Share

Tawaran Aleena

Author: Merry Heafy
last update Last Updated: 2024-07-18 18:40:18

Aleena duduk di lorong rumah sakit, sementara Nirma saat ini tengah duduk termenung sendirian di dalam kamar pasien. Aleena ingin sekali masuk ke kamar sang adik den kembali berbicara dengan Nirma, tapi Aleena berusaha menahan keinginannya dan membiarkan Nirma menikmati waktunya sendiri.

"Nirma, aku harus ngomong apa lagi supaya kamu mau percaya sama aku?" gumam Aleena.

Tak lama kemudian, Aleena seperti mendengar suara panggilan dari dalam kamar Nirma. Wanita itu pun segera bangkit dari bangkunya dan masuk ke kamar Nirma.

"Nirma, kamu butuh sesuatu?" tanya Aleena.

Nirma mengangguk, kemudian meminta Aleena untuk mendekat. Nirma dapat merasakan ketulusan dari sikap dan perhatian yang diberikan oleh Aleena padanya. Tidak ada alasan bagi Nirma untuk meragukan Aleena. Pelan-pelan, wanita itu mulai mempercayai perkataan Aleena dan mengakui Aleena sebagai keluarganya.

"Terima kasih udah nyari aku ... Kak," ucap Nirma sembari melempar senyum tipis pada Aleena.

Panggilan kakak yang diucapkan oleh Nirma membuat Aleena tak dapat menahan air mata. Wanita itu pun langsung memeluk Nirmala, dan mendekap adiknya itu dengan erat.

"Aku senang kamu udah balik lagi, Nirmala!" ujar Aleena diiringi tangis sesenggukan, "maaf udah bikin kamu nunggu lama."

Kakak beradik itu saling berpelukan diiringi tangis haru. Mereka berdua menangis kencang, meluapkan kerinduan masing-masing.

"Aku nggak nyangka, ternyata aku punya keluarga," cetus Nirma. "selama ini aku selalu sendirian. Selama ini aku selalu mengira kalau aku yatim piatu dan aku ngerasa aku nggak diinginkan sama siapa pun."

"Jangan ngomong gitu, Nir! Aku, Papa, sama Mama selalu menunggu kepulanganmu. Kami semua kangen sama kamu," timpal Aleena. "Mungkin kamu nggak punya ingatan apa pun tentang keluarga kita. Tapi sedikit pun kami nggak pernah ngelupain kamu. Kami selalu mendoakan kesehatanmu. Kami selalu mendoakan keselamatanmu. Kami selalu berharap, kita bisa berkumpul bersama lagi suatu hari nanti."

Aleena bercerita banyak hal tentang keluarganya selama Nirma menghilang. Meskipun Nirma mempunyai memori apa pun tentang keluarganya, tapi berdasarkan cerita yang ia dengar dari Aleena, Nirma dapat melihat besarnya cinta yang diberikan oleh keluarganya padanya walaupun mereka sudah lama terpisah.

"Aku minta maaf, Nirma. Aku nggak hati-hati waktu nyetir. Aku nggak bermaksud nabrak kamu," ucap Aleena. "Aku terlalu semangat jemput kamu dan aku sibuk sama ponselku. Ponselku jatuh, jadi aku nggak bisa fokus nyetir. Aku nggak tahu kamu berdiri di tengah jalan."

"Nggak masalah, Kak. Aku yang salah. Aku nggak hati-hati waktu nyebrang jalan," sahut Nirma tak ingin menyalahkan Aleena.

"Aku minta maaf, Nirma," ucap Aleena tak henti-hentinya meminta maaf pada Nirma.

Awalnya Nirma tak mempermasalahkan kecelakaan yang ia alami karena kecerobohan kakaknya, namun setelah ia mendengar perkataan Aleena mengenai dampak kecelakaan tersebut, raut wajah bahagia Nirma langsung menghilang.

"Aku nggak tahu kalau ternyata kamu lagi hamil. Gara-gara kecelakaan itu ... kamu keguguran, Nir," ungkap Aleena.

Nirma hampir lupa pada janin yang ada dalam kandungannya. Nirma terlalu senang bisa berjumpa dengan keluarga kandungnya hingga ia hampir saja lupa pada calon buah hatinya.

"Aku … keguguran?"

"Iya, Nirma. Ini semua salahku."

