Share

171. KELUARGA SOMPLAK (Bagian B)

171. KELUARGA SOMPLAK (Bagian B)

"Wah, wah, ini dia. Bagaimana aku bisa santai kalau milik kami, mau di rebut seenaknya?" tanyaku mulai terpancing emosi.

"Dek!" Bang Galuh memegang tanganku dan menggeleng pelan.

"Milik kalian? Sudah jelaskan? Ibuku bilang itu punya nenek, dan kebetulan suratnya atas nama Ibumu," kata Bang Diky semakin nyolot.

"Ya Allah, Bang. Kalau nggak tahu apa-apa, ya mbok jangan komentar," kataku heran.

"Maksud kamu apa, hah?" tanyanya dengan nada keras.

Aku hanya tersenyum kecil sambil menyandarkan tubuhku ke sandaran kursi, dan langsung menatap Bang Diky yang tengah emosi dengan pandangan mengejek.

"Abang bahkan tidak tahu kalau tanah itu sudah dibayar oleh Ibuku, yang tahu ya aku dan Bang Usman. Kami yang ada di sana saat transaksi jual beli itu terjadi," kataku lagi.

Bang Diky terlihat menoleh ke arah Wak Nurma dan menatap Ibunya itu untuk meminta pertolongan, apalagi aku bisa melihat tangan Kak Nuri yang mencubit kecil pinggang Bang Diky.

"Bisa saja kalian bo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status