Share

158. TANGISAN USMAN DAN ELLENA (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas

158. TANGISAN USMAN DAN ELLENA (Bagian A)

POV USMAN

Walau menyakitkan, tapi akhirnya pemakaman Bapak dan Ibu akhirnya telah selesai dilaksanakan. Sore hari yang cerah, namun hati kami sekeluarga mendung karena ditinggalkan oleh orang tua kami.

Sesampainya kami tadi di rumah, Bapak dan Ibu sudah selesai dimandikan dan sudah siap untuk di sholatkan. Aku angkat jempol dengan kesigapan Galuh dan keluarganya, mereka benar-benar menyiapkan semuanya.

Ellen jangan ditanya, dia jatuh pingsan hingga aku tidak bisa menghitungnya. Bahkan, dia terpaksa tidak melihat pemakaman Bapak dan Ibu karena dia kembali pingsan lagi.

Ellen terpaksa tinggal di rumah, dan di jaga oleh Ambar. Seluruh penduduk desa ikut dalam penguburan jenazah Bapak dan Ibu, kami bahkan tidak menyangka akan seramai ini.

Bapak memang dikenal sebagai orang yang baik, yang suka menolong orang yang sedang kesusahan. Banyak warga yang ditolongnya, banyak warga yang dipekerjakannya.

Wajar saja,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status