Air mata bahagia Nirma lagi-lagi menjadi air mata kesedihan. Wanita itu mengusap perutnya yang sangat ini kembali kosong karena ia tak bisa menjaga janinnya dengan baik.

Nirma hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri yang tak bisa menjaga dan melindungi titipan Tuhan dengan baik. Setelah sekian tahun menunggu kedatangan sang buah hati, Nirma justru harus merasakan kehilangan sebelum ia sempat berjumpa dengan calon anaknya.

"Maafin Mama, Nak. Maafin Mama," gumam Nirma dengan tangis pilu.

Wanita itu tak bisa menyembunyikan wajah sendunya. Aleena terus berada di sisi Nirma untuk menenangkan dan menguatkan Nirma yang saat ini tengah berduka.

"Kamu harus ikhlas, Nirma. Aku yakin, kamu masih bisa punya kesempatan untuk jadi ibu nanti," hibur Alena.

"Aku udah nunggu bayi ini selama 5 tahun, Kak. Tapi setelah aku dikasih kepercayaan, aku justru nyia-nyiain kesempatan itu," sesal Nirma.

"Kematian itu takdir Tuhan, Nirma. Kamu nggak boleh nyalahin dirimu sendiri."

Perceraian dan keguguran Nirma memang membuat Nirma terpuruk. Namun, setidaknya kehadiran keluarga Nirma mampu menjadi pelipur lara bagi wanita yang sudah menderita selama 20 tahun lebih itu.

"Aku baru aja periksa kandungan dan aku baru aja dikasih tahu kalau aku hamil, Kak," ungkap Nirma. "Aku nggak nyangka calon bayiku akan diambil secepat ini," sambungnya.

"Dari info yang aku dapat, kamu udah nikah, ya? Maaf aku belum sempat ngasih kabar ke suamimu. Kamu harus kabarin suamimu kalau kamu ada di rumah sakit sekarang. Kamu juga harus kasih tahu soal keguguranmu," cetus Aleena.

Aleena belum tahu nasib buruk yang menimpa adiknya. Aleena juga tidak tahu kalau sebentar lagi adiknya akan menjadi janda.

"Aku nggak perlu kasih kabar ke suamiku, Kak," sahut Nirma pedih.

"Kamu nggak pulang semalaman, Nirma. Suamimu pasti nyariin kamu," timpal Aleena.

Aleena berhenti mengoceh tentang suami Nirma begitu wanita itu melihat tas besar yang berada di kamar Aleena. Saat membawa Nirma ke rumah sakit kemarin, Aleena juga mengangkut barang bawaan Nirma, termasuk tas besar yang ditenteng oleh wanita itu saat mengalami kecelakaan.

"Maaf sebelumnya, Nirma. Aku hampir aja lupa soal tas besar punyamu yang aku bawa," ujar Aleena. "Kenapa kamu jalan sendirian malam-malam begitu bawa tas gede itu? Apa tas gede itu isinya baju-bajumu? Apa kamu mau pergi jauh?" tanya Aleena penasaran.

Nirma tak sanggup menjawab. Wanita itu juga tidak mau mengungkit masalah rumah tangganya dengan Andra. Nirma belum siap memberitahukan segalanya pada keluarga kandung yang baru saja ia temui.

"Maaf, Kak. Soal itu, aku nggak bisa jawab sekarang," ungkap Nirma.

Aleena mulai merasa ada yang janggal dengan sikap Nirma. Karena Nirma saat ini tengah bersedih setelah kehilangan calon bayi, Aleena pun memutuskan untuk tidak bertanya-tanya lebih jauh mengenai kehidupan Nirma. Aleena akan menunggu sampai Nirma mau menceritakan permasalahannya tanpa diminta olehnya.

"Aku nggak akan banyak tanya lagi. Kamu bisa istirahat sekarang. Badanmu harus segera pulih dan kamu harus segera sehat kembali," ujar Aleena tulus.

Nirma mengangguk. Keberadaan Aleena di sisinya benar-benar membuat Nirma merasa tenang. Setelah keluar dari rumah sakit, Nirma tidak perlu mencemaskan tempat yang akan ia tuju. Karena ia mempunyai keluarga, tentu Nirma ingin kembali berkumpul bersama dengan keluarga yang ia impikan selama ini.

