Share

163. MENUNTUT WARISAN (Bagian B)

163. MENUNTUT WARISAN (Bagian B)

"Yang di peringgannya tanah Kek Soleh, mau Uwak jual untuk biaya Abangmu membuka usaha," katanya lagi.

"Loh, bukannya tanah yang di samping Atuk Soleh itu di bayar ya? Itu bukan dari Nenek!" balasku dengan tajam.

"Siapa yang bilang?" tanya Wak Nurma dengan ketus. “Itu dari nenekmu, dari Ibuku!" katanya lagi.

“Lah, Aku dan Bang Usman bahkan ikut ke sana waktu membayar tanah itu pada nenek!" kataku tegas.

“Tidak, itu warisan dari Nenekmu. Dan Uwak punya hak juga di situ!” katanya semakin ketus.

"Maaf, ya Wak, bukannya saya mau ikut campur. Tapi tidak elok rasanya kita membicarakan perkara harta saat ini, padahal Bapak dan Ibu baru sore tadi di kebumikan," ujar Bang Galuh dengan tegas.

"Wah, wah, ini lah sebabnya makanya aku tidak mau orang luar ikut campur dalam masalah keluarga kita!" kata Wak Nurma dengan ketus. "Jangan kau pikir, kau punya hak untuk bicara Galuh!" ujar Wak Nurma lagi.

Bang Galuh hanya diam dan tidak menanggapi ucapan Wak Nurma yang ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status