku?" gumam Nirma dengan wajah murung.

Wanita itu merasa dunia tidak menginginkannya. Keluarganya sudah menelantarkannya, dan kini suaminya juga membuang dirinya.

"Apa aku nggak boleh punya keluarga? Apa aku nggak boleh bahagia?" oceh Nirma diiringi derai air mata yang mengalir deras.

Nirma memungut satu persatu pakaiannya yang berceceran di lantai, kemudian memasukkannya ke dalam tas besar. Wanita itu mengemasi barang-barangnya sambil menangis. Setelah ia selesai mengangkut semua barang miliknya, Nirma pun bergegas membawa tasnya keluar dari kamar yang sudah menjadi tempat istirahatnya selama 5 tahun terakhir.

"Selamat tinggal, kenangan buruk. Mulai hari ini, semua hal yang ada di rumah ini cuma akan jadi kenangan buruk buatku."

"Udah belum sih, Gendut? Lama banget beres-beresnya!" teriak Bu Retno pada Nirma.

Nirma segera keluar dari kamar. Bu Retno, Andra, dan Luna saat ini tengah duduk bersama di ruang tamu dan berbincang dengan santai, seolah tak terjadi apa-apa.

"Luna, kamu belum makan malam, kan? Kamu makan di sini sekalian aja," tawar Bu Retno pada Luna dengan ramah. Mereka berdua terlihat sangat akrab dan tidak sungkan memperlihatkan senyuman di depan orang yang telah mereka sakiti.

"Aku boleh makan di sini, Tante?"

"Boleh dong! Nanti Tante pesan makanan, ya?"

Obrolan Bu Retno dan Luna pun langsung terhenti begitu Mereka melihat Nirma. Sepertinya, Bu Retno masih akan mengusik Nirma dengan kata-kata jahatnya sebelum menantunya itu pergi.

"Sana pergi! Kamu udah tau belum mau pergi ke mana?" tanya Bu Ratno sarkas.

"Jangan nanya gitu, Bu! Nirma bisa ke mana memangnya? Dia kan yatim piatu," timpal Andra.

"Jangan sampai tidur di kolong jembatan, ya!" ledek Bu Retno.

"Kamu pasti punya uang kan buat cari kontrakan? Jangan tidur di kolong jembatan," ucap Luna ikut menyela.

"Biarin aja dia jadi gembel! Dia 'kan nggak punya uang dan nggak punya siapa-siapa di sini," seru Andra ikut mengatai Nirma.

Mereka semua menertawakan Nirma tanpa menaruh simpati sedikitpun pada wanita itu. Bu Retno dan Andra berulang kali menyebut kata gembel untuk mengolok-olok Nirma.

Nirma hanya diam. Wanita itu menerima semua hinaan dan cemooh dari keluarga suaminya.

Karena tak kuat lagi mendengar cibiran dan ejekan, Nirma pun segera meninggalkan rumah yang penuh dengan manusia bejat itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Udah mau pergi, ya? Pergi yang jauh sana! Jangan balik ke sini lagi!" teriak Bu Retno.

Hati dan mental Nirma sudah hancur berkeping-keping. Wanita itu melangkahkan kaki, menyusuri jalan tanpa arah dan tujuan. Nirma tak tahu harus berbuat apa dan ke mana. 

Mata Nirma berkabut. Nirma melangkah tanpa memerhatikan sekeliling. Tanpa sadar, Nirma sudah berada di tengah jalan. Wanita itu menoleh ke salah satu sisi jalan dan melihat sebuah kendaraan yang melaju kencang menuju ke arahnya.

Sorot lampu kendaraan yang menyilaukan membuat Nirma tak bisa melihat dengan jelas. Beberapa detik kemudian, tubuh gempal wanita itu pun dihantam oleh kendaraan roda empat yang melintas.

Brak! Tubuh Nirma terbang ke langit lalu terhantam ke aspal dengan keras. Badan wanita itu sudah bersimbah darah dan Nirma sudah tak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.

"Apa aku ... akan mati?"

