Share

156. POV USMAN (KABAR DUKA DARI GALUH) (Bagian B)

156. POV USMAN (KABAR DUKA DARI GALUH) (Bagian B)

Dia menatapku dengan pandangan teduh, "Bapak baru saja kehilangan anak bapak satu minggu yang lalu, dan saat ini menantu bapak yang berjuang di meja operasi. Sedih rasanya saat anak-anak kita lebih dahulu pergi, kenapa bukan bapak saja yang sudah tua ini? Tapi sekali lagi, bapak yakin Allah punya rencana sendiri. Dan kita tidak berhak untuk protes sedikitpun," katanya mantap.

"Sekarang pulanglah, lakukan kewajibanmu sebagai seorang anak!" lanjutnya lagi sambil menepuk pundakku.

Entah kenapa aku makin menangis tersedu-sedu saat mendengar ucapan orang-orang yang ada di sini. Mereka semua pernah mengalami kehilangan, dan mereka tahu apa yang aku rasakan saat ini.

Ya Allah ….

"Telepon lagi adikmu, Nak. Dia pasti kebingungan saat ini," kata Ibu tua yang tadi berbicara dengan Galuh.

Aku mengangguk mengerti dan kembali menelepon Galuh, adik iparku itu dengan cepat langsung mengangkatnya.

[Bang? Abang baik-baik saja, kan?] Tanyanya dengan pani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status