Share

165. KERIBUTAN DI PAGI HARI (Bagian B)

165. KERIBUTAN DI PAGI HARI (Bagian B)

Ya, Kak Ika dan Kak Nuri merupakan sahabat sejak kecil, kebetulan rumah mereka berada di kampung yang sama. Dan berjodoh pula dengan dua orang lelaki yang memang bersaudara.

Untung saja, Kakak Iparku itu tidak mempunyai sifat seperti Kak Nuri. Kalau sampai itu terjadi, bisa-bisa kami bertengkar setiap saat dan membuat hubungan persaudaraan aku dan Bang Usman merenggang.

"Tanya saja sama mereka ini, kok bisa-bisanya pagi-pagi begini sudah membuat keributan, dan mengganggu tidur kita!" ujar Wak Nurma semakin ketus sambil menunjuk aku dan Bulek Rosma.

"Loh, kok jadi kami yang salah, Kak?" tanya Bulek tidak terima.

Aku masih diam dan tidak menanggapi, dengan santai aku menggoreng bahan-bahan yang aku butuhkan untuk membuat sambal terasi yang diminta oleh Bulek Rosma.

Tidak memperdulikan suara-suara sumbang yang berdengung indah di belakangku, suara Kak Nuri dan juga Wak Nurma masih mendominasi percakapan.

"Ya Bulek seharusnya mengerti, dong. Aku dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status