"Nirma, setelah ini kamu mau pergi ke mana? Apa kamu mau pulang ke rumah suamimu?" tanya Aleena.

Nirma tersenyum kecut. "Aku nggak punya tempat tujuan, Kak," ungkap Nirma.

Aleena menepuk lembut bahu sang adik. "Kalau gitu, kamu mau 'kan pulang ke rumah kita?"

***

Related chapters

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Lembaran Baru

    #7"Ayo, Nirma!" Nirma bangkit dari bangkunya, kemudian mengangkat tas besar miliknya. Hari ini, Nirma sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Karena tak mempunyai tempat tujuan, Nirma pun akhirnya dibawa pulang oleh Aleena. Nirma akan dibawa Aleena berjumpa dengan kedua orang tua mereka, yaitu Pak Rama dan Bu Cinta."Papa sama Mama udah nungguin kamu di rumah!" ungkap Aleena."Papa? Mama?"Selama ini Nirma tak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Meski baru bisa berkumpul kembali setelah Nirma dewasa, tapi Nirma tetap bersyukur ia masih diberikan kesempatan untuk melihat orang tua kandungnya."Kamu pasti punya banyak pertanyaan soal Papa sama Mama kita, kan? Kamu udah nggak ingat sama sekali sama Papa Mama kita?" tanya Aleena.Nirma menggeleng. Wanita itu tak ingat dan tak tahu apa pun tentang kedua orang tuanya.

    Last Updated : 2024-07-19
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Balas Perbuatan Mereka

    #8Nirma berbaring di ranjang super besar dan empuk yang ada di kamarnya. Setelah puas melepas rindu dengan kedua orang tuanya, Nirma pun beristirahat di kamar besar yang sudah disiapkan untuknya.Nirma merasa seperti Cinderella yang tiba-tiba menjadi putri raja. Tempo hari, Nirma masih menjalani hidup sebagai pekerja catering dan istri yang teraniaya. Namun, hanya dalam beberapa hari, mendadak hidup Nirma berubah drastis. "Aku pikir aku udah kehilangan semuanya," gumam Nirma. Kini wanita itu sudah mempunyai segalanya. Nirma memang sudah kehilangan suami dan janinnya. Tapi sebagai gantinya, Nirma berhasil mendapatkan keluarga sejatinya. Nirma mempunyai orang tua yang sangat menyayanginya dan juga seorang kakak yang sangat perhatian padanya. Tidak hanya itu, Nirma juga mendapatkan kemewahan yang selama ini tak dapat ia rasakan. Nirma sudah berubah menjadi putri keluarga kaya yang mempunyai uang, kekayaan, dan kehidupan layakny

    Last Updated : 2024-07-20
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Nirma Yang Baru

    Nirma akhirnya resmi bercerai dari Andra. Selama mengurus perceraian, Nirma diwakili oleh pengacara keluarga dan wanita itu tak pernah lagi berjumpa dengan Andra. Sampai akta cerai keluar, Nirma tidak pernah bertemu lagi dengan sang mantan suami yang kini hidup bersama dengan Luna.Andra sempat kebingungan saat ia berjumpa dengan pengacara Nirma, tapi pria itu tidak berusaha mencari tahu kabar sang mantan istri. Andra sudah tidak peduli lagi pada Nirma dan pria itu sudah tak pernah lagi menyebut nama Nirma setelah ia resmi berpisah dengan wanita itu "Akta cerainya udah keluar, ya?" tanya Aleena pada Nirma yang saat ini tengah duduk melamun sendirian di dalam kamar.Nirma menoleh dan memperlihatkan berkas yang ada di tangannya. "Aku udah resmi jadi janda, Kak.""Banyak kok janda bahagia di luar sana! Kamu pasti bisa jadi salah satunya!" seru Aleena.Nirma mengangguk. Wanita itu tak mau lag

    Last Updated : 2024-07-20
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Bertemu Andra Lagi