***

Bab terkait

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Pelangi Usai Badai

    #6Nirma membuka mata perlahan. Setelah pingsan selama beberapa jam, akhirnya wanita itu sadar dan membuka mata.Saat ini Nirma sudah berada di rumah sakit. Orang yang menabraknya langsung membawa Nirma ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.Untungnya Nirma tidak terluka parah. Namun, kecelakaan itu membuat Nirma kehilangan janin yang ada dalam kandungannya."Kamu udah sadar?" tanya seorang wanita cantik yang saat ini tengah menemani Nirma.Wanita itu terlihat sangat senang saat melihat Nirma yang sudah siuman. "Syukurlah, akhirnya kamu bangun juga!" ucap wanita cantik itu."Saya di mana sekarang?" tanya Nirma dengan suara parau."Kamu ada di rumah sakit. Maaf, ya? Aku udah ceroboh dan bikin kamu terluka," ucap wanita itu penuh sesal.Wanita cantik itu terus tersenyum pada Nirma dan berbicara dengan lembut pada Nirma. Entah mengapa, Nirma merasakan kehangatan yang tak biasa saat bertatapan dengan wanita asing itu."Bagian mana yang terasa sakit? Aku akan minta dokter buat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Tawaran Aleena

    Aleena duduk di lorong rumah sakit, sementara Nirma saat ini tengah duduk termenung sendirian di dalam kamar pasien. Aleena ingin sekali masuk ke kamar sang adik den kembali berbicara dengan Nirma, tapi Aleena berusaha menahan keinginannya dan membiarkan Nirma menikmati waktunya sendiri. "Nirma, aku harus ngomong apa lagi supaya kamu mau percaya sama aku?" gumam Aleena. Tak lama kemudian, Aleena seperti mendengar suara panggilan dari dalam kamar Nirma. Wanita itu pun segera bangkit dari bangkunya dan masuk ke kamar Nirma. "Nirma, kamu butuh sesuatu?" tanya Aleena. Nirma mengangguk, kemudian meminta Aleena untuk mendekat. Nirma dapat merasakan ketulusan dari sikap dan perhatian yang diberikan oleh Aleena padanya. Tidak ada alasan bagi Nirma untuk meragukan Aleena. Pelan-pelan, wanita itu mulai mempercayai perkataan Aleena dan mengakui Aleena sebagai keluarganya. "Terima kasih udah nyari aku ... Kak," ucap Nirma sembari melempar senyum tipis pada Aleena. Panggilan kakak yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Lembaran Baru

    #7"Ayo, Nirma!" Nirma bangkit dari bangkunya, kemudian mengangkat tas besar miliknya. Hari ini, Nirma sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Karena tak mempunyai tempat tujuan, Nirma pun akhirnya dibawa pulang oleh Aleena. Nirma akan dibawa Aleena berjumpa dengan kedua orang tua mereka, yaitu Pak Rama dan Bu Cinta."Papa sama Mama udah nungguin kamu di rumah!" ungkap Aleena."Papa? Mama?"Selama ini Nirma tak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Meski baru bisa berkumpul kembali setelah Nirma dewasa, tapi Nirma tetap bersyukur ia masih diberikan kesempatan untuk melihat orang tua kandungnya."Kamu pasti punya banyak pertanyaan soal Papa sama Mama kita, kan? Kamu udah nggak ingat sama sekali sama Papa Mama kita?" tanya Aleena.Nirma menggeleng. Wanita itu tak ingat dan tak tahu apa pun tentang kedua orang tuanya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Balas Perbuatan Mereka

    #8Nirma berbaring di ranjang super besar dan empuk yang ada di kamarnya. Setelah puas melepas rindu dengan kedua orang tuanya, Nirma pun beristirahat di kamar besar yang sudah disiapkan untuknya.Nirma merasa seperti Cinderella yang tiba-tiba menjadi putri raja. Tempo hari, Nirma masih menjalani hidup sebagai pekerja catering dan istri yang teraniaya. Namun, hanya dalam beberapa hari, mendadak hidup Nirma berubah drastis. "Aku pikir aku udah kehilangan semuanya," gumam Nirma. Kini wanita itu sudah mempunyai segalanya. Nirma memang sudah kehilangan suami dan janinnya. Tapi sebagai gantinya, Nirma berhasil mendapatkan keluarga sejatinya. Nirma mempunyai orang tua yang sangat menyayanginya dan juga seorang kakak yang sangat perhatian padanya. Tidak hanya itu, Nirma juga mendapatkan kemewahan yang selama ini tak dapat ia rasakan. Nirma sudah berubah menjadi putri keluarga kaya yang mempunyai uang, kekayaan, dan kehidupan layakny