    "Nirma!"Seorang wanita cantik dengan tubuh ramping menoleh dan tersenyum ke arah sang kakak yang melambaikan tangan padanya. Wanita cantik itu berlari ke arah Aleena dengan girang setelah ia menyelesaikan olahraga paginya."Kakak datang ke sini pagi banget," sapa Nirma pada Aleena.Ya, wanita cantik dengan tubuh langsing itu adalah Nirma. Setelah 1 tahun menjalani program diet ketat, akhirnya Nirma berhasil mendapatkan bentuk tubuh yang sehat dan ideal. Tidak hanya itu, selama 1 tahun terakhir, wanita itu juga belajar banyak tentang fashion dan make up, hingga Nirma bisa menjadi wanita yang anggun seperti sekarang.Nirma sudah berjuang keras selama 1 tahun ini. Setelah melewati hari-hari berat karena diet ketat, akhirnya Nirmala berhasil menjadi Nirma versi baru yang lebih baik. Nirma sudah berhasil mendapatkan versi terbaiknya."Wah, makin hari adikku makin kelihatan cantik, ya," puji Aleena

    Last Updated : 2024-07-20
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Mirip Si Gendut

    #11Nirma mematung. Melihat wajah Andra lagi membuat wanita itu terkena serangan panik. Meski sudah lama tidak berjumpa dengan Andra, tapi ternyata luka yang ditorehkan oleh pria itu masih tersimpan di hati kecil Nirma dan meninggalkan trauma.Nirma terlihat gugup hingga ia tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Seharusnya Nirma memperkenalkan diri saat ini, tapi sayangnya keberadaan Andra membuat wanita itu takut bersuara.Nirma mundur beberapa langkah. Wajah wanita itu sudah memucat."Kenapa Mas Andra ada di sini?" batin Nirma ketakutan.Kepercayaan diri Nirmala langsung runtuh. Banyak kenangan kelam kembali bermunculan di kepala Nirma. Nirma masih ingat betul bagaimana cacian dan hinaan yang pernah diucapkan Andra untuknya. Wanita itu khawatir ia akan kembali menerima cacian setelah selama satu tahun ia berusaha untuk bangkit dari keterpurukan."Nirma, kenapa kamu diam aja?" bisik Pak Rama pada Nirma. Pak Rama mulai menyadari perubahan ekspresi putri bungsunya. Ayah Nirma itu pun seg

    Last Updated : 2024-07-23
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Emosi Aleena

    #12Beberapa saat sebelumnya.Nirma meneguk habis air minum yang diberikan oleh sang kakak untuknya. Wanita itu berusaha mengatur nafas dan mengembalikan wajah tenangnya.Suasana di ruangan Nirma nampak hening. Aleena dan Pak Rama masih menemani Nirma di dalam ruangan tersebut, tapi tak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Mereka justru sedang menunggu Nirma membuka suara."Kamu kenapa, Nirma? Apa ada masalah?" tanya Pak Rama dengan suara lembut.Nirma menggeleng. Wanita itu tak tahu harus berkata apa pada Aleena dan Pak Rama."Kamu gugup, ya? Hari pertama kerja bikin kamu nervous?" tanya Aleena. Aleena menggenggam telapak tangan Nirma. Wanita itu cukup terkejut saat mengetahui tangan sang adik yang sudah dingin dan basah karena keringat."Kamu kenapa, Nirma? Kenapa tangan kamu keringetan begini?" tanya Aleena cemas. "kamu lagi nggak enak badan, ya?""Kita langsung ke rumah sakit aja kalau gitu!" sahut Pak Rama ikut panik.Nirma segera bangkit dari bangkunya. "Aku baik-baik aja, K

    Last Updated : 2024-07-24
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Tertangkap Basah

    Aleena berdehem. Kakak dari Nirma itu melempar tatapan tajam ke arah Luna dan Andra. Saat ini wanita itu sudah berdiri di ambang pintu ruangan Andra."Jadi ini mantan suaminya Nirma?" batin Aleena. Aleena memerhatikan Andra dari ujung kaki hingga kepala dengan saksama. Wanita itu nampak terheran-heran pada adiknya yang bisa jatuh hati pada pria brengsek seperti Andra."Bu Aleena nggak lihat aku sama Luna tadi, kan?" batin Andra cemas. Pria itu sudah berusaha untuk tetap tenang, tapi rasa gugupnya membuat ia panik. Meskipun dia dan Luna sudah menikah, tetapi pernikahan mereka sengaja dirahasiakan dari rekan sekantornya sebab ada larangan menikah dengan rekan sekantor di perusahaan itu.Aleena menatap Luna dan Andra dengan wajah tidak ramah. Wanita itu memicingkan mata. Melihat Luna dan Andra yang agak panik membuat Aleena mendelik curiga."Kenapa mereka salah tingkah gitu? Mereka pasti habis ngapa-ngapain di sini!" gerutu Aleena dalam hati."Ada keperluan apa, Bu?" tanya Andra dengan

    Last Updated : 2024-07-25
  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Tekad Kuat Nirma

    #14"Kakak ngomong apa aja sama Mas Andra? Mas Andra belum tau soal aku, kan? Mas Andra nggak tau soal hubungan kita, kan? Dia nggak tau kalau aku adiknya Kakak, kan?" tanya Nirma mengintrogasi Aleena."Emangnya kenapa kalau aku ngomong sesuatu sama mantan suamimu itu?" sahut Aleena. "Kamu masih pengen sembunyi dari dia?"Aleena menatap sang adik lekat-lekat. "Apa yang kamu takuti, Nirma? Emangnya kenapa kalau dia tahu soal kamu? Toh, kamu akan jadi atasan dia dan kamu akan kerja bareng dia di kantor ini. Kamu nggak akan bisa sembunyi terus-terusan dari dia," ujar Aleena.Nirma memainkan jemarinya. "Aku belum siap," ungkap Nirma."Terus kapan kamu akan siap?" timpal Aleena. "Kamu jangan sampai terintimidasi sama keberadaan dia, Nirma! Kalau kamu nggak mengubah sikap kamu dari sekarang, bisa-bisa kamu ditindas lagi sama mantan suami kamu yang brengsek itu!"Nirma tahu tidak seharusnya wanita itu bersikap seperti pecundang. Tapi hanya karena kehidupan Nirma berubah, bukan berarti Nirmal

    Last Updated : 2024-07-26

Latest chapter

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Takdir yang Berubah

    #41Keesokan harinya, Nirma izin tidak masuk kerja. Dia mencari tahu hotel mana yang menjadi tempat tinggal Fathir selama di Indonesia. Berkat informan gratis, yaitu David, dia bisa mendapatkannya pagi itu juga. Begitu juga dengan waktu keberangkatan pesawat Fathir. Karena dia sudah terlanjur telat mengambil keputusan, jadi tujuannya sekarang adalah bandara.Masih pukul tujuh pagi, tetapi jalanan sudah macet parah. Nirma membawa mobilnya sendiri tanpa sopir jadi dia bisa leluasa pergi ke mana saja dengan kecepatan yang dibilang sedikit terburu-buru. “Keberangkatan pesawatnya lima belas menit lagi,” gerutunya dengan wajah kesal. Dia melirik jam tangan dan waktu berlalu lima menit semenjak terjebak macet. Dia merutuki kebodohannya sendiri karena terlalu banyak berpikir. Nirma sudah sadar berkat ucapan kakaknya. Mungkin ini kebiasaan yang harus dibuang Nirma mulai sekarang karena dia tidak boleh terus menerus bergantung pada kakaknya, bukan? Nirma keluar dari mobil dan mencari tukang o

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Galau

    #40Hari demi hari mereka lewati dengan sering bertemu. Fathir lebih sering datang ke kantor Nirma dan mengajaknya makan siang bersama. Orang-orang kantor jadi mulai terbiasa dengan kehadiran lelaki itu, bahkan ada yang bergosip bahwa Fathir adalah kekasih Nirma. Nirma sendiri tidak terlalu memusingkan gosip itu dan melakukan pekerjaannya seperti biasa. Lalu, saat akhir pekan, Fathir bahkan berkunjung ke rumahnya dan mengajak jalan. Terkadang pria itu datang tiba-tiba, karena setiap menelepon Nirma atau mengirim pesan, pasti tidak dijawab. Nirma hanya masih belum terbiasa, makanya lebih sering menghindar. Lalu, satu Minggu setelahnya mereka kembali berjalan bersama. Hanya jalan sambil melihat-lihat taman karena Nirma tidak terlalu menyukai mal atau tempat belanja lain. “Apa yang kamu mau? Aku akan belikan semuanya.”“Nirma, nanti kalau hubungan kita lanjut, apa yang ingin kamu lakukan?”“Nirma, aku mau main itu.”“Aku mau makan permen kapas, kamu mau nggak?”“Ayo kita jajan sepuasn

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Kencan Pertama

    #39Bukan tanpa alasan Nirma bertanya begitu dan suasana hatinya menjadi sedikit buruk. Dia tidak bisa benar-benar menerima orang yang menyukainya saat ini. Bagi Nirma, masa lalu bukan sekadar sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja. Karena masa lalu juga membentuk dirinya yang sekarang. Nirma saja masih sering kesulitan menangani rasa insecure setiap kali mengingat masa-masa kelamnya saat masih menjadi istri Andra.“Tau, kok.” Fathir menjawabnya dengan santai dan seulas senyum terpatri di wajahnya. “Makanya aku datang ke sini.”“Kamu nggak merasa keberatan sama sekali? Aku seorang janda dan dulu pernah sangat buruk rupa.” Sekali lagi Nirma menegaskan ucapannya. “Nggak ada yang buruk rupa, Nirma. Kalau yang kamu maksud adalah kamu yang gendut dan kurang perawatan? Itu bukan buruk rupa, ya, minimal bagiku. Karena buruk rupa yang sesungguhnya itu sikap yang buruk dan toksik.”“Jadi maksudmu adalah cantik dari hati?” tanya Nirma skeptis. “Itu cuma omong kosong yang bertahan selama abad

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Pujian Fathir

    #38Bu Retno tidak pernah berpikir bahwa masalah ini akan merenggut harta yang telah dia miliki. Bukan hanya itu, sekarang dia harus dihadapkan dengan denda sejumlah uang yang tidak bisa dia perkirakan nominalnya. Karena denda itulah dia terpaksa harus menjual semua yang dia miliki, perhiasan dan kendaraan yang dia miliki. Namun, jelas itu tidak bisa menutupi uang denda yang seharusnya. “Apa aku harus mengambil pinjaman di bank? Tapi, aku rasa itu nggak mungkin karena aku sendiri belum punya kerjaan. Pihak bank juga nggak akan mungkin memberiku izin untuk itu.”Sudah beberapa hari ini dia uring-uringan pinjam ke rentenir, tetapi karena jumlah uang yang fantastis, dia mengalami kesulitan. Ada jaminan yang mereka minta dan itu adalah rumahnya. “Cuma itu yang ibu punya, ‘kan? Kalau begitu jual saja rumahnya, itu juga kayaknya masih kurang nominal uangnya.” Begitu kata rentenir di mana Retno ingin berhutang.Jelas saja Retno tidak mau. Dia sudah tidak memiliki apa pun lagi. Perhiasan, t

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Calon Suami

    #37Rumah orang tua Luna selama dua hari belakangan menjadi destinasi dua pria yang berbeda pekerjaan. Yang satu adalah pengacara, satunya lagi adalah jaksa penuntut. Alih-alih polisi, dua orang itu terus menanyakan keberadaan Luna. Tentu saja alamat orang tua wanita itu mudah untuk didapat.  “Apa yang harus kami lakukan, Pak? Luna nggak mau keluar dari kamarnya,” jelas sang ibu kepada dua tamunya.“Lagi?” jawab si pengacara. “Apa nggak bisa dibujuk, Bu?”“Kami udah melakukan semua sebisa kami, tapi dia memang keras kepala.” Wajah wanita paruh baya itu tampak pucat. Sepertinya kasus yang menimpa menantunya membuat dia terguncang. Terlebih ini juga menyeret nama Luna. “Kalau seperti ini terus, polisi mungkin akan turun tangan, Bu. Coba pikirkan baik-baik efeknya untuk putri Anda.”Perbincangan itu tampaknya sampai ke telinga Luna yang mengintip di area pintu dapur, dekat den

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Frustrasi

    #36 Di kantor, kini Nirma sedang berkutat dengan pekerjaannya. Di atas meja terdapat laporan tentang perkembangan kasus korupsi yang menyeret mantan suaminya dan Luna. Hubungan kedua orang itu sudah menyebar seantero perusahaan sehingga saat ini dan mungkin sampai beberapa waktu ke depan akan menjadi buah bibir yang panas untuk dibicarakan. Nirma selaku pemimpin perusahaan tentunya mengambil tindakan selain melaporkannya ke polisi. Dia sudah memecat dua orang itu sehingga tidak ada lagi jejak keberadaan mereka, kecuali nama buruk. Seseorang mengetuk pintu dan Nirma mempersilakan masuk. Aleena menyapa sang adik dengan hangat seperti biasanya. “Aku dengar Bu Retno udah bebas dari penjara,” katanya seraya duduk di sofa yang tak jauh dari meja kerja Nirma.“Iya, Kak. Kemarin juga kantor polisi sempat kerepotan karena Mas Andra membuat keributan.” Dia menggelengkan kepala, tidak habis pikir dengan kelakuan mantan suaminya yang meski sudah jelas salah, tetapi masih membuat drama berkepa

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Sidang

    #35Nirma terkejut dengan apa yang dia dengar barusan. Suasana menjadi hening di meja makan itu. Baik Aleena atau kedua orang tua mereka, tidak ada yang ingin bersuara sebelum Nirma menunjukkan tanggapannya. “Kalian serius?” kata Nirma.“Iya, Sayang.” Bu Cinta menggenggam tangan Nirma dengan lembut. “Bagaimana? Kamu mau mencobanya nggak?”Nirma tidak menjawab, kemudian Aleena menimpali, “Sebenarnya ini ideku.” Setelah melihat reaksi adiknya, dia jadi merasa bersalah. “Nggak masalah kalau kamu belum siap. Aku cuma punya ide ini sekilas karena mungkin kamu butuh orang spesial di hidup kamu. Ada teman dari suamiku yang juga lagi cari pendamping.”Terdengar helaan napas dari Nirma. Dia tahu bahwa kakaknya tidak mungkin melakukan hal buruk. Lagi pula, perjodohan tidak sepenuhnya buruk juga. Hanya saja, masalahnya masih pada dirinya sendiri. Nirma belum bisa menerima dirinya secara penuh. “Kalau aku justru mempermalukan keluarga ini bagaimana?” ucap wanita itu pada akhirnya. “Maksud kamu

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Sudah Berakhir

    #34Pagi-pagi sekali Luna sampai di kampung halamannya. Dia disambut oleh sang ibu, kemudian ayahnya. Namun, mereka terlihat bingung karena Luna seperti orang linglung dan cemas berlebihan. “Bu, kunci semua pintu dan jendelanya!” Adalah kalimat pertama yang diucapkan perempuan itu saat masuk ke rumah. Tanpa menunggu orang tuanya bergerak, dia langsung menutup kembali pintu dan menguncinya, begitu pun dengan jendela. Ibu dan ayahnya saling bertatapan, seolah bertanya, “Ada apa dengan putri kita?”Meskipun semua akses masuk telah diblokir Luna, dia masih belum bisa merasa aman. “Polisi bisa aja mengikutiku sampai ke sini, ‘kan?” ucapnya dalam hati. “Gimana nanti kalau Ibu dan Bapak tahu aku jadi buronan?!”“Nak, sebenarnya ada apa?” tanya sang ibu. Dia membawa putrinya duduk di sofa ruang tamu. “Kenapa Andra nggak ikut sama kamu? Ibu pikir kalian datang ke sini bersama.”“Jangan tanya aku soal dia, Bu!” bentaknya. Setiap kali mengingat sang suami, perasaannya semakin memburuk. Pria it

  • Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris   Jadi Buronan

    #33Hari itu terasa kelabu bagi Andra dan Retno. Mereka pada akhirnya masuk ke dalam jeruji besi berkat semangat petugas polisi. Kegaduhan yang mereka buat tidak berbuah apa pun dan berakhir dengan harus menerima kenyataan pahit ini. “Bu, aku nggak mau hidup di dalam penjara,” rengek Andra pada ibunya. Mereka harus menunggu sidang untuk mendapat keputusan tentang hukuman dan apakah mereka akan ditempatkan di tempat yang sama atau tidak. “Kamu pikir Ibu mau?!” bentak Retno yang saat ini penampilannya sangat kacau. Baju yang dia beli khusus untuk mendapat perhatian dari Nirma dan hiasan wajah yang memerlukan biaya salon yang tak sedikit itu berakhir sangat tragis. Siapa sangka bahwa penampilannya yang totalitas justru membawanya ke dalam jeruji besi.Andra hanya bisa terdiam. Dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Harga diri, nama baik dan segala hal yang dia usahakan dan dipertahankan berakhir dengan sia-sia. Semuanya hilang. Nirma yang telah merenggutnya. “Apa pun caranya. Ibu a

DMCA.com Protection Status