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Nirma Yang Baru

    Nirma akhirnya resmi bercerai dari Andra. Selama mengurus perceraian, Nirma diwakili oleh pengacara keluarga dan wanita itu tak pernah lagi berjumpa dengan Andra. Sampai akta cerai keluar, Nirma tidak pernah bertemu lagi dengan sang mantan suami yang kini hidup bersama dengan Luna.Andra sempat kebingungan saat ia berjumpa dengan pengacara Nirma, tapi pria itu tidak berusaha mencari tahu kabar sang mantan istri. Andra sudah tidak peduli lagi pada Nirma dan pria itu sudah tak pernah lagi menyebut nama Nirma setelah ia resmi berpisah dengan wanita itu "Akta cerainya udah keluar, ya?" tanya Aleena pada Nirma yang saat ini tengah duduk melamun sendirian di dalam kamar.Nirma menoleh dan memperlihatkan berkas yang ada di tangannya. "Aku udah resmi jadi janda, Kak.""Banyak kok janda bahagia di luar sana! Kamu pasti bisa jadi salah satunya!" seru Aleena.Nirma mengangguk. Wanita itu tak mau lag

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Bertemu Andra Lagi

    "Nirma!"Seorang wanita cantik dengan tubuh ramping menoleh dan tersenyum ke arah sang kakak yang melambaikan tangan padanya. Wanita cantik itu berlari ke arah Aleena dengan girang setelah ia menyelesaikan olahraga paginya."Kakak datang ke sini pagi banget," sapa Nirma pada Aleena.Ya, wanita cantik dengan tubuh langsing itu adalah Nirma. Setelah 1 tahun menjalani program diet ketat, akhirnya Nirma berhasil mendapatkan bentuk tubuh yang sehat dan ideal. Tidak hanya itu, selama 1 tahun terakhir, wanita itu juga belajar banyak tentang fashion dan make up, hingga Nirma bisa menjadi wanita yang anggun seperti sekarang.Nirma sudah berjuang keras selama 1 tahun ini. Setelah melewati hari-hari berat karena diet ketat, akhirnya Nirmala berhasil menjadi Nirma versi baru yang lebih baik. Nirma sudah berhasil mendapatkan versi terbaiknya."Wah, makin hari adikku makin kelihatan cantik, ya," puji Aleena

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Mirip Si Gendut

    #11Nirma mematung. Melihat wajah Andra lagi membuat wanita itu terkena serangan panik. Meski sudah lama tidak berjumpa dengan Andra, tapi ternyata luka yang ditorehkan oleh pria itu masih tersimpan di hati kecil Nirma dan meninggalkan trauma.Nirma terlihat gugup hingga ia tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Seharusnya Nirma memperkenalkan diri saat ini, tapi sayangnya keberadaan Andra membuat wanita itu takut bersuara.Nirma mundur beberapa langkah. Wajah wanita itu sudah memucat."Kenapa Mas Andra ada di sini?" batin Nirma ketakutan.Kepercayaan diri Nirmala langsung runtuh. Banyak kenangan kelam kembali bermunculan di kepala Nirma. Nirma masih ingat betul bagaimana cacian dan hinaan yang pernah diucapkan Andra untuknya. Wanita itu khawatir ia akan kembali menerima cacian setelah selama satu tahun ia berusaha untuk bangkit dari keterpurukan."Nirma, kenapa kamu diam aja?" bisik Pak Rama pada Nirma. Pak Rama mulai menyadari perubahan ekspresi putri bungsunya. Ayah Nirma itu pun seg

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Emosi Aleena

    #12Beberapa saat sebelumnya.Nirma meneguk habis air minum yang diberikan oleh sang kakak untuknya. Wanita itu berusaha mengatur nafas dan mengembalikan wajah tenangnya.Suasana di ruangan Nirma nampak hening. Aleena dan Pak Rama masih menemani Nirma di dalam ruangan tersebut, tapi tak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Mereka justru sedang menunggu Nirma membuka suara."Kamu kenapa, Nirma? Apa ada masalah?" tanya Pak Rama dengan suara lembut.Nirma menggeleng. Wanita itu tak tahu harus berkata apa pada Aleena dan Pak Rama."Kamu gugup, ya? Hari pertama kerja bikin kamu nervous?" tanya Aleena. Aleena menggenggam telapak tangan Nirma. Wanita itu cukup terkejut saat mengetahui tangan sang adik yang sudah dingin dan basah karena keringat."Kamu kenapa, Nirma? Kenapa tangan kamu keringetan begini?" tanya Aleena cemas. "kamu lagi nggak enak badan, ya?""Kita langsung ke rumah sakit aja kalau gitu!" sahut Pak Rama ikut panik.Nirma segera bangkit dari bangkunya. "Aku baik-baik aja, K

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24

Bab terbaru

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Takdir yang Berubah

    #41Keesokan harinya, Nirma izin tidak masuk kerja. Dia mencari tahu hotel mana yang menjadi tempat tinggal Fathir selama di Indonesia. Berkat informan gratis, yaitu David, dia bisa mendapatkannya pagi itu juga. Begitu juga dengan waktu keberangkatan pesawat Fathir. Karena dia sudah terlanjur telat mengambil keputusan, jadi tujuannya sekarang adalah bandara.Masih pukul tujuh pagi, tetapi jalanan sudah macet parah. Nirma membawa mobilnya sendiri tanpa sopir jadi dia bisa leluasa pergi ke mana saja dengan kecepatan yang dibilang sedikit terburu-buru. “Keberangkatan pesawatnya lima belas menit lagi,” gerutunya dengan wajah kesal. Dia melirik jam tangan dan waktu berlalu lima menit semenjak terjebak macet. Dia merutuki kebodohannya sendiri karena terlalu banyak berpikir. Nirma sudah sadar berkat ucapan kakaknya. Mungkin ini kebiasaan yang harus dibuang Nirma mulai sekarang karena dia tidak boleh terus menerus bergantung pada kakaknya, bukan? Nirma keluar dari mobil dan mencari tukang o

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Galau

    #40Hari demi hari mereka lewati dengan sering bertemu. Fathir lebih sering datang ke kantor Nirma dan mengajaknya makan siang bersama. Orang-orang kantor jadi mulai terbiasa dengan kehadiran lelaki itu, bahkan ada yang bergosip bahwa Fathir adalah kekasih Nirma. Nirma sendiri tidak terlalu memusingkan gosip itu dan melakukan pekerjaannya seperti biasa. Lalu, saat akhir pekan, Fathir bahkan berkunjung ke rumahnya dan mengajak jalan. Terkadang pria itu datang tiba-tiba, karena setiap menelepon Nirma atau mengirim pesan, pasti tidak dijawab. Nirma hanya masih belum terbiasa, makanya lebih sering menghindar. Lalu, satu Minggu setelahnya mereka kembali berjalan bersama. Hanya jalan sambil melihat-lihat taman karena Nirma tidak terlalu menyukai mal atau tempat belanja lain. “Apa yang kamu mau? Aku akan belikan semuanya.”“Nirma, nanti kalau hubungan kita lanjut, apa yang ingin kamu lakukan?”“Nirma, aku mau main itu.”“Aku mau makan permen kapas, kamu mau nggak?”“Ayo kita jajan sepuasn

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Kencan Pertama

    #39Bukan tanpa alasan Nirma bertanya begitu dan suasana hatinya menjadi sedikit buruk. Dia tidak bisa benar-benar menerima orang yang menyukainya saat ini. Bagi Nirma, masa lalu bukan sekadar sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja. Karena masa lalu juga membentuk dirinya yang sekarang. Nirma saja masih sering kesulitan menangani rasa insecure setiap kali mengingat masa-masa kelamnya saat masih menjadi istri Andra.“Tau, kok.” Fathir menjawabnya dengan santai dan seulas senyum terpatri di wajahnya. “Makanya aku datang ke sini.”“Kamu nggak merasa keberatan sama sekali? Aku seorang janda dan dulu pernah sangat buruk rupa.” Sekali lagi Nirma menegaskan ucapannya. “Nggak ada yang buruk rupa, Nirma. Kalau yang kamu maksud adalah kamu yang gendut dan kurang perawatan? Itu bukan buruk rupa, ya, minimal bagiku. Karena buruk rupa yang sesungguhnya itu sikap yang buruk dan toksik.”“Jadi maksudmu adalah cantik dari hati?” tanya Nirma skeptis. “Itu cuma omong kosong yang bertahan selama abad

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Pujian Fathir

    #38Bu Retno tidak pernah berpikir bahwa masalah ini akan merenggut harta yang telah dia miliki. Bukan hanya itu, sekarang dia harus dihadapkan dengan denda sejumlah uang yang tidak bisa dia perkirakan nominalnya. Karena denda itulah dia terpaksa harus menjual semua yang dia miliki, perhiasan dan kendaraan yang dia miliki. Namun, jelas itu tidak bisa menutupi uang denda yang seharusnya. “Apa aku harus mengambil pinjaman di bank? Tapi, aku rasa itu nggak mungkin karena aku sendiri belum punya kerjaan. Pihak bank juga nggak akan mungkin memberiku izin untuk itu.”Sudah beberapa hari ini dia uring-uringan pinjam ke rentenir, tetapi karena jumlah uang yang fantastis, dia mengalami kesulitan. Ada jaminan yang mereka minta dan itu adalah rumahnya. “Cuma itu yang ibu punya, ‘kan? Kalau begitu jual saja rumahnya, itu juga kayaknya masih kurang nominal uangnya.” Begitu kata rentenir di mana Retno ingin berhutang.Jelas saja Retno tidak mau. Dia sudah tidak memiliki apa pun lagi. Perhiasan, t

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Calon Suami

    #37Rumah orang tua Luna selama dua hari belakangan menjadi destinasi dua pria yang berbeda pekerjaan. Yang satu adalah pengacara, satunya lagi adalah jaksa penuntut. Alih-alih polisi, dua orang itu terus menanyakan keberadaan Luna. Tentu saja alamat orang tua wanita itu mudah untuk didapat.  “Apa yang harus kami lakukan, Pak? Luna nggak mau keluar dari kamarnya,” jelas sang ibu kepada dua tamunya.“Lagi?” jawab si pengacara. “Apa nggak bisa dibujuk, Bu?”“Kami udah melakukan semua sebisa kami, tapi dia memang keras kepala.” Wajah wanita paruh baya itu tampak pucat. Sepertinya kasus yang menimpa menantunya membuat dia terguncang. Terlebih ini juga menyeret nama Luna. “Kalau seperti ini terus, polisi mungkin akan turun tangan, Bu. Coba pikirkan baik-baik efeknya untuk putri Anda.”Perbincangan itu tampaknya sampai ke telinga Luna yang mengintip di area pintu dapur, dekat den

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Frustrasi

    #36 Di kantor, kini Nirma sedang berkutat dengan pekerjaannya. Di atas meja terdapat laporan tentang perkembangan kasus korupsi yang menyeret mantan suaminya dan Luna. Hubungan kedua orang itu sudah menyebar seantero perusahaan sehingga saat ini dan mungkin sampai beberapa waktu ke depan akan menjadi buah bibir yang panas untuk dibicarakan. Nirma selaku pemimpin perusahaan tentunya mengambil tindakan selain melaporkannya ke polisi. Dia sudah memecat dua orang itu sehingga tidak ada lagi jejak keberadaan mereka, kecuali nama buruk. Seseorang mengetuk pintu dan Nirma mempersilakan masuk. Aleena menyapa sang adik dengan hangat seperti biasanya. “Aku dengar Bu Retno udah bebas dari penjara,” katanya seraya duduk di sofa yang tak jauh dari meja kerja Nirma.“Iya, Kak. Kemarin juga kantor polisi sempat kerepotan karena Mas Andra membuat keributan.” Dia menggelengkan kepala, tidak habis pikir dengan kelakuan mantan suaminya yang meski sudah jelas salah, tetapi masih membuat drama berkepa

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Sidang

    #35Nirma terkejut dengan apa yang dia dengar barusan. Suasana menjadi hening di meja makan itu. Baik Aleena atau kedua orang tua mereka, tidak ada yang ingin bersuara sebelum Nirma menunjukkan tanggapannya. “Kalian serius?” kata Nirma.“Iya, Sayang.” Bu Cinta menggenggam tangan Nirma dengan lembut. “Bagaimana? Kamu mau mencobanya nggak?”Nirma tidak menjawab, kemudian Aleena menimpali, “Sebenarnya ini ideku.” Setelah melihat reaksi adiknya, dia jadi merasa bersalah. “Nggak masalah kalau kamu belum siap. Aku cuma punya ide ini sekilas karena mungkin kamu butuh orang spesial di hidup kamu. Ada teman dari suamiku yang juga lagi cari pendamping.”Terdengar helaan napas dari Nirma. Dia tahu bahwa kakaknya tidak mungkin melakukan hal buruk. Lagi pula, perjodohan tidak sepenuhnya buruk juga. Hanya saja, masalahnya masih pada dirinya sendiri. Nirma belum bisa menerima dirinya secara penuh. “Kalau aku justru mempermalukan keluarga ini bagaimana?” ucap wanita itu pada akhirnya. “Maksud kamu

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Sudah Berakhir

    #34Pagi-pagi sekali Luna sampai di kampung halamannya. Dia disambut oleh sang ibu, kemudian ayahnya. Namun, mereka terlihat bingung karena Luna seperti orang linglung dan cemas berlebihan. “Bu, kunci semua pintu dan jendelanya!” Adalah kalimat pertama yang diucapkan perempuan itu saat masuk ke rumah. Tanpa menunggu orang tuanya bergerak, dia langsung menutup kembali pintu dan menguncinya, begitu pun dengan jendela. Ibu dan ayahnya saling bertatapan, seolah bertanya, “Ada apa dengan putri kita?”Meskipun semua akses masuk telah diblokir Luna, dia masih belum bisa merasa aman. “Polisi bisa aja mengikutiku sampai ke sini, ‘kan?” ucapnya dalam hati. “Gimana nanti kalau Ibu dan Bapak tahu aku jadi buronan?!”“Nak, sebenarnya ada apa?” tanya sang ibu. Dia membawa putrinya duduk di sofa ruang tamu. “Kenapa Andra nggak ikut sama kamu? Ibu pikir kalian datang ke sini bersama.”“Jangan tanya aku soal dia, Bu!” bentaknya. Setiap kali mengingat sang suami, perasaannya semakin memburuk. Pria it

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Jadi Buronan

    #33Hari itu terasa kelabu bagi Andra dan Retno. Mereka pada akhirnya masuk ke dalam jeruji besi berkat semangat petugas polisi. Kegaduhan yang mereka buat tidak berbuah apa pun dan berakhir dengan harus menerima kenyataan pahit ini. “Bu, aku nggak mau hidup di dalam penjara,” rengek Andra pada ibunya. Mereka harus menunggu sidang untuk mendapat keputusan tentang hukuman dan apakah mereka akan ditempatkan di tempat yang sama atau tidak. “Kamu pikir Ibu mau?!” bentak Retno yang saat ini penampilannya sangat kacau. Baju yang dia beli khusus untuk mendapat perhatian dari Nirma dan hiasan wajah yang memerlukan biaya salon yang tak sedikit itu berakhir sangat tragis. Siapa sangka bahwa penampilannya yang totalitas justru membawanya ke dalam jeruji besi.Andra hanya bisa terdiam. Dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Harga diri, nama baik dan segala hal yang dia usahakan dan dipertahankan berakhir dengan sia-sia. Semuanya hilang. Nirma yang telah merenggutnya. “Apa pun caranya. Ibu